BG

3.1K 428 131
                                    

Sekalipun udah balik ke rumah. Pasangan Chanyeol-Yoona lebih milih pisah ranjang. Lebih tepatnya Yoona yang lebih milih tidur di kamar Jisung dan nyuruh putranya itu tidur di kamar utama.

Tidak ada kecupan manis sebelum berangkat kerja seperti biasanya.

"Buk, tolong pakein dasi." Panggil Chanyeol namun dengan cepat istrinya pergi menjauh dan pura-pura ga denger. Chanyeol mendesah lalu melepas dasi yang belum terpasang itu dengan kasar. "Wati!"

"Iya pak."

"Kamu anter anak-anak sekolah."

"Iya pak."

"Tungguin Jisung di sekolah sampe pulang. Sekalian bawa Eunha."

Dahi Wati mengerut.

"Saya mau bicara sama ibuk empat mata. Mohon bantuannya."

Wati ngangguk. "Iya pak."

"Ini uang buat kamu sambil nunggu."

"Ga usah pak. Wati punya uang."

"Udah terima aja."

"Makasih pak."

Chanyeol menghela nafas lalu berjalan menuju kamar. Pria itu masuk ke kamar dan nemuin istrinya sibuk masukin baju ke keranjang pakaian kotor. "Bu kita harus bicara."

"Bicara aja."

Chanyeol menarik Yoona lalu mendorongnya ke ranjang hingga istrinya berbaring di sana.

"Mas! Sakit."

Chanyeol mengambil posisi diatas istrinya. "Semua cara lembut udah aku lakuin tapi kamu masih aja begini. Jadi maaf kalo aku main cara kasar." Ujarnya.

"Jangan bikin aku tambah marah sama kamu mas."

"Kita liat aja entar, kamu menikmati permainan aku ato ga."

Denger itu Yoona menampar pipi suaminya. "Aku ga semurah itu ya mas."

Chanyeol memegang pipinya. "Siapa yang anggap kamu murah hah? Kamu itu istri aku."

"Tapi aku ga suka cara kamu yang begini."

"Aku juga ga suka sama cara kamu Bby!" Bentaknya. "Kita udah nikah belasan tahun, kamu kenal diri aku melebihi aku kenal diri aku sendiri. Begitu juga sebaliknya. Tapi kamu lebih percaya sama ucapan Putra tanpa denger penjelasan aku."

Yoona melengos.

Chanyeol meraih dagu Yoona agar istrinya itu menatapnya. "Tatap aku, aku lagi ngomong sama kamu." Yoona berusaha melengos. "BBY!"

"Minggir."

"Engga."

"Minggir mas."

"Ga akan." Tegasnya lalu menyerang istrinya itu dengan ciuman.

Yoona terus meronta namun tenaga Chanyeol lebih kuat.

Pria itu mendominasi permainan ranjang mereka. Penolakan Yoona bukan penghalang baginya dan itu hanya beberapa saat karna setelahnya istrinya itu sudah lelah dan pasrah.

Merasa sudah aman Chanyeol menghentikan kegiatannya. Mengecup dahi istrinya itu. "Maafin mamas bby. Maafin mamas." Ucapnya lirih

Yoona melengos, dirinya berusaha nahan tangis.

"Maafin mamas udah ngerahasiain ini bertahun-tahun. Maafin mamas yang ga ngomong langsung ke kamu. Aku ga mau kehilangan kamu bby."

Yoona luluh, di tangkup wajah suaminya itu.

"Aku tau aku salah. Maafin aku. Tapi jujur aku ga pernah tidur sama perempuan manapun bby. Waktu itu relasi perusahaan ngirim penghibur ke kamar hotel aku, tapi aku ga ngelakuin apapun sama dia. Aku bahkan langsung kabur, percaya sama aku bby."

Family Love OnTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang