There's no Love

12.2K 356 0
                                    

Aku dikejutkan dengan sosok yang jarang kutemui dan sekarang dia sedang menggandeng seorang wanita.

"Hei lihat apa kamu?"

Tepukan Henry dibahu membuatku menoleh. Kami baru kembali dari sesi prmotretan. Katanya Henry lapar dan dia mengajakku makan di cafe pilihannya.

"Umb.. itu"

Kenapa juga aku memberitahu Henry. Ini kan bukan urusanku. Tapi pemandangan itu mengganggu banget.

"Oh itu tuan El Gerraldo" Iya tahu maksudnya cewek itu.
"Siapa cewek disampingnya?" ucapku penasaran.
"Kekasihnya mungkin"

Jawabnya asal seperti cuek dan tidak peduli padahal tuannya sendiri. Aneh dadaku kok sedikit sesak. Punya kekasih tapi seenaknya mencium gadis lain.
Apa-apaan sih itu!

Aku masih memandangnya aneh. Henry terpaku dan menghela nafas

"Sudah biasa melihatnya berganti pasangan"
"Apa?!!" jadi dia memang playboy cap udang.
"Tapi menurutku dia jarang pergi dengan wanita, kebanyakan dia pergi ke klub, aku juga heran kapan tuan El akan menemukan cinta yang sebenarnya"

Aku tak mengerti maksudnya dan kenapa kita malah membahas hubungan orang lain. El Gerraldo memiliki banyak kekasih itu bukan urusanku.

Aku harus berjuang untuk menunjukkannya pada pria itu bahwa aku akan jadi model terkenal dan terbebas dari kehidupan tidak jelas ini.

Aku mengajak Henry untuk pulang. Lebih baik kusempatkan untuk kegiatan bermanfaat yaitu latihan berjalan dan menyiapkan segala keperluanku saat tampil di acara yang sebenarnya nanti.

****

Aku memutuskan pergi ke studio. Seorang gadis muda membelakangiku dan tampak asyik berbicang-bincang dengan para model yang lain.
Aku tidak tahu jika studio ini ada banyak yang memakai. Kenapa disaat aku baru datang aura sekililingku berbeda?

Aku meletakkan tas dan melepas jaketku. Ada salah seorang teman model menyapaku menarik perhatian gadis itu.

"Bella"

Gadis yang aku takuti selama aku berusaha menjadi model. Harusnya aku curiga dengan auranya. Bella mendekatiku tentunya dengan wajah songong menyebalkan.

"Berani sekali kamu datang ke studio ini ya, ketahuilah
posisimu dasar pemula!"

Baru masuk ruangan sudah disambut tak enak. Apa mungkin hobinya memang membully juniornya ya? Dia bersuara lirih agar yang lain tidak mendengar percakapan kami. Masih ada wanita model begini. Masih jaman saja membully orang.

"Aku juga ingin berlatih, ini tempat umum"
"Ohh ya... lalu dimana pengawal setiamu? dengar ya tempat pemula bukan disini tapi dikolong jembatan, bisa-bisanya kamu seenaknya melanggar aturan seorang ratu model sepertiku"

Kenapa dia bicara seperti El Gerraldo!
Sombong sekali... kepalaku mulai panas belum berlatih aku sudah diajak berkelahi.

"Aku memang pemula seharusnya anda sebagai senior harus memberi arahan pada juniornya bukan malah membully"
"Hissshh! dengar ya, kamu tak akan menang melawanku!"

Aku tak sadar jika aku menaikkan nada suaraku sampai Bella menggeram marah dan menarik liontin yang kupakai dengan kasar. Itu liontin kenang-kenangan didalamnya ada foto papa dan mama.

Aku memang jarang memakainya. Ini hari kematian papa dan aku ingin memakainya untuk mengingatnya.

"Be-berikan padaku!"

Bella malah mengangkat tinggi agar aku tak menjangkaunya. Meski aku tinggi tapi Bella jauh lebih tinggi dan memiliki tubuh sexy yang jauh dariku. Apalagi dengan senyuman hina itu!

Slave of Love (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang