19

713 114 14
                                    

Author's POV

"Aster, k-kau dengan Harr—"

Aster langsung memotong pembicaraan Louis. "Lou, kubilang dengarkan aku dulu. Ya, aku bukan adiknya. Ia hanya temanku."

"Hanya tem—"

"Kekasihku." Potong Aster lagi. Louis terkekeh dan menggeleng. Yup, pria ini tidak marah ataupun cemburu sama sekali. Malah pria ini kini tertawa.

Kini mereka berdua sedang berbincang di balkon apartemen milik Aster.

"Oh my god Aster. K-kau kekasihnya?" Tanya Louis di sela tawanya. Aster kesal karena sedari tadi Louis terus menertawakannya. Ia pun menmukul pelan bahu Louis.

"Berhenti tertawa bodoh. Kau mau aku melanjutkan ceritanya atau tidak?" Tanya Aster dengan nada kesal. Perlahan tawa Louis mereda.

"Yaya maafkan aku. Oke, lanjutkan."

Aster menghela nafasnya. "Dan ya, aku bisa dikatakan sebagai perusak hubungan orang tapi... Ah aku tak peduli tentang itu."

"Selama dia bahagia denganmu kenapa tidak? Jangan pernah berhenti mencintainya." Ucap Louis yang mendapat anggukan kepala dari Aster.

"Ya kau benar. By the way, kau masih single? Belum bisa move on dariku Louis?" Canda Aster dan Louis terkekeh.

"Kau menyebalkan. No, aku sudah mendapat yang baru. Dia cantik dan ya, sedikit agresif. Tapi aku menyukainya."

Aster tertawa. "Name?"

"Uhm Tiffany. Kau mengenalnya?"

"Tidak."

"Ah ya, aku akan mengenalkannya kepadamu nanti."

"Okay, can't wait to see her. Bagaimana kalian bisa bertemu?" Tanya Aster penasaran.

"Airport. Kami tak sengaja bertemu di café yang ada di bandara dan hanya tersisa satu bangku kosong di mejanya dan aku pun duduk disana. Kami berbincang dan ya, kami dekat. Sampai akhirnya kami menjadi sepasang kekasih." Jelas Louis

"Wow, that's interesting."

Louis mengangguk. "Yeah interesting, tapi kami sedang ada masalah sekarang."

"Masalah? Masalah apa?" Tanya Aster.

"Kau tahu? Belakangan ini dia jarang memperhatikanku. Terlalu sibuk dengan rekan kerjanya. Lihat saja, jika aku sudah selingkuh, baru dia akan berlutut di depanku dan memintaku untuk kembali padanya."

Aster tertawa melihat ekspresi Louis. "Santai Lou. Aku punya ide bagus agar Tiffany memberi perhatiannya kepadamu lagi."

"Ah ya? Apa?"

Aster sedikit berpikir. "Berpura-pura lah sakit atau kau bisa menyewa seorang perempuan untuk kau jadikan selingkuhan pura-pura mu agar Tiffany cemburu."

"Berpura-pura sakit terlalu biasa. Bagaimana jika opsi yang kedua?" Tanya Louis bertanya.

"Uhmm yeah bagus. Tapi kau harus mempunyai wanita untuk kau jadikan objek."

Louis tersenyum. "How about you? Kau temanku 'kan? Help me please?"

Awalnya Aster terbelak. Namun jika dipikir-pikir lagi, itu tidak masalah. Lagipula dia dan Louis sudah berteman baik sekarang. Louis sudah mempunyai Tiffany dan dia mempunyai Harry.

"I'll help you don't worry."

»

Gemma kini sedang menghubungi keluarganya karena ia sudah berhasil menemukan Harry. Ya, walaupun kini Harry menghilang lagi. Namun ia yakin kalau Harry masih di California.

Gemma menekan nomor ibunya.

"Halo?"

"Hai ibu! Bagaimana kabar ibu?"

"Aku baik sayang."

"Syukurlah. Bagaimana dengan Beverly?"

"Uhm ibu jarang melihatnya belakangan ini. Namun ibunya bilang ia terus mengurung dirinya di dalam kamar."

"Oh Beverly yang malang. Ah ya, ibu ada kabar bagus!"

"Oh ya? Apa?"

"Aku sudah berhasil menemukan Harry!"

"Benarkah?!"

"Iya bu, kami juga tadi sempat berbincang. Ya, walaupun ia bersikeras tidak ingin ke London. Aku akan menemuinya lagi besok. Aku yakin ia masih di California. Aku akan mencarinya."

"Oh syukurlah. Oh ya Gemma."

"Iya bu?"

"Bagaimana jika ibu dan Beverly ke California besok? Kami akan membantumu mencari Harry dan membujuknya untuk kembali ke London."

"T-tapi apakah ibu tidak lelah?"

"Lelah? Tentu saja tidak! Ini demi Harry sayang. Dan ibu juga sedih melihat Beverly seperti ini."

"Uh yeah, berhati-hatilah. Hubungi aku jika ibu sudah ada di bandara. Aku nanti yang akan menjemput ibu dan Beverly."

"Allright baby. Bye."

"Bye."

Well, tidak hanya Gemma. Kini Anne dan juga Beverly juga ikut mencari Harry.

Good luck, Harry.

»

Hellooo

VOMMENTS!

All the fookin' love
—Nida

Him And I » Styles [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang