Sepertinya cuaca hari ini tidak bersahabat. Bagaimana tidak, dari selesai sholat shubuh hingga sekarang menunjukan pukul 9 hujan tidak sedikitpun memberikan waktu jeda.
Pov kia
Aku masih setia duduk dikasur kamarku sambil sesekali melihat keluar jendela
" bu, hujannya gak reda-reda. Gimana dong bu. Kia telat nanti" ucapku cemas sambil mendekat kearah ibu yang sedang menggunting pola baju pesanan. Ibuku sudah lama berprofesi menjadi tukang jait. Sangat berbeda dengan aku yang hobby dalam urusan kantor.
"Bos kamu pasti ngertilah, hujannya gak ngizinin keluar rumah kok"
" gak bisa buk, gak ada alasan. Bos kia tu orangnya temprament. Kalo kia dipecat gimana?"
"Cari kerja yang lainla kia, cari kerjaan yang ngizinin kamu pake kerudung" sahut ibu. Aku hanya diam menelaah ucapan ibu, dari kecil hingga SMA aku menggunakan kerudung namun tidak untuk sekarang. Mungkin aku sering menyebutnya tuntutan pekerjaan, walaupun ibu selalu menyebut "kasian ayah disana kalo kamu ngumbar aurat kamu trus nak". REVAN nama itu yang membuat aku bertahan dikantor ini. Dia laki-laki yang selaluku sebut dalam doaku, laki-laki yang selalu kutemui dimasjid dekat kantor dan laki-laki itu juga yang membuat aku bersemangat datang kekantor walaupun hampir setiap hari bosku memarahiku karena kecerobohanku. Ahh bosku itu memang menyebalkan!*****
" eh kutu belum pulang lo" suara itu yang selalu mengganggu konsentrasiku,reza. Yak! Laki-laki yang selalu bergonta ganti pacar karena cintanya gue tolak,hahaa. Sebenarnya dia itu baik, humoris dan yang paling penting tanggung jawab sama omongannya tapi karena sikapnya yang bisa dibilang ramah sama semua cewek dan gayanya yang anak jaman now banget jadi terkesan seperti playboy cap kaki tiga.
"Astagfirullah, lu tu kupret banget njir! Gue lagi ngerjain laporan. Kaget gue" ucapku dan kembali fokus pada deretan semut berjalan.
"Alaahh... sok sibuk lo! Paling juga ngulang lagi besok. Secara kerjaan elo tu kayak ulangan gue dulu gak ada yang bener"
Bruuukk...
"Kampret lu, sakit kutu!"ucap reza sambil memegang jidat yang memerah hasil lukisanku
"Lu kalo ngomong gak pernah disaring lagi. Pergi gak lo"
" yaelah gitu aja ngambek, gue kan mau ngehibur lo. Gue tau kalo lo lagi patah hati karna pangeran masjid elo tadi ketahuan ngasih bunga ke shila"
"Pergiiii rezaaa!!! Congor lo gue sunat mau!"
"Jangan kebanyakan ngayalin jodoh orang"
"PERGIIIIIII..."
"IYEE... buusyyett dah..hahahaa congor disunat" reza berlari terbirit karna lemparan sepatu kia hampir mengenai kepalanya..Gimana nii awal part? Berharap bnyak yang follow.. koment + vote ya
KAMU SEDANG MEMBACA
cinta khayalan
Espiritualmenghayal? mungkin terdengar manusiawi.. tapi bagaimana jika khayalan itu menjadi nyata? "apakah wanita hina sepertiku bisa mendapatkan imam yang mampu memperbaiki jalan hidupku?" ~ adzkiyah humairah "aku menginginkan dia, dia begitu sempurna dimat...