[Blake on mulmed♥]
»
Author's POV
Aster mendengus kesal melihat adiknya sangat akrab dengan pria keriting menyebalkan itu. Padahal baru saja mereka mengobrol selama sepuluh menit, mereka sudah terlihat seperti kakak-adik. Bahkan jika kalian melihat mereka, Aster lah yang terlihat seperti orang asing disini.
Sudah satu jam Blake dan Harry menghabiskan waktu mereka bersama untuk bermain ps. Sebenarnya itu ps milik Blake. Hanya saja Blake menitipkannya kepada Aster karena Blake tidak mau ps nya dibuang oleh ibunya untuk yang kedua kalinya. Sebenarnya tindakan ibunya itu benar. Blake bahkan bisa bermaim ps seharian tanpa ingat makan ataupun mandi.
Merasa di abaikan, Aster bangkit berdiri berniat untuk duduk santai di balkon. Ia lalu berjalan kearah balkon dan duduk di kursi yang ada di balkon itu. Ia mengambil sebatang rokok dan pemantik dari sakunya. Ia lalu menyalakan rokoknya dan mulai menghisap rokok itu.
Aster bukanlah tipe orang yang merokok jika hanya ada masalah saja. Jadi jika ia sedang merokok, jangan anggap jika ia sedang punya masalah.
"Smoking, huh?" Suara Harry membuat Aster menoleh sekilas kebelakang. Ia kembali menatap kedepan dan menghisap rokoknya. Sedangkan Harry tersenyum dan duduk di kursi yang ada di sebelah Aster.
"Mana adikmu?" Tanya Aster sarkastik.
"Makdsudmu adikmu?" Tanya Harry terkekeh. "Ia sudah pulang."
Aster mengangguk mendenngar jawaban Harry lalu memberi Harry sebatang rokok yang ia punya di sakunya. Harry menerimanya dan Aster pun memberikan Harry pemantiknya.
"Kau tahu? Sebenarnya aku tidak diusir dari rumah." Ucapnya mengaku seraya menghisap rokoknya. Aster pun menoleh kepada Harry.
"Lalu?"
"Yeah, aku kabur." Jawabnya. "Rumahku di London, bukan California."
Alis aster berkerut mendengar pengakuan Harry. "Mengapa kau kabur?"
Harry kembali menghisap rokoknya. "Klasik, perjodohan. Dan aku tidak mau dijodohkan."
"Kenapa?"
"Bukan apa-apa. Hanya saja aku tidak ingin menyakiti gadis yang dijodohkan denganku itu. Kami berdua sangat berbeda."
"Berbeda bagaimana?" Tanya Aster seraya menghisap rokoknya. Entah sudah berapa banyak asap rokok yang keluar dari mulut mereka.
"She's such an angel and im such a bastard."
"I see," Ucap Aster. Ia mematikan rokoknya dengan cara menginjaknya. "Kenapa kau tidak menyewa apartemen saja? Dan kenapa harus California?"
"Entahlah, sejak dulu aku memang sangat ingin ke California." Jawabnya. "Dan aku memang ingin menyewa apartemen tadinya. Namun dompetku di ambil oleh perampok."
Aster terkekeh mendengar cerita Harry. "Malangnya nasibmu."
"Kau menyebalkan."
"Kau butuh berkaca." Ucap Aster. "Aku masuk. Aku mengantuk."
"Jangan lupa memimpikanku, love."
Aster hanya bisa terkekeh dan memberikan Harry jari tengahnya.
»
"Wake up." Teriak Aster seraya berjalan kearah dapur. Kini Harry tidak bangun awal. Dia masih setia berbaring diatas sofa dengan selimut yang menutupi tubuhnya. Aster mengambil beberapa bahan makanan dari kulkas dan mulai membuat sarapan untuk dirinya dan Harry.
KAMU SEDANG MEMBACA
Him And I » Styles [COMPLETED]
Fanfiction[WRITTEN IN INDONESIAN] » Story between crazy girl and annoying boy that loves each other but something tearing them apart. [Direvisi hanya sebagian part saja] 2.02.18 - 27.05.18 © 2018 by s0ciopath