part 36 (last end)

981 45 1
                                    

Hal yang paling sia sia itu berharap dengan manusia. Bagaimana mungkin berharap dengan manusia sedangkan manusia tempatnya dosa.

>>>>>>>

Author pov*

Kejadian malam itu membuat sikap revan kembali dingin. Ntah apa yang ia fikirkan, apa rasa terhadap shilla itu masih ada? Atau bahkan ia memikirkan cara untuk menghancurkan pernikahan shilla dan reza seperti yang dilakukan reza dulu? Kalau iya, shilla satu satunya orang yang pantas dikasihani.

"Ada cara yang lebih sopan gak  ngerespon orang bicara selain diam?"
Ucapku memecah keheningan dimeja makan,
"Kamu bicara apa tadi?"
"Kucing sebelah barusahan betelor"
Revan kembali fokus pada makanannya
"Kalau aja disini ada kucing, aku lebih milih ngomong sama kucing tau gak!" Suara kia lagi-lagi membuat revan kembali memperhatikannya

"Bawel banget sih ki!" Revan berdiri dan meninggalkan meja makan

Kia pov*

"Bawel banget sih ki!" Revan berdiri dan meninggalkan meja makan. Aku tiba-tiba termenung, apa ada yang salah dengan ucapanku barusan? Aaarhh..!! Mood revan sangat buruk beberapa hari ini, rasanya aku ingin menanyakan tentang baju apa yang dipakai pas acara reza nanti. Tapi melihat sifat revan aku jadi ragu untuk datang kepernikahan reza, rasa takut. Takut terjadi sesuatu dipernikahan reza. Mengingat apa yang pernah reza lakukan.

"Sampai kapan kamu ngelamun disitu?" Mataku menjelit seketika, revan? Ia tadi berdiri kekamar mengambil jas nya? Dan sekarang ia mau berangkat lagi kekantor?
"Kamu mau berangkat sekarang?"
"Jadi kapan lagi? Dikantor banyak yang harus diurus. Kemungkinan aku lembur lagi"
"Lembur lagi? Pulang jam berapa?"
"Gak tau, kalo kamu ngantuk tidur aja duluan aku bawa kunci cadangan. Aku langsung berangkat ya. Assalamualaikum.." ucapnya berlalu begitu saja? Seformal itu kah? Rasanya baru  kemarin ia bersikap manis dan sekarang kembali dingin?

"Hhhuuufft...  waalaikumsalam" ucapku sambil membuang nafas kasar..

******

Tepat 2bulan pernikahan Revan dan Kia Pernikahan reza berlangsung. dugaan kia salah besar, proses ijab qobul berjalan secara hikmat. Bahkan
Revan ikut duduk disamping kia dan menyaksikan wanita yang pernah ia cintai menikah dengan laki-laki lain. Ntah apa yang ada difikiran revan saat ini, yang pasti ia ikut mengaminkan doa yang dipanjatkan penghulu.

Waktu begitu cepat berjalan, rasanya baru kemarin kia menangis sejadi-jadinya melihat revan, laki-laki yang sangat ia cintai melamar wanita yang sekarang berada dihadapannya. Masa-masa bermain bersama reza, saling hina, saling cekcok, tapi saling tolong. Tidak ada yang tau tentang rasa, waktu dan takdir. Hanya Tuhan yang tau dan mengatur.
air mata kia mengalir begitu saja, hingga tetesan demi tetesan jatuh membasahi gamisnya, membuat revan mengalihkan pandangannya dari 2 pengantin yang sedang menanda tangani buku nikah.

Revan pov*

Semoga Reza bisa membahagiakan shilla seperti janjinya, dan aku akan berjanji membahagiakan wanita disampingku ini sampai akhir nanti. Aku janji cincin pernikahan yang aku  pakai tidak akan pernah lepas demi kia. tunggu, wanita disampingku sejak tadi hanya menunduk, basah dirok gamisnya tak bisa membohongi kalau ia sedang menangis. Kenapa ia sangat cengeng dari dulu, aku memiringkan kepalaku melihat wajahnya tapi ia terus menutup menggunakan sebelah tangannya,tangisnya sangat tertahan.

