Kankubiarkan rasa ini tumbuh dengan sendirinya tapi aku akan lebih senang kalau rasa ini layu karena aku tau untuk berpindah hati itu tak bisa dipaksakan
-I'm not bitch-
Rara memandang kendaraan yang berlalu lalang di hadapannya. Saat ini jalanan di depan taman terlihat sedang ramai lancar.
Beberapa tetes air dari langit jatuh tepat di kepalanya. Ia mendongak melihat langit yang nampak mendung, "Langit aja tau gue gak baik" ujarnya lirih.
Tidak lama tetesan hujan berlomba-lomba membasahi bumi. Tanpa sadar senyuman terukir di wajahnya. Ia salut pada hujan yang jatuh berkali kali namun tidak kapok untuk jatuh lagi.
Rara membiarkan tetesan hujan membasahi dirinya. Ia tidak peduli jika setelah ini ia akan sakit, toh hanya hujan yang mengerti perasaannya.
Rara bangkit dari tempat duduknya, ia tersenyum kala melihat banyak anak kecil yang berlarian ditengah hujan. Rasanya ia rindu dengan masa kecilnya dimana disaat itu, saat terjatuh hanya kaki dan tangannya yang tergores bukan hatinya.
Rara berlari kecil kearah anak anak itu sembari membawa tas anti airnya. "Seru banget nih, kakak boleh ikut gak?"
"Emang kakak bisa main bola?" tanya Ferdi anak yang paling kecil.
"Loh bisa dong" Rara kemudian memgambil alih bola itu dan berlari Zig-zag sembari menggiring bola sampai di depan gawang.
"Siap?" Rara menendang bola itu pelan namun, siapa sangka bola itu berhasil memasuki gawang.
"Woah...," Terdengar decak kagum dan juga suara tepukan dari anak anak itu. Rara tersenyum hangat lalu mengusap rambut Ferdi yang basah.
"Main sana" ucapnya.
"Rara"
Rara menoleh dengan wajah malasnya, ia sudah hafal dengan suara orang yang memanggilnya.
"Udah gue bilangkan...," Gaga menutup mulut Rara dengan jari telunjuknya.
"Nih nanti sakit" Gaga menyodorkan payung kearahnya.
"Pergi!" usir Rara.
"Gue sayang sama lo Ra, gue juga cinta. Tapi buat apa kita jadian kalo kita harus putus dan musuhan mendingan kita kayak gini aja sampai jodoh yang menentukan karena gue gak mau kehilangan lo" ucap Gaga tiba tiba.
Rara memandang Gaga dari bawah sampai atas dengan tatapan mengejek. "Iya kalau jodoh?"
Gaga menaruh payungnya di tanah. Gaga berjongkok di depan Rara membiarkan hujan membasahi tubuhnya, "Ra gue mohon maafin gue dan dengerin penjelasan gue,"
"Cie" sorak para anak kecil itu.
Oiya Rara hampir lupa jika disini bukan hanya mereka berdua melainkan ada para anak kecil yang tak seharusnya menonton adegan mereka berdua.
"Lo mau ngomong?... Gak disini" ucap Rara lalu meninggalkan Gaga pergi.
I'm Not Bitch
"Huft..., Gue males banget liat muka lo" ucap Rara saat ini mereka sedang berada di rooftop rumah Gaga. Jangan tanya mengapa mereka sekarang berada di sana karena kalian pasti sudah tau jawabannya, ya karena Gaga yang memaksa.
"Sebenarnya emang bener Alea pacar gue tapi, percayalah Ra cinta gue gak sepenuhnya buat dia, entah kenapa gue lebih nyaman sama lo daripada dia," ujar Gaga yang mulai serius.
"Terus apa hubungannya sama gue?"
"Enggak ada sih, gue kira lo cemburu," Gaga menggaruk tengkuknya yang tidak gatal dengan cengiran khasnya.
"Ha ha ha!"
"Lo maafin gue kan?" tanya Gaga memndang wajah Rara dengan penuh harap.
Rara menaikan satu alisnya, menatap Gaga dengan tatapan datar, "Apa yang gue dapet dari maafin lo?"
