Aster's POV
"Harry, dengarkan ak—" Harry menepis tanganku dengan kasar. Aku tidak menyangka ia masih marah kepadaku hingga saat ini. "Harry, c'mon! Ini hanya masalah kecil. Kau tidak perlu kembali ke London jika kau tidak ingin."
Kulihat amarah Harry sedikit mereda. Harry yang semulanya terlihat sangat marah kini mulai mereda. Aku menghembuskan nafasku lega dan berjalan menghampirinya. Aku meraih lengannya dan menatap mata hijau nya yang kini enggan menatapku. "Harry, please come back. I miss you."
Dia masih diam tak bergeming. Aku tidak tahu apa alasan dia diam seperti ini. Aku sangat ingin ia kembali bersama denganku. Aku sungguh merindukannya. "Harry, jawab aku."
Harry perlahan menoleh kearahku. Ia menyunggingkan senyuman tipisnya dan mengarahkan tangannya untuk mengelus rambutku. Aku merindukan sentuhan ini, sungguh. "Aster, i miss you more than you miss me."
"Then, kembalilah bersamaku."
Dia meraih kedua lenganku dan menggelengkan kepalanya. "Tidak sekarang."
"W-why?" Tanyaku dan ia hanya menggelengkan kepalanya tidak bersuara. "Tapi kau bilang kalau kau merindukanku."
"I really miss you but, not now," Jawab Harry. "Aku ingin menyegarkan pikiranku terlebih dahulu Aster."
"Tapi berjanjilah kau tidak akan meninggalkanku." Ucapku dan ia menangkup kedua pipiku dengan tangannya.
"Im promise."
"Berjanjilah untuk kembali."
"Im promise. I'll come back. Dont worry."
"And promise me you won't ever ever stop loving me."
"No, i won't ever stop loving you. Im promise."
Aku tersenyum seraya mengusap air mataku yang jatuh ke pipiku. Aku tidak boleh menangis. "F-fine. I'll go home."
Dia menjauhkan tangannya dari pipiku. "Yeah, kau harus pulang."
Sial, kenapa air mataku mengalir lagi? "Hey, dont cry, love."
Harry maju satu langkah dan langsung mengusap air mataku. "Harry, kumohon kembalilah bersamaku."
"I will but not now. Sekarang lebih baik kau pulang Aster." Ucapnya. Aku mendongakkan kepalaku dan menatapnya.
"C-can i have a hug before i go?"
Dan setelah itu pelukan hangat yang aku rindukan kembali kudapatkan. Andai dia tidak pergi dariku, mungkin aku akan mendapatkan pelukan hangat ini setiap detik.
»
Aku berjalan memasuki lobby apartemen dengan tas ku yang lumayan berat. Ugh, aku benci ini. Mungkin ini memang sudah seharusnya aku mengganti tas ku ke ukuran yang lebih besar lagi. Namun aku terlalu malas untuk memperhatikan hal-hal seperti ini.
Aku tidak memperdulikan tas ku dan terus berjalan menuju ke lift. Namun belum sampai aku di depan lift, seseorang menabrakku dan itu membuat tas ku jatuh begitu juga dengan barang-barang yang ada di dalamnya.
"Astaga, maafkan aku." Ucap seorang pria yang menabrakku. Aku hanya tersenyum tidak mendongak. Aku terlalu fokus memasukkan kembali barang-barang ku ke dalam tas.
"Yeah, tidak masalah. Ini juga salahku." Ucapku.
"A-aster?" Wait, dia mengetahui namaku?
Dan mengapa suaranya begitu familiar di telingaku?
Aku pun mendongakkan kepalaku dan melihat siapa yang menabrakku. "L-louis?"
"Hai Aster. Long time no see huh?"
»
S H O R T C H A P T E R
Vomments! 💗
KAMU SEDANG MEMBACA
Him And I » Styles [COMPLETED]
Fanfiction[WRITTEN IN INDONESIAN] » Story between crazy girl and annoying boy that loves each other but something tearing them apart. [Direvisi hanya sebagian part saja] 2.02.18 - 27.05.18 © 2018 by s0ciopath