Aster keluar dari lift dengan beberapa barang bawaanya yang terbilang banyak. Ia baru saja pulang dari supermarket untuk membeli kebutuhan sehari-harinya. Saat Aster sudah sampai di depan pintu unit apartemen miliknya, ia merogoh saku celananya mencoba mencari kunci apartemennya. Namun bukannya mendapatkan kunci, semua barang bawaannya malah terjatuh kelantai. Dia mutar matanya kesal, mebiarkan barang-barangnya tergeletak di lantai dan kembali merogoh sakunya. Namun tidak ada. Kuncinya tidak ada. Aster membelakkan matanya terkejut.
Aster ingat sekali dimana ia menyimpan kunci apartemennya. Tidak mungkin ia lupa. Mungkin terjatuh? Tapi, entahlah.
Saat Aster sedang sibuk mencari kuncinya, seorang pria muncul di belakangnya dan bersiul sehingga membuatnya menoleh kebelakang. "Ya?"
Pria itu mengeluarkan sebuah kunci dan menunjukkannya kepada Aster. "Mencari ini, nona?"
"Hah? Bagaimana bisa kunci itu ada ditanganmu?" Tanya Aster terkejut. Pria tanpa menjawab menyodorkan kunci itu kepada Aster. Namun saat Aster hendak meraihnya, pria itu kembali menjauhkan kuncinya dari Aster. "Heh! Kembalikan."
Pria itu tertawa sambil terus menahan tangan Aster agar tidak bisa mengambil kuncinya. "Eits! Ada syaratnya."
Aster pun menurunkan kakinya yang tadi berjinjit lalu menatap pria itu datar. "Apa?"
"Izinkan aku tinggal di apartemenmu selama sebulan."
"Kau gila?!"
--
Hola :)
KAMU SEDANG MEMBACA
Him And I » Styles [COMPLETED]
Fanfiction[WRITTEN IN INDONESIAN] » Story between crazy girl and annoying boy that loves each other but something tearing them apart. [Direvisi hanya sebagian part saja] 2.02.18 - 27.05.18 © 2018 by s0ciopath