50. Akhir Kisah Rumit Ini

6.9K 286 16
                                    

"Aku percaya kamu. Semoga kamu tidak membuat hati ini kembali kecewa karena alasan yang sama."

"Terima kasih sudah menjadi bagian dari kisah menarik dalam hidupku. Semoga ini bukan akhir kisah kita, namun sebuah awalan untuk membuka kisah menarik lainnya. Bersama."

*****

Udara segar khas pegunungan segera menyambut Vira ketika ia membuka pintu balkon kamar di sebuah rumah yang akan ia tinggali selama beberapa hari ke depan.

Ia dan teman-temannya yang lain memang memutuskan untuk berlibur di kawasan wisata Puncak, Bogor, untuk mengisi liburan akhir tahun mereka. Tepatnya, mereka memutuskan liburan bersama setelah mengetahui akhirnya dirinya dan Dean resmi bersama.

Ingatannya kembali berputar pada saat di mana Dean berusaha meyakinkan dirinya untuk memberikan kesempatan kedua dan menerima cowok itu. Vira tersenyum sendiri mengingat semua itu.

Dan jangan lupakan rasa lega luar biasa yang dirasakannya saat ini. Akhirnya, segala kisah rumit tentang hubungannya dengan Dean selesai.

Vira menatap hamparan hijau pohon teh di bawah sana. Oh, mungkin lebih tepatnya melihat ke arah teman-temannya yang asik bernyanyi mengelilingi api unggun. Sebenarnya, mereka sudah mengajak Vira untuk ikut bergabung, namun dengan halus Vira menolaknya.

Ia masih ingin menikmati semua ini sendiri. Menikmati akhir dari segala perjuangannya selama memendam rasa kepada Dean. Tanpa sadar, bibirnya tersenyum begitu saja. Inikah yang sering disebut sebagai happy ending dalam banyak kisah di novel dan film?

Namun bagi Vira, ini lebih dari sebuah happy ending. Rasanya begitu melegakan. Ia seperti baru saja melepaskan semua beban berat yang selama ini mengganjal hatinya. Jangan tanya bagaimana suasana hatinya saat ini, mungkin sebuah kata-kata pun tidak dapat mendeskripsikannya.

Mungkin Vira memang pernah berharap bisa mendapatkan balasan atas perasaannya pada Dean. Tapi, dengan banyaknya masalah dan rumor bahwa Dean menyukai Risa, Vira sedikit demi sedikit mengurangi harapannya. Ia tidak yakin bisa sampai sejauh ini dengan Dean seperti sekarang.

Tapi, benar memang kalau Tuhan selalu punya rencana yang luar biasa indah untuk setiap hambanya. Dibalik semua ujian, cobaan, dan kesulitan yang diberikan, Tuhan selalu punya hikmah dan kebahagiaan yang terselip di dalamnya.

Dan Vira bersyukur, ia sudah menemukan kebahagiaan yang terselip dari setiap kesulitannya dahulu. Vira percaya, Tuhan selalu adil dan tidak pernah membiarkan hambanya terus-terusan dalam kesulitan. Pasti ada kemudahan dan kebahagiaan setelahnya.

Setidaknya itulah yang Vira dapatkan dari mencintai Dean. Semua ini membuatnya lebih bersyukur kepada Tuhan karena telah mengabulkan keinginannya, walaupun dengan cara yang benar-benar di luar dugaannya.

"Vir! Ayok turun, ngapain sih di situ?" sahut Melia dari bawah sana. Teman-temannya yang lain pun mulai ikut menyuruhnya turun dan bergabung bersama mereka. Termasuk Dean, yang juga sempat menyunggingkan senyum ke arahnya.

Mau tak mau, Vira akhirnya keluar dari kamarnya dan turun ke bawah. Baru sampai di pintu depan, ia sudah disambut dengan harumnya jagung bakar yang dipegang oleh beberapa dari mereka.

"Lo di sana ngapain sih? Padahal di sini lagi seru, eh malah menyendiri di sana." cibir Bima saat Vira baru saja mendudukan dirinya.

"Tau nih, padahal di sini ada pacarnya, eh.. dia malah sendirian di sana." timpal Nadine dengan menekankan kata 'pacarnya' untuk menggoda Vira.

Dean hanya terkekeh sembari memutar gagang pegangan pada jagung yang dibakarnya. Berbanding terbalik dengan Dean yang merespon dengan kekehan, Vira merespon godaan dari teman-temannya dengan mencebikkan bibirnya sebal.

Stupid Feeling  [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang