Author's POV
Menangis, menangis, dan menangis.
Hanya itu yang bisa Aster lakukan sedari tadi. Kepalanya bersandar kepada bahu Louis dan tangannya bersatu melantunkan do'a untuk keselamatan Harry. Bukan hanya Aster. Niall dan Louis juga melakukannya.
Aster sangat sedih. Ia takut terjadi sesuatu dengan Harry. Aster terus berpikir kalau semua ini adalah salahnya. Jika saja ia tidak seperti itu, mungkin Harry tidak akan marah dan berlari. Beruntung Louis ikut membantu Niall dan juga Aster.
Louis mengelus rambut Aster mencoba menenangkannya.
"Shhh, Aster. Sudahlah, jangan menangis. Aku yakin Harry pasti baik-baik saja."
Aster memgangguk dan menyeka air matanya. Setidaknya disini Louis bisa menenangkannya.
Jika kalian berpikir Louis antagonis disini, maka kalian salah. Louis memang benar tidak lagi mencintai Aster. Ia tidak mempunyai niat sedikitpun untuk merebut Aster dari Harry. Bahkan kini ia merasa bersalah kepada Harry.
Dan Niall. Dia sangat ingin menghubungi Gemma dari ponsel Harry namun ia takut Harry akan marah nantinya. Namun mau tidak mau ia harus melakukan itu. Setidaknya salah satu keluarga Harry ada yanh tahu kalau Harry kecelakaan.
Niall menekan nomor Gemma dan menghubunginya.
"Halo Harry? Aku tidak menyangka kau akan meng--"
"Tidak, ini bukan Harry. Tapi ini Niall, temannya."
"Niall? Uhm lalu dimana Harry?"
"D-dia sedang berada di dalam ICU."
"Di dalam I--WHAT? ICU?"
"Ya."
"What happen?!"
"D-dia, oh just come in! Aku akan memberimu alamat rumah sakitnya lewat pesan singkat."
Dan Niall pun memutuskan sambungannya. Niall tidak tahu bagaimana caranya memberitahu Gemma tentang Harry. Entahlah, tapi saat ini Niall juga sedang sangat resah. Ia khawatir kalau sahabatnya itu tidak akan tertolong.
Dalam kejadian ini dia tidak bisa menyalahkan Aster dan Harry ataupun Louis. Semuanya hanya berawal dari kesalah pahaman.
»
"Gemma? Siapa yang menelpon?" Tanya Anne, ibu Gemma. Ya, dia juga ibu Harry. Anne dan calon menantunya yang belum tentu menjadi menantunya itu baru sampau di California siang tadi. Kini mereka sedang beristirahat di mana Gemma tinggal untuk sementara di California.
Gemma langsung menghampiri ibunya dan menatapnya resah. "Bu, H-harry.."
"What happened?"
Gemma sedikit terisak. "Entahlah. Tapi tadi temannya menelpon dari ponselnya kalau Harry sekarang sedang berada di ruang ICU. Aku tidak tahu bu apa yang terjadi dengan Harry."
Anne langsung terkejut. ICU? Really? "W-what? Oke, dimana rumah sakitnya?"
"Entahlah. Dia akan mengirimkan alamat rumah sakitnya lewat pesan singkat." Ucap Gemma sembari menatap ponselnya.
Ponsel Gemma berbunyi.
Gemma dengan cepat langsung membuka ponselnya dan mengeceknya. "Floral Hospital, mom! Ayo kita kesana."
"Fine," Ucap Anne. "Beverly! Come here! Kita harus segera pergi sayang."
Bethany pun menghampiri Anne. Ya, jangan lupakan kalau gadis itu ikut juga bersama Anne.
»
"Hey," Gemma langsung berlari kearah Niall. "Dimana Harry?"
Begitupun dengan Anne dan Bethany. "Ya, dimana dia? Bagaimana kondisinya?"
"D-dia sedang ditangani." Jawab Niall.
"Apa yang terjadi kepadanya?!" Tanya Anne panik.
"D-dia kecelakaan. Saat ia berlari keluar dari restoran, tak sengaja sebuah mobil menabraknya." Jelas Niall. Tangis mereka bertiga pun langsung tumpah begitu saja.
Begitu juga dengan Aster. Ia masih merasa bersalah dalam hal ini. Jika saja Harry tidak melihatnya dengan Louis sedang seperti itu, mungkin Harry tidak akan seperti ini.
Gemma mengusap air matanya. Ia mengedarkan pandangannya ke sekelilingnya.
Aster. Wanita yang tidak asing lagi baginya.
"A-aster?" Gemma langsung menghampiri Aster dan duduk di sampingnya. "Kau disini? Oh God."
Gemma pun langsung memeluk Aster. Setelah mereka puas berpelukan, mereka pun melepaskan pelukan mereka. Aster dengan cepat langsung menyeka air matanya. "H-harry.."
"Shh he'll be fine," Ucap Gemma. "K-kau disini? Kau tahu kalau ia kecelakaan?"
Gemma bertanya seperti itu karena, entahlah, ia merasa sedikit heran. Aster bilang kalau ia dan Harry tidak berteman dekat. Namun kenapa Aster bisa sesedih ini? Dan kenapa pula Aster datang dengan cepat hanya karena Harry kecelakaan? It's not make sense at all.
Aster tahu apa makdsud Gemma.
"N-niall yang memberitahuku." Jawab Aster. Gemma mengangguk dan menepuk pundak Aster. Lalu Gemma mengisyaratkan ibunya dan Bethany agar menghampirinya.
Anne dan Beverly pun menghampirinya. "Mum, ini adalah Aster. Ia teman Harry dan dialah yang membantuku mencari Harry."
Anne langsung tersenyum. Untuk menghormati Anne, Aster bangkit berdiri. Louis memberi ruang untuk mereka. Dia pergi menghampiri Niall. Anne dan Aster pun berpelukan singkat.
"Hi, i'm Anne, Harry's mom." Ucap Anne.
Aster tersenyum walaupun air matanya masih memaksa untuk mengalir. "I-im Aster."
"Thanks for helping Gemma." Ucap Anne berterimakasih dan Aster pun mengangguk. Lalu Anne menoleh kebelakang dimana Bethany berdiri.
"Ah ya, kenalkan. Dia Beverly." Bethany pun mengulurkan tangannya. Wanita itu tidak bisa tersenyum. Ekspresinya benar-benar datar. Kalian sudah tahu 'kan apa penyebabnya?
Aster membalas uluran tangan Beverly. "A-aster."
Wait, B-beverly? Jadi dia.... Batin Aster.
"Kau tunangan Harry?" Tanya Aster dan Beverly mengangguk.
Ini pertama kalinya Aster melihat Beverly. Dan ia merasa sangat bersalah. Kenapa? Karena ia berhubungan dengan calon suami dari wanita ini. Aster merasa sangat bersalah.
Jika seandainya Beverly tahu siapa Aster sebenarnya, pasti wanita itu akan menjambak rambut Aster hingga habis.
Damn.
»
Elle fanning as Beverly
LOVE YA
—Nida ✨
KAMU SEDANG MEMBACA
Him And I » Styles [COMPLETED]
Fiksi Penggemar[WRITTEN IN INDONESIAN] » Story between crazy girl and annoying boy that loves each other but something tearing them apart. [Direvisi hanya sebagian part saja] 2.02.18 - 27.05.18 © 2018 by s0ciopath