My Feeling (One)

561 17 4
                                    

Pagi ini cerah banget ya gak kayak muka kamu, mendung

"Oi Ra? Sini deh gue menang main ML, tuh sih Maman sama Mamat udah berhasil gue kalahin!!!" Teriakan Sabrin  menyambut kedatangan Rara yang baru saja datang. Terdengar suara desahan nafas malas dari gadis itu.

Karena, setiap hari Sabrin dan Firman selalu saja membahas ML atau Free Fire didepan Rara yang bahkan tidak suka main game,

"Iya gue udah apal lo pasti menangkan" ucap Rara.

Sabrin adalah teman dekat Rara di kelas. Sabrin memang sangat cantik karena hidung mancungnya, bulu mata lentiknya dan alisnya yang terlihat sempurna sekilas seperti keturunan Arab, tetapi ia pemarah.

"Ra liat pr Bahasa Indonesia" Rara sudah hapal dengan suara itu, yang tidak lain adalah suara Gaga.

"Sini! Gue males ke sana!" Rara menaruh bukunya di meja deret depan.

Gaga berjalan ke depan mengambil buku Rara kemudian setelah buku itu ada di tangannya, ia mengusap kepala Rara membuat hijabnya berantakan.

"Gaga!!! Lo nyebelin banget sih!" amuk Rara tidak terima. Pantas saja ia marah toh, ia sudah capek capek menatanya selama kurang lebih setengah jam dan dengan tanpa rasa bersalahnya Gaga membuat hijabnya berantakan dalam sekejap.

"Gue nyebelin tapi lo suka kan?" goda Gaga dengan menoel pipi Rara yang bisa terbilang tembem.

Rara menatap Gaga sebal, ia mencubit tubuh Gaga dengan kedua tangannya. Sungguh hari ini Gaga sangat menyebalkan.

"Ra sakit tau!" ucap Gaga yang tak dihiraukan oleh Rara.

Gaga menangkap kedua tangan Rara. Mereka saling menatap  cukup lama sampai akhirnya Sabrin datang dan mendorong tubuh Rara sampai jatuh di pelukan Gaga.

"Sabrin !!! Dasar kurang ajar!" omel Rara yang langsung menuju bangkunya

Rara merasakan ada yang aneh di dalam dirinya. Mengapa ada getaran getaran aneh saat bertatapan dengan Gaga. Jangan, ini tidak boleh terjadi karena Gaga adalah pacar temannya sendiri, Rara tidak boleh mempunyai rasa dengannya.

Iam Not Bitch

"Ga lo kenapa kemarin gak balas WA gue?" tanya Rara kepada Gaga.

"Gue sibuk!" jawab Gaga cuek.

Rara mencebikkan bibirnya "Alasan sebenernya lo chat an sama Ifi kan" tebak Rara

"Iya lo kok tau" satu kalimat yang membuat Rara terdiam seketika ia merasakan ada sedikit rasa tidak suka di hatinya

"Loh kok gitu sih gak adil! harusnya balesnya barengan," ucap Rara keceplosan ia langsung menutup mulutnya rasanya ia sangat malu.

"Ya kan dia pacar gue"

"Masih pacar aja lo udah cuek apalagi udah jadi istri!" Rara berdiri meninggalkan kelas. Gaga menautkan kedua alisnya bingung, apa salah dia coba?.

Saat berjalan tepat di depan pintu Rara berpapasan dengan Ifi, ia tersenyum manis hendak menyapa tapi Momo menarik Ifi untuk masuk.

Rara melihat mereka dengan sinis "Gue gak akan ngebiarin lo ngerasuki pikiran Gaga untuk ninggalin gue!" ucap Rara dalam hati.

Iam not Bitch

Rara menghentikan langkahnya saat ia memasuki kantin. Ia tersenyum miris melihat Ananda yang dicueki oleh Gaga.

Ananda anak kelas sebelah yang menyukai Gaga sedari dulu. Sebenarnya ia dan Gaga berteman tetapi semenjak ada desas-desus kabar Ananda menyukai Gaga, Gaga jadi menghindari Ananda entah mengapa.

Rara terdiam, ia berfikir bagaimana jika Gaga tau perasaan yang ia rasakan akhir-akhir ini akankah Gaga akan memperlakukan Rara seperti Gaga memperlakukan Ananda.

Enggak, itu enggak boleh terjadi,  tanpa sadar Rara menggelengkan kepalanya hingga Sabrin menyadari keanehannya.

"Ra lo gila ya!" ucap Sabrin sambil memukul lengan Rara.

"Enggak kok enak aja!" elak Rara.

"Ayo jam istirahatnya kurang sepuluh menit!" Sabrin berjalan mendahului Rara.

Rara melangkahkan kakinya sembari terus berpikir jika Gaga mengetahui perasaannya apakah Gaga akan menjauhinya?

Iam Not Bitch

"Lo mau kemana Ga?" tanya Rara pada Gaga yang sudah berada di ambang pintu

"Gue mau kesana" Gaga menunjuk tempat dimana Ifi dan teman temannya berada.

"Di sini aja becanda sama kita daripada lo di sana" ucap Rara.

"Iya di sini aja" tambah Sabrin

Gaga menggeleng "Gue mau kesana aja"

Rara memegang tangan Gaga "Plis..." mohon Rara

"Apaan sih Ra" Gaga menghentakkan tangan Rara.

Rara menatap Gaga dengan tatapan kecewa. Ya Rara tidak pernah menyangka jika Gaga akan marah mungkin memang Rara yang salah.

Iam Not Bitch

"Oi Ra! Lihat tu sih Ifi liatin lo terus" beritau Sabrin yang ada di sebelah Rara.

Rara meletakkan bulpoinnya dan menoleh ke bangku Ifi. Ifi sedang menatapnya dengan tatapan yang tidak seperti biasanya. Rara menggeleng mungkin ini hanya perasaannya.

"Biarin lah Ri mungkin dia liat kecantikan gue" kata Rara percaya diri.

"Dasar pede amat sih lo!" cibir Sabrin tanpa mengalihkan pandangannya.

"Lo punya masalah ya sama dia kok tatapannya kayak tatapan tak bersahabat gitu?" tanya Sabrin yang membuat Rara kesal.

"Gak! Dia itu gak cuma liatin gue tapi juga liatin elo!" Rara menutup bukunya lalu menyenderkan badannya di kursi.

"Eh Ra lo denger gak mereka kayaknya nyindir seseorang deh?" tanya Sabrin pada Rara.

Rara mengangkat bahunya tanda tidak tahu lalu ia menajamkan indra pendengarannya terdengar suara Momo yang berkata
"Biasa dia cewek murahan yang bisanya deketin pacar teman"

"Urat malunya putus gak punya otak kelakuannya minus minta di sambit asbak padahal lo bukan pembalap tapi nikung temen mulu minta di gatak " kira-kira penggalan lirik lagu milik Young Lex itu yang didengar oleh Rara.

Rara terdiam memikirkan sesuatu, mungkin Ifi cemburu dengannya dan Sabrin karena mereka sangat dekat dengan Gaga dan Rara rasa, perasaannya ini membuat banyak masalah.

I'm not bitch

Rara menghidupkan lampu di kamarnya, ia membuang tasnya di samping spring bed miliknya lalu mengambil ponselnya kemudian rebahan di spring bed.

Ia menyalakan sambungan data tidak lama internetnya pun tersambung. Rara membuka chat yang baru saja masuk. Disana banyak tertera nama seseorang tapi yang paling menarik perhatiannya adalah nama Galensayangjelek, tebak siapa pengirimnya? Ya kalian benar itu  adalah Gaga.

Rara menyentuh Roomchatnya dengan Gaga melihat apa yang Gaga kirimkan.

Hai ini belum di revisi jadi maaf kalau kalian kurang suka sama part ini

I'm not DestroyerTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang