part 5

1.2K 92 0
                                    

Subhanallah... kota yogya memang menakjubkan, bisa dibilang ini pengalaman pertama kia datang ke yogya. Kota metropolita yang sangat tekenal dengan pendidikannya
"Kita kesana yuk!" Ucap sari sambil menarik tangan kia
"Tapi kita gak boleh hilang dari rombongan ri" kia terus menoleh kebelakang takut-takut daniel, denis dan revan pergi. Karna bagaimanapun juga dia asing dikota ini, tidak ada saudara ataupun teman
"Bang revann.."teriak kia melambaikan tangan kirinya karna tangan kanannya masih setia ditarik sari. Sari adalah teman kelompok yang disuruh pak bos, hanya saja umurnya masih sangat muda 18tahun tapi dia sudah terjun kedunia kerja karna terdesak kebutuhan ekonomi sama seperti kudulu. Sekarang aku sudah berubah itu semua karna kerja kerasku walaupun harus mengorbankan jilbab yang hampir 1tahun sebelumnya selalu menempel dikepalaku. Ahh sudahlah.

"Jangan suka lari-lari dong! Kalo ilang gimana? Kan gue juga yang repot" ucap revan padaku, aku hanya menunduk.
"Kok aku yang dimarahin sih bang, kan sari yang ngajak aku"
"Sama aja kalian mah! Otak anak-anak. Baru berapa menit turun dari bus sudah misah" sambung daniel menanggapi pembelaanku
"Sudahlah, baru berapa menit juga sampe kalian udh pada berantem" kini denis melerai hingga kami berlima melanjutkan perjalanan menuju desa manis tebu. Desa yang akan kami kunjungi untuk 3hari kedepan

"Jangan pernah tunjukin sifat buruk kalian disini, ingat kita hanya numpang!" Ucap revan setelah sampai
"Tunjukin kalau kita kompak, jangan saling menyalahkan" sambung denis
" oke, sekarang kalian istirahat aja dulu, jam 2 kita berkumpul dihalaman depan situ. Ada banyak warga juga nanti"

Kia dan sari mengangguk dan pergi masuk kedalam rumah salah satu warga disini

*Reza pov

"Shila, gue mau elo disamping gue pas gue promosiin produk kita" ucap reza saat berdiri bersampingan dengan shila, ia hanya menoleh dan mengangguk. Jujur saja gue gak biasa dengan cewek yang sikapnya kayak adonan kue mentega gini, lembek banget. Tapi ya sebenernya ni cewek cantik juga, kenapa malu malu gitu. Dan ini juga cewek yang secara gak langsung buat bidadari gue nangis. Ya, kia selalu menangis setiap liat ini cewek dipandang revan. Padahal apa bagusnya revan dibanding gue,
cewek-cewek juga banyak yang ngincer gue dari pada cowok sok alim itu dan gue juga yakin cewek disamping gue ini juga suka sama gue. Hahaha... bukan sok ganteng emang gue ganteng dan gue juga gak sombong kok, eh tapi gak papa ding biar jelek yang penting sombong. Itu kata temen gue, tapi gue gak jelek ya wajar dong gue sombong

"Kak, aku mau kesana dulu ya" pamit shila padaku

"Sono aja, pake ngaduh lagi, oh ya.. jangan panggil gue kakak, sejak kapan gue nikah sama abang lo. Ihh... "ucapku acuh dengan tangan didepan dada. Kalo kia boro-boro pamit, noleh aja kagak. Tapi gue tetap cinta gak tau deh dia, gue rasa dia itu manusia paling bodoh yang pernah nolak gue dan ngarapin cowok sok alim itu. Tapi ngomong-ngomong kia diyogya sama cowok itu lagi ngapain ya? Semoga aja kia bahagia deh sama ustad itu, gue emang bodoh sih doain kia bahagia sama cowok itu tapi kia lebih bodoh karena nolak gue

Vote+comment, please!

cinta khayalanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang