M

3.6K 415 33
                                    

FLASHBACK 8 YEARS AGO

"Woyy tolongin woy! Ada mobil masuk jurang." Teriak beberapa orang pas ngeliat mobil Pajero berada di bawah.

"Telpon Polisi sama SAR." Teriak yang lain.

Didalem mobil ada lima orang yang terluka parah.
Chanyeol. Cowok itu meringis kesakitan dibagian selangkangan hingga kakinya. "Pa..." panggilnya pelan melihat kearah ayah mertuanya nya duduk dibalik kemudi. Ga ada sahutan.

Chanyeol ngeliat belakang. "Maa." Panggilnya. "Bby."

Ga ada sahutan dari mereka belima cuma dia yang sadar.

"Abang kangen ayah ya?" Goda Taehyung

Jihoon yang baru umur lima tahun itu geleng. "Kangen ibuk."

"Anak Yoona bener nih bocah." Ujar Yuta.

"Adek kangen siapa?"

"Buk." Jawab Jisung kecil.

"Bentar ya, ibu sama ayah lagi dijalan pulang sama Oma Opa."

Dua bocah itu mengangguk.

Sehun melirik kearah jam dinding. "Bukannya Jakarta Bandung cuma setengah hari ya kalo naek mobil?"

Yang lain ngangguk.

"Guys." Seru Baekhyun keluar kamar. "Siapa yang inget nopol mobil Chanyeol?"

"Kenapa bang?"

"Ada mobil Pajero masuk jurang di Cianjur."

Wajah mereka langsung pucat. Pajero memang mobil Chanyeol.

"Astaghfirullah." Seru Kai dari dapur. "Guys! Ayo kita ke Cianjur. Yoona sama Chanyeol kecelakaan."

"Damn!"

"Pa ga usah panik. Kalo kita panik bisa bisa kita yang celaka." Ujar Minah ke suaminya.

Woobin geleng. "Gimana aku ga panik orangtua aku disana sama dua adek aku Ma."

"Iya aku ngerti. Tapi kita harus tenang, biar Pak Sugi nyetirnya juga nyaman."

Ponsel Woobin berdering nama Yoora disana. "Halo Ra."

["Bin itu serius mobil Chanyeol?"]

"Iya. Itu mobil Chanyeol. Aku hapal nopolnya."

["Astaghfirullah. Mereka gimana Bin? Mereka selamat kan? Mama sama Papa disana juga kan?"]

"Iyaa. Pas aku ngelepasin mereka kemaren giliran Chanyeol yang nyetir tapi kita ga tau. Ini aku lagi jalan ke Cianjur."

["Kasih tau dimana alamatnya biar aku bisa kasih tau Kai atau Sehun. Biar bisa bawa anak-anak."]

"Okeh okeh"

Secara bergantian lima ranjang dorong itu masuk ke ruang UGD rumah sakit. Keadaan lima orang itu sangat memprihatinkan. Darah memenuhi wajah mereka.

Para dokter terlihat sibuk mengurus korban kecelakaan itu bahkan ada yang melakukan CPR dengan sekuat tenaga mereka. Hingga salah satu dari mesin deteksi jantung yang menempel pada salah tubuh 5 korban itu berbunyi nyaring, semua paramedis panik dan melakukan pertolongan.

"Udah pergi." Ujar salah satu dokter.

Baru saja mereka bernafas lega satu mesin lagi berbunyi nyaring. Menggema panjang.

Tubuh Woobin merosot ke lantai saat melihat keadaan papanya. "Pa.." panggilnya.

Ga ada sahutan, pria paruh baya itu memilih diam memejamkan mata.

Family Love OnTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang