"Saya terima nikahnya Jelita Pertiwi Salim binti Salim Wibowo dengan mas kawin tersebut di bayar tunai." Ucap Taeyong dengan lugas dan lantang
"Sah?"
Ayah Irawan dan tamu yang lain ngangguk.
"Sah. Alhamdulillah."
Sekarang Jimin sama Wonwoo di ruangan pengacara yang disaranin Johnny, dia rencananya mau mediasi, makanya dia minta ketemuan sama Seulgi disini. Pengacaranya bilang mungkin ada itikad baik dari Seulgi biar ga cerai.
"Papa."
"Iya."
"Mas Jisung kapan pulangnya? Adek kangen."
Jimin senyum terus ngacak rambut Wonwoo. "Besok udah pulang kok dek, sabar ya."
"Terus kita kenapa disini? Papa bilang mau main."
"Mainnya nanti ya sayang, papa ada urusan sama Mama."
"Ada mama pa?"
Jimin ngangguk. "Adek kangen sama Mama kan?"
Wonwoo ngangguk.
Jimin senyum kemudian noleh ke arah pintu yang dibuka. Ada Seulgi disana namun senyuman itu luntur pas ngeliat ada cowok yang ikut masuk bareng istrinya. Jimin tersenyum miris. "Hai."
"Hai."
"Mama." Seru Wonwoo yang langsung meluk Seulgi. "Adek kangen sama Mama. Kok Mama ga ikut ke Lampung sih?"
Seulgi senyum. "Mama ada kerjaan sayang."
"Kok kerja terus sih? Papa aja ga kerja. Iya kan pa?"
Jimin mengangguk. "Adek sini duduk sama papa, Mama juga mau duduk."
Denger itu Wonwoo lari kearah Jimin.
"Pa... kenalin ini Yoongi."
Yoongi tersenyum lalu mengulurkan tangan. "Yoongi."
Jimin cuma tersenyum. "Lo pasti udah tau siapa gue, jadi ga perlu basa-basi."
Yoongi tersenyum miris lalu narik tangannya, cowok itu duduk disamping Seulgi.
"Mana surat cerainya?" Tanya Jimin to the point. Dia ga bisa nahan lagi.
"Pa.."
"Aku sama Wonwoo dateng kesini rencananya mau mediasi tapi kayaknya percuma deh, kamu udah bawa dia."
Seulgi diem.
Jimin natep Yoongi. "Lo udah cerai dari bini lo?"
Yoongi tersentak.
"Paa."
"Kalo belom jangan nikah dulu sama Seulgi, entar Seulgi dikira pelakor." Ujarnya santai. "Gue ga mau ibunya anak gue dapet julukan jelek begitu. Ga level."
Suasana hening.
"Sini mana surat cerainya. Biar aku tanda tangan, biar habis ini aku bisa beres-beres barang."
"Pa. Biar aku yang pergi." Ujar Seulgi. "Kalian tetep tinggal disana, kasihan Wonwoo kalo jauh dari Yoona."
Jimin terkekeh. "Jadi hak asuh Wonwoo di aku? Ibu macem apa kamu." Ujarnya meremehkan. "Yaudah kalo gitu, sok atuh sini. Aku masih harus main sama Wonwoo setelah ini."
Seulgi mengeluarkan map plastik dari tasnya lalu memberikannya pada Jimin.
Jimin membuka map itu terus meraih pena, pria itu berusaha tegar meskipun tangannya terus gemetar tapi tetap ia tanda tangani kertas itu. "Ini."
KAMU SEDANG MEMBACA
Family Love On
FanfictionIni kisah kelanjutan Campus Love On tapi versi keluarganya. #bahasa non baku #oppa-eonni rasa lokal Selamat membaca #29 in Fanfiction #101 in Fanfiction #235 in Fanfiction #554 in Fanfiction