"Kita kebelakang yok" ajakku sambil berusaha mengangkatnya dengan rangkulan. Tak ada penolakan ia berdiri tanpa mengangkat wajahnya.

"Kenapa sampe nangis gitu?" Ucapku menarik tangannya yang ia gunakan untuk menutup wajahnya. Tak ada jawaban, malah suara sesungukan semakin kencang terdengar.

"Heiii.... sayang.." mungkin bukan sekarang saatnya bertanya, aku tau sekali wanita ini sangat melancolis untuk urusan hati. Kueratkan pelukanku berharap ia tenang hingga suara senduhnya benar-benar hilang. Ia mengangkat wajahnya menatapku, kulihat bola mata itu sangat layu tak ada keceriaan disana saat ini

"Kenapa?" Kucium keningnya hingga ia memejamkan mata sejenak.
"Aku gak bisa nginget nginget masa lalu"
" yang nyuruh kamu nginget siapa?"

"Waktu itu berjalan begitu cepat, rasanya baru kemarin aku nangis dibelakang kamu, pas sholat tahajjud bareng di jogja. Kamu inget gak?"

"Hmm kapan tu ya?"

"Iiihhhh. ..." ia melepaskan pelukan begitu saja, manik wajahnya berubah cemberut.

"Hahaha. .. iya inget, pas itu kan hati aku ngomong apaan sih cewek jelek ni cengeng banget. Gitu"

"Jahat..."
"Haha..  percaya gitu?" Ia memanyunkan bibirnya sambil mengangguk. Melihat pipinya yang merah pasti membuat laki laki mana pun gemas

"Ya enggak lah sayang... kan waktu itu aku mengaminkan doa kamu, eh langsung dijabah oleh Allah"

Author pov*

Hhhmmmm.....
Ucap reza dan shilla berbarengan.
"Gak inget yang manten kita? Kok kalian bedua yang mesra mesraan disini?"

Revan menoleh kebelakang dan tersenyum,
"Kita kan pengantin baru juga"

"Pulang sana! Ntar kita kalah mesra sama kalian" ucap reza menepuk bahu revan yang masih setia duduk dikursi belakang
"Ya emang kita mau pulang, baydeway selamet ya broh, sorry pernah suka sama jodoh lu dulu"

"Iya, gue juga pernah naksir sama istri lo dulu, sekarang masih sih" ucap reza frontal. Membuat revan memukul perut reza.
"Bini gue...."
"Bercanda broh.. sakit banget!"
"Dulu kan elo pernah buat gue koma. Hahaha. Dulu"
Shilla dan kia tersenyum melihat tingkah 2 laki-laki didepan mereka.

"Gue tu berperan penting juga tauk di konflik kalian berempat!" Suara itu membuat 4 manusia disini memalingkan wajah mencari asal suara
"Gue kan dulu selalu memberi saran-saran terbaik gue buat lu van, dan gue?.... ."

" DULUUU........." ucap mereka serontak. Bian hanya diam membeku ditempat.

Waktu terus saja berputar,
Dan hidup tetap berjalan
Syukuri dan lakukan yang terbaik

Pilihan tuhan tidak salah
Hanya saja kita yang sering salah mengerti

TAMATT.....

Vote+comment, please!

Aouthor cuma manusia biasa, jadi maaff kalo ada banyak typo, mengulangan kata dan ngebosenin soalnya author masih belajar. Sebenernya author juga bingung, mau dibawak kemana ni cerita. Tapi alhamdulillah, ending juga.

Sebagai penutup ni ada quote terkhir untuk readers....😙😙😙
ILOVEYOU

Bisa saja kuat berbalut kerapuhan
Tegar berbalut kehancuran
Ramah berbalut kedendaman
Atau bahkan senyum berbalut kesedihan

Tidak ada yang sebenarnya didunia ini
Bahkan tidak ada yang tau dunia ini sebenarnya
Serahkan semuanya pada Tuhan, karena ialah satu2nya kunci dari semua pertanyaan

Terima kasih sudah baca sampe abis.... Assalamualaikum... dari author abalabal

cinta khayalanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang