part 3

1.4K 86 0
                                    

Sinar matahari seenaknya masuk lewat celah jendela yang masih tertutup rapat
"Kia bangun nak, lewat lagi pasti shubuhnya kan" ucap ibu sambil membuka jendela, membiarkan matahari menyilau mataku
"Masih ngantukk ... huuaa"
"Emang gak kerja ya"
"Kerja bu, tapi 5menit lagi ya. Masih ngantuk"
"Kia kia gimana mau dapat jodoh baik kalo kamu nya aja kayak gini. Bangun siang, sholat bolong2" ucap ibu sambil melenggang keluar kamarku. Kia langsung terduduk dikasur "buu....." ibu menoleh kebelakang dan kembali kekamar kia
"Ada apa gadis malas?"
"Apa kia gak pantes dapat jodoh yang baik?"
"Enggak"
"Tapi kia mau imam yang baik bu, yang bisa nuntun kia kejalan allah dan menyempurnakan agama kia"
"Kia... hanya ada laki-laki baik untuk perempuan baik begitu sebaliknya"
"Jadi kia gak bakal dapat jodoh yang baik dong?"
"Kalo kia mau laki-laki baik kia juga harus jadi wanita baik. Jodoh ditangan Allah sayang, kia fokus memperbaikin diri aja biar kia dapat yang baik juga"
"Kia harus memperbaikin diri ya, doain kia ya bu"
" iya nak, mandi gih. Ntar ngeluh lagi kena marah bos"
"Hehehe iya buk"

****
Dimasjid ini kia berada menunaikan sholat dhuha, kia memang terbiasa sholat dhuha terlebih dahulu sebelum masuk kantor. Dan melihat laki-laki itu dari kejauhan yang menjadi hobby kia sebagai vitamin pagi.

Kia pov
"Ya Allah, kia disini beneran pengen sholat dhuha kok bukan karena cowok itu. Kia cuma pengen berdoa supaya dapat jodoh yang baik. Karna kia butuh itu untuk jadi imam kia kelak, bimbing kia, menyayangi kia dan ibu tulus yang paling penting bertanggung jawab dengan perintahmu" kia melepas mukenah dan melihat kedepan,
laki-laki itu sedang melihat kearahnya, namun pandangannya berhenti pada gadis disampingnya, shilla wanita dengan khimar lebar dan baju longgarnya, kia tertunduk melihat penampilannya. Rok pendek dengan kemeja lengan pendek dan rambut yang terurai kesamping, kia membuang nafas kasar dan melihat kearah revan matanya bertemu namun tidak ada senyum, mengenal saja mungkin tidak. Kia beranjak dari masjid dan memakai sepatu heels 7cm.. membiarkan mata itu menatapnnya hingga menghilang.

Keadaan mungkin yang membuat mereka berbeda. Shilla masuk dikantor ini terlebih dulu, sekitar 2tahun lebih shilla berada dikantor ini membuat jabatannya lebih tinggi dan diberi kebebasan menggunakan khimar, belum lagi cara kerjanya yang memuaskan termasuk faktor yang paling mendukung naiknya jabatan shilla menjadi staff seperti Revan dan Reza. sedangkan aku? Aku hanya anak kemarin sore yang baru mengenal kantor, umurku dikantor ini terbilang sangat muda, 11bulan. belum genap satu tahun. Peraturan yang tidak mengizinkan karyawan menggunakan kerudung itu berlaku padaku yang hanya karyawan biasa..

Reza adalah staff yang membimbing ku saat training, tak disangka umur kami tidak jauh berbeda. Dia sangat paham akan sifat jutekku, tapi dia jugalah sahabat yang paling dekat denganku dikantor ini..
Dulu reza pernah mengatakan cintanya padaku, tapi aku lebih memilih bersahabat karena apa? Karena ada orang yang sudah menarik perhatianku

cinta khayalanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang