Author's POV
Aster mengetuk-ngetukkan jarinya di atas meja menunggu Gemma datang ke café dimana ia berada sekarang. Bukan, Aster tidak sedang berada di café dimana tempatnya bekerja. Ia libur hari ini. Dia dan Gemma akan makan siang bersama untuk mengenal satu sama lain.
Tapi sebenarnya bukan itu tujuan utama Aster.
Tujuan utama Aster adalah untuk menggali informasi lebih dalam lagi tentang tunangan Harry yang bahkan ia tidak tahu namanya. Harry tidak pernah mau menjawab pertanyaan Aster mengenai tunangannya. Harry berkata kalau ia tidak suka jika Aster terus bertanya tentang tunangannya.
Suara lonceng pintu berbunyi membuat Aster melirikkan matanya kearah pintu café. Itu adalah Gemma.
Gemma memutar kepalanya mencari keberadaan Aster. Untuk membantu Gemma, Aster pun mengangkat tangannya tinggi. Gemma pun melirik Aster dan langsung berjalan menghampiri meja yang kini diduduki oleh Aster. "Hai."
Aster tersenyum lalu berdiri dan memeluk Gemma singkat. "Hai."
Lalu mereka berdua pun duduk berhadapan. Gemma mengecek ponselnya sebentar lalu mendongak dan melihat kearah Aster yang sedang berpikir keras. Berpikir tentang apa saja pertanyaan yang akan ia lontarkan kepada Gemma nantinya.
"Aster, jadi itu namamu?" Tanya Gemma yang membuat Aster tersadar. Ia lalu menganggukkan kepalanya. "Well, nama yang indah. Oh ya, perkenalkan aku Gemma Styles."
Aster hanya tersenyum menanggapinya karena sebrnarnya ia sudah tahu nama Gemma. Hanya saja ia harus berpura-pura tidak tahu karena jika ia tahu, pasti Gemma akan curiga kalau Harry dekat dengannya.
"Hai Gemma. Uhm kau mau pesan apa?" Tanya Aster sebelum memanggil pelayan.
"Terserah kau saja. Aku tidak tahu menu yang enak disini." Jawab Gemma yang mendapat anggukan dari Aster. Aster pun memanggil pelayan dan menyebutkan pesanannya. Setelah pelayan itu pergi, Aster pun kembali melirik kepada Gemma.
Oke, ini saatnya.
"Jadi kau kesini untuk mencari adikmu?" Tanya Aster.
"Yeah," Jawab Gemma. "Namanya Harry Styles."
Entah kenapa mendengar Gemma menyebut nama Harry, membuat jantung Aster berdegup kencang. Ia berdeham untuk menormalkan rasa gugupnya.
"Oh, Harry. Kalau boleh tahu kenapa ia kabur?"
"Perjodohan," Jawab Gemma. "Harry tidak mau jika ia harus menikah dengan Beverly. Well, itu nama tunangannya. Jadi ia kabur ke sini. Aku juga baru tahu ia disini dari temanku yang tak sengaja melihatnya di sini."
"K-kenapa Harry tidak ingin menikah dengan Beverly?"
Gemma menghela nafasnya. "Beverly bukan tipe Harry," Gemma menjeda kalimatnya sebentar. "Padahal Beverly sangat mencintai Harry. Kau tahu? Gadis malang itu sudah mencintai Harry sejak mereka masih duduk di bangku sekolah menengah pertama."
Perkataan Gemma itu bagaikan bom atom yang membuat hati Aster sakit. Itu bukanlah waktu yang sebentar. Gadis itu benar-benar mencintai Harry.
Aster menormalkan nafasnya dan kembali mendongak kepada Gemma.
"Oh ya? Bagaimana keadaan Beverly sekarang?" Tanya Aster.
"Kacau," Jawab Gemma. "Setiap kali aku menemuinya, pasti aku selalu menemukan goresan merah di lengannya. Kau tahu? Self harm."
Aster menelan saliva nya. Dia harus kuat.
"O-oh. Aku turut sedih untuk Beverly."
Gemma tersenyum tipis. "Terimakasih."
KAMU SEDANG MEMBACA
Him And I » Styles [COMPLETED]
Fanfiction[WRITTEN IN INDONESIAN] » Story between crazy girl and annoying boy that loves each other but something tearing them apart. [Direvisi hanya sebagian part saja] 2.02.18 - 27.05.18 © 2018 by s0ciopath