Setelah gue teliti ternyata cinta gue selalu bertepuk sebelah tangan, mungkin karena hati gue yang terlalu polos untuk mencintai sehingga selalu salah memilih
-I'm not destroyer-
Rara mengeluarkan tepak make up Ifi dari tas. Ia mengambil sisir lalu mengembalikan tepak make up Ifi pada tempatnya.Rara berjalan dengan langkah gontai menuju seorang lelaki yang sedang duduk di bibir kolam.
"Nih!" Rara menyodorkan sisir yang ia pegang, namun Gaga hanya melihatnya sekilas dan tak ada niat untuk mengambilnya.
Rara menghela nafas berat, "Lo tadi mohon-mohon nyuruh gue ngambil sisir tapi sekarang lo gak mau, aneh banget sih lo!" ucap Rara kesal, pasalnya tadi saat ia asik berenang, Gaga tiba-tiba menghampirinya sembari merengek meminta Rara mengambilkan sisir tetapi sekarang malah ia tak mau.
"Gak jadi. Gue mandi dulu habis itu sisirin!" ujap Gaga sembari mengambil ancang-ancang pergi.
Rara tersenyum sinis. Entahlah sepertinya Gaga masih menganggap ia adalah Rara yang dulu.
Rara mengambil langkah kearah bangku yang berada di belakangnya. Ia meraih ponselnya, seperti biasa, ia akan mengecek pesan masuk.
Sharon: Ra lo gak lupakan sama apa yang dia lakuin sama elo dan bisa aja dia kembali ngelakuin itu lagi.
Rara: Gue inget kok. Dan gue udah gak sebodoh itu buat percaya sama dia.
Sharon: Bagus
Rara: Emang dia siapa bisa retakin hati gue mulu iyakan?
Sharon: hahaha, gue cuma mastiin aja kalau lo udah sadar dan gak mau disakitin lagi sama cowok berengsek kayak dia
Rara: Gue sadar dia gak pantes buat gue.
Sharon: Nah, Ra inget cinta itu butuh 2 orang yang saling mencintai dan butuh 2 orang juga buat pertahanin kalo cuma satu orang yang pertahanin buat apa? Itu namanya bukan cinta!
Rara: hmm gue tau. Makasih ya.
"Ra!" sontak Rara tersentak mendengar panggil Gaga yang entah sejak kapan ada di belakangnya, untung saja ponselnya tidak jatuh ke kolam.
Rara menengok ke belakang "Se-sejak kapan lo di situ?" tanya Rara dengan gugup.
"Dari tadi" ucap Gaga dengan nada yang terkesan sangat dingin.
"Kok lo belum mandi?"
"Gak jadi" jawab Gaga dengan muka datarnya.
"O"
"Gue mau lo sisirin gue sekarang!" pinta Gaga yang terkesan seperti sebuah perintah.
"Duduk sini" Rara menepuk kursi kosong yang ada di sampinya.
Gaga menyelempangkan handuk di bahunya, lalu duduk seperti yang Rara suruh. Ia duduk membelakangi Rara agar Rara lebih mudah dalam menyisir rambutnya.
Rara mulai menyisir rambut Gaga perlahan-lahan. Entah kenapa Rara tidak bisa menahan detak jantungnya yang kembali berdetak lebih kencang.
"Ra lo suka sama Sharon?" tanya Gaga yang tidak sengaja membaca percakapan Rara dan Sharon dari awal.
"Emangnya kenapa?"
"Engga papasih hehe," Gaga menyengir seolah mencairkan suasana.
Rara memutar tubuh Gaga menjadi menghadapnya agar ia bisa melihat wajah Gaga yang dulu selalu membuatnya candu.
KAMU SEDANG MEMBACA
I'm not Destroyer
RomanceMencintai sahabat sendiri? Mungkin sudah biasa, namun siapa sangka jika mencintai sahabat sendiri membuat rasa sakit yang teramat, apalagi saat kau tau jika ia sudah mempunyai pacar. Jika sudah seperti itu, kau hanya mempunyai 2 pilihan, tetap berta...