BH

3K 414 113
                                    

"Assalamualaikum."

"Walaikumsalam." Sahut dari dalam rumah. Chanyeol melangkah buru-buru lalu membuka pintu rumah. "Oh Pakde."

Bapak Kai tersenyum, dirinya tidak sendirian. Dibelakang ada Kai sama Sehun.

"Masuk pakde."

"Iya. Kamu ga kerja Chan?"

"Kerja pakde. Tapi kerjanya udah dirumah."

Pria paruh baya itu ngangguk. "Yoona mana?"

"Lagi jemur baju pakde. Ini aku bantui meres baju."

Pakde terkekeh. "Yaudah selesain dulu aja."

"Aku panggil Yoona dulu ya, de." Pakde ngangguk. "Duduk Kai, Hun." Suruhnya cagung.

"Iya bang."

Chanyeol berjalan ke belakang rumah.

Bapak Kai melihat sekitarnya, pria paruh baya itu tersenyum setiap kali melihat figura foto yang tertempel di dinding rumah itu dan senyumannya makin lebar saat melihat photo tiga cucunya yang tertawa bersama.

"Siapa mas?" Tanya Yoona pas ngeliat suaminya balik ke tempatnya.

"Itu pakde dateng. Stop dulu nyucinya ga enak."

Yoona ngangguk terus mengelap tangannya ke celana.

"Et sebelum temuin mereka ganti baju dulu."

"Kenapa?"

"Baju kamu basah sayang. Ga enak."

Yoona tersenyum. "Iya sayangku." Ujarnya mengecup pipi suaminya kemudian masuk ke dalam.

Chanyeol tersenyum dan mengikuti istrinya itu.

Chorong merapikan pakaian suaminya. "Gimana kabar Yoona sama Chanyeol? Udah baikkan?"

Suho ngangguk. "Mereka ga bisa berantem lama. Jadi kita pada tenang."

"Syukur deh kalo gitu." Ujarnya. "Terus Kai gimana?"

"Ga tau nih. Aku bingung harus gimana. Semuanya bingung sama sikap Kai, kok bisa dia punya perasaan ke Yoona. Padahal dulu mereka lebih deket dari sekarang."

"Efek kangen Yang." Jawab Chorong bikin Suho tertegun. "Kai itu lagi kangen sama Krystal, makanya begitu. Apalagi muka mereka mirip."

"Tapi tetep aja yang."

Chorong tersenyum. "Udah ah, kok kita malah yang ribut. Udah kerja sono, kamu udah telat satu jam."

Suho tersenyum nyengir lalu mencium dahi istrinya. "Aku kerja ya."

"Oke."

"Assalamualaikum."

"Waalaikumsalam."

Keempat orang itu menunduk setelah mendengar wejangan dari Bapaknya Kai. Ga ada yang bersuara.

"Kalian tuh udah dewasa, udah punya anak. Udah mateng. Jadi yang begini seharusnya diselesaikan dengan kepala dingin."

Chanyeol menghela nafas. "Iya de. Aku juga maunya begitu tapi... susah de. Apalagi Putra itu abang sepupunya Yoona."

Pria paruh baya itu mengangguk. "Iya pakde ngerti. Putra juga udah ngakuin kesalahannya tapi mohon ngerti, dia baru kehilangan."

Sehun melirik kearah Kai yang hanya menunduk. "Kalo menurut aku lebih baik Eunha diurus sama Kai aja." Sahutnya.

"Hun."

"Itu yang terbaik."

Pakde ngangguk. "Iya."

"Tapi de. Sekarang Eunha udah jadi bagian keluarga kita." Celetuk Yoona. "Eunha juga udah masuk kartu keluarga kita."

Family Love OnTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang