Listen to One by Ed Sheeran
»
Aster's POV
"Dinner lagi?" Harry bertanya kepadaku saat aku berjalan di depannya.
"Yeah," jawabku "Kenapa?"
Harry menggeleng dengan matanya yang masih menatap layar tv. "Tidak papa. Pergilah."
Aneh. Biasanya ia akan cerewet dan menjelek-jelekkan Louis jika aku akan dinner seperti ini. Dia juga sedari tadi menekuk wajahnya. Aku tidak mengerti dengannya. Apa dia mengidap bipolar? Ugh konyol.
Aku hanya menggelengkan kepalaku dan lanjut berjalan keluar apartemen. Louis berkata kalau ia menungguku di lobby apartemen karena ia malas bertemu dengan Harry. Aku juga malas sebenarnya. Haha, aku hanya bercanda.
Sesampainya di lobby, aku melihat Louis berdiri membelakangiku dengan ponsel yang menempel di telinganya. "Louis!"
Dia langsung menoleh dan memasukkan ponselnya kedalam salu celananya. Lalu dia berjalan menghampiriku. Aku pun memeluknya singkat. "Hey."
"Hey, Lou." jawabku. Saat pelukan kami terlepas, Louis meraih tanganku.
"I miss you, honestly. You look so beautiful tonight."
Aku tersenyum lebar kepadanya. "Thank you."
Lalu kami berjalan bersama menuju mobilnya. Lalu ia mulai menjalankan mobilnya ketempat rahasianya. Iya, rahasia. Louis sengaja tidak memberitahuku karena katanya tempat ini sangat spesial. Aku sebenarnya penasaran. Namun mau diapakan lagi? Aku hanya bisa bersabar.
Setelah sekitar setengah jam perjalanan, Louis menghentikan mobilnya di sebuah tempat yang gelap namun ada sedikit penerangan disana dan jelas terlihat ini adalah sebuah danau. Aku dan Louis keluar dari mobil dan berjalan ketepi danau.
Louis menarik tanganku menuju ke perahu yang ada di tepi danau. Ia menyuruhku naik. Aku pun mengikuti perintahnya dan kemudian disusul olehnya juga yang naik ke perahu. "Well, kita akan menyebrang kesana dan kita akan dinner disana. Ku sudah menyiapkannya untukmu."
Aku tertegun dengan ucapannya. Wow, Louis sangatlah romantis. Tapi aku masih belum yakin kalau aku mencintainya. Fuck, aku bingung. "Too much, Lou. Thanks."
"No problem honey."
Aku dan Louis pun mendayung perahu ini sampai ke sebrang danau. Banyak lampion dan lilin kecil disana. Ada juga meja makan berkapasitas dua orang. Hampir mirip dengan dinner pertama. But it's fine.
Kami pun turun dari perahu dan berjalan menuju meja itu. Louis menarik kursi untukku. Aku pun duduk di kursi itu dan mengucapkan terimakasih kepadanya. Setelah aku duduk, Louis pun duduk di kursi yang ada di depanku.
Di depan kami sudah ada dua tudung saji. Satu makanan Louis dan satu lagi makananku. Louis membukakan kedua tudung saji itu dan langsung tercium bau makanan yang sangat menggoda. "Its smell really good."
"Tentu saja." jawab Louis. Kami berdua pun mengambil sendok dan garpu lalu mulai menyantap makanan yang tersedia ini. Rasanya sangat enak, sungguh.
"Louis! Ini enak, oh my god." pujiku. Louis tertawa kecil.
"Glad you like it. Habiskan makananmu."
Aku tersenyum sebelum akhirnya aku kembali menyantap makanan ini. Kami berdua makan sambil tertawa karena jokes yang diberikan Louis. Oh god, ini malam yang menyenangkan.
"Kau ingat ketika aku ingin berbicara kepada mu namun saat itu adikku kecelakaan?" tanya Louis tiba-tiba. Aku pun mengangguk kepadanya. "Well, bisa aku lanjut perkataan itu sekarang?"
KAMU SEDANG MEMBACA
Him And I » Styles [COMPLETED]
Fanfiction[WRITTEN IN INDONESIAN] » Story between crazy girl and annoying boy that loves each other but something tearing them apart. [Direvisi hanya sebagian part saja] 2.02.18 - 27.05.18 © 2018 by s0ciopath