Gaga tampak diam berpikir. "Gue bakalan berubah demi elo" jawabnya setelah satu menit berpikir.
"Oke gue maafin" Rara tersenyum manis. Seperti pikirannya tadi malam, ia tidak boleh terlalu menganggap cinta serius dan ia rasa sekarang hatinya sudah sedikit beku untuk lelaki di hadapannya itu.
Gaga memeluk gadis di depannya itu. Ia menenggelamkan kepalanya di tengkuk leher Rara. Dalam hati ia sangat bahagia namun ia menyadari satu hal jika Rara tidak membalas pelukannya.
I'm Not Bitch
Rara menompang dagunya menatap wajah Ali yang sedang fokus mengerjakan tugas sembari tersenyum.
"Ra jangan liatin gue kayak gitulah bikin gue gak fokus," ucap Ali tanpa melihat Rara. Ia malah membalik balikkan lksnya mencari jawaban yang tepat.
"Gue lagi pengen liatin lo. Cowok yang selalu ada pas gue butuh hehe," kekeh Rara.
Ali menghentikan aktivitasnya. Ia tersenyum lembut, tangannya terulur menepuk kepala Rara pelan. " Bukannya itu fungsi gue di hidup lo?"
"Enggak juga sih." elak Rara.
"Hai Ra!" Rara menoleh dan tersenyum sekilas kearah Gaga.
"Hai juga!" balasnya.
"Bisa temenin gue ke uks gak?"
Rara melihat Ali meminta persetujuan namun Ali langsung membuang muka kembali mengerjakan tugas yang tadi sempat tertunda.
"Yaudah ayo" Rara bangkit dari tempat duduknya. Ia membenarkan seragamnya terlebih dahulu sebelum pergi menemani Gaga.
Tanpa disadari mereka berdua, ada mata yang memperhatian kepergian mereka dengan rasa tidak ikhlas, mungkin perasaannya sudah terlalu dalam untuk Rara. Ia seharusnya tak boleh membiarkannya karena sampai kapanpun Rara tak akan pernah menjadikannya proritas.
I'm not bitch
"Ra sini deh Bts ngelive di Vlive!!!" ucap Ifi heboh sendiri sembari memandang ponselnya dengan mata berbinar.
"Mana?" tanya Rara tak kalah bersemangat.
"Astaga Rapmon ganteng banget calon imam gue!!!" ucap Rara yang kini heboh seperti Ifi. Sangking bersemangatnya mereka hingga tidak menyadari jika teman sekelasnya sudah memperhatikan kelakuan mereka.
"Suga keren banget aduh pacar gue!" ujar Sabrin namun masih dalam volume batas wajar tak seperti 2 temannya itu.
Mereka semakin dekat karena mereka menyukai satu grub boy band korea yang bernama BTS bahkan mereka sekarang sering menghabiskan waktu bersama hanya untuk curhat, mengobrol, dan tak lupa berfangirl ria.
"E Ra gue balikan sama Syamsu uh gue seneng banget" curhat Ifi disela tontonan mereka.
"Oiya? selamat ya pasangan baru aduh udah gak jones lagi gak ada yang nemenin gue jomblo dong" canda Rara.
"Dasar jomblo ngajak-ngajak!" cibir Sabrin.
Rara mengercutkan bibirnya, "Yakan biar gue ada temenya lah lo sama Delpa, si Ifi sama Syamsu lah gue? Sama pohon iya," omel Rara.
Ifi tertawa mendengar omelan Rara. Mungkin ini yang disebut musuh jadi teman. Hmmm......mungkin tidak karena diantara mereka tak ada yang menganggap musuh satu sama lain.
Dan menurut Rara memiliki sebuah hobi, kebiasaan,kesenangan yang sama bisa membuatnya gampang menjalin hubungan yang dekat dengan seseorang yang bahkan tidak pernah ia pikirkan sebelumnya.
Hallo Zhafirah balik lagi 😁 maafin ya kalo jarang update akhir akhir ini
Jan lupa vote sama comment ya see you
Hai Ifi😂 kangen ngefangirl bareng nih wkwkwk
Alurