Flashback?

138 7 0
                                    

Kamu mulai menjauh. melangkah mundur sedikit demi sedikit lalu menghilang bagai ditelan bumi. Mungkin kita memang sering bertemu tapi kita tampak seperti orang yang tak mengenal satu sama lain meskipun kita pernah dekat"
-I'm Not destroyer-


"Coba lo ceritain kenangan indah lo sama si Galen sampe lo segitu gak bisanya lepas dari dia" perintah Aic yang diangguki oleh Rara.

Flashback

Rara, Gaga dan Sabrin duduk di satu bangku dengan posisi Sabrin ada di tengah mereka terlihat sedang membicarakan sesuatu yang sangat tidak penting.

"Iya nih orang gak bisa move on"
Ejek Rara.

Sabrin memberenggut kesal "Gue gak bisa move on karena dia terlalu perfect"

"Gimana sih Ga tipe-tipe cewek yang disukai cowok?" tanya Rara.

Gaga terdiam sembari mikir "Gak tau juga sih Ra kan setiap cowok beda" jawab Gaga.

Rara memperhatikan Alis dan bulu mata Gaga "Alis lo bagus lo kasih pensil alis ya?" tanya Rara sembari memegang Alis Gaga.

Gaga tersenyum memperlihatkan giginya yang rapi dan terkesan sangat tampan bagi Rara "Yakali Zha gue pake pensil alis"

"Ini lo juga bagus gue suka" tangan Rara beralih menyentuh bulu matanya yang terlihat lentik.

"Waktu kecil ibu gue pernah motong alis gue karena kepanjangan jadi alis gue kayak gini" jelas Gaga

Rara tersenyum dengan masih memperhatikan wajah Gaga dengan detail.

Tangan Rara terulur mengusap kumis tipis Gaga sambil cekikikan "Lo idaman banget sih. Gue juga suka sama kumis tipis lo ini"

"Iya kumis tipis idaman" ucap Sabrin yang sedari tadi hanya jadi penonton adegan mereka berdua.

Mungkin di hati Sabrin sedang membatin "Berasa jadi setan yang tak terlihat. Ada di tengah-tengah tapi tak dianggap dasar orang jatuh cinta mah gitu"

"Kalo lo dideketin cabe lo mau atau gak?" tanya Rara.

"Tergantung kalo gue suka ya gue mau kalo gak ya gue tolak" jawab Gaga.

"Rin tuh Delpa gue bilangin ya" goda Gaga.

Sabrin yang sedari tadi terdiam langsung menarik seragam Gaga "Gue bunuh lo!" ancam Sabrin

Rara tertawa melihat kelakuan mereka berdua.

"Iya-iya enggak jangan ditarik-tarik seragam gue nanti gak rapi lagi" ucap Gaga.

"Biarin nanti kalo gak rapi biar dirapiin Rara" ujar Sabrin.

"Enak aja. Gue gak mau" elak Rara tak terima

"Ish awas lo ya Ra" ancam Gaga.

Rara tersenyum menggoda "Iya sayang nanti gue benerin seragam kamu"

Sabrin memutar bola matanya malas "Gak usah sok romantis di depan gue!"

"Biarin" jawab Rara.

Flasback off

"Cuma itu gak ada lagi?" tanya Aira.

"Ada banyak" jawab Rara.

Flashback

"Catnya siapa itu?" tanya Sabrin

"Punya Delpa" jawab Gaga.

Sabrin mengambil cat itu dari tangan Gaga. Ia memutar cat minyak itu mencari nama Delpa.

"Oiya ini nama Delpa"

Rara duduk di sebelah Sabrin tanpa disengaja tangan Rara memegang cat yang belum benar-benar mengering itu.

"Yah tangan gue" keluh Rara.

Pikiran jahilpun merasuki otak Rara ia menyentuh tangan Gaga dan yang terjadi adalah tangan Gaga ikut terkena Cat.

"Rara" Gaga melihat tangannya yang sudah terkena cat itu.

"Hehe maaf" Rara menyengir lalu menaruh tangan Gaga dihadapannya.

Dengan telaten ia membersihkan cat yang ada ditangan Gaga.

"Pakai tiner aja ya Ga" tawar Rara.

Gaga menggeleng "Jangan nanti dada gue sesak" tolaknya.

Rara mengangguk ia sangat berhati-hati dan sangat teliti dalam membersikannya.

Saat catnya yang sudah mulai menipis Gaga ikut membersihkannya.

"Ga kalo sakit bilang ya" Rara menatap Gaga.

"Hmm..." guman Gaga.

"Gak usah Ra biar aja nanti juga bersih sendiri" Gaga menarik tangannya lalu pergi mengikuti teman sebangkunya ke toilet.

Dalam hati Rara tersenyum. Kejahilan yang membuat ia senang dan bahagia.

Flashback off

"Sebenernya ada banyak sih tapi gak bisa gue ceritain semua" ucap Rara.

"Jadi kalo menurut gue ya Ra lo itu udah terlalu dalam ke dia" Aic mengeluarkan pendapatnya.

"Ya Aic bener lo itu gak boleh mencintai terlalu dalam! Lo tau kan resikonya, ya ini sakit hati berkepanjangan" timpal Aira yang makah membuat Rara menuduk diam membisu.

"Karena cinta lo yang terlalu dalam itu buat lo susah move on" ucap Aic,

Aic mengangkat dagu Rara, ia tersenyum hangat, terdapat sebuah ketenangan saat Rara menatap mata sahabatnya itu. "Lo pasti bisa lepas dari dia"

"Dan lo harus tanggung jawab sama apa yang udah lo lakuin" kata Aira tiba-tiba membuat Rara sedikit kebingungan.

"Maksudnya?" tanya Rara.

"Lo udah ngebaperin anak orang jadi lo harus tanggung jawab kalo lo gak mau dapet karma" jawab Aira.

"Maksud lo Ali?"

"Ya Ali" Aic terfokus pada ponselnya. Sepertinya ia sedang mengerjakan sesuatu yang tak diketahui oleh Rara dan Aira.

"Lihat ini" suruh Aic.

Aira dan Rara langsung terfokus pada ponsel Aic, terlihat beberapa animasi yang dibuat oleh Aic.

"Lo tau Animasi ini?" tanya Aic.

Rara dan Aira menggeleng secara bersamaan.

"Coba lo liat cowok, cewek, sama pasangan itu. Ayo kita bahas dari cowok yang payungin cewek tapi ceweknya payungin pasangan itu. Cowok itu bela-belain payungin si cewek itu jadi dia kehujanan. Disitu cowok itu diibaratkan sebagai Ali." terang Aic yang membuat Rara terdiam.

"Dan cewek itu elo Ra. Lo berusaha payungin Gaga dan pacarnya tanpa tau siapa yang ngejar dan berjuang demi elo di belakang!" Setelah menjelaskan
Aic menutup ponselnya.

Aira meraih tangan Rara yang terdiam "Gue tau ini sulit tapi lo harus bener-bener milih pilihan yang tepat"

Rara tersenyum simpul, ia menatap kedua sahabatnya secara bergantian. "Gue udah milih dan gue pilih orang yang udah perjuangin gue di belakang. Bukan orang yang mati-matian gue perjuangin tapi dia juga yang mati-matian perjuangin orang lain"

Hallo readers aku balik lagi Jan lupa vote ya

Ngerevisi cerita ini buat aku keinget lagi sama dia :'). Dia sekarang udah punya pacar baru masa :') eh aku kok curhat :v

Sampai ketemu dipart selanjutnya. see you

By:Zhafffffr

I'm not DestroyerTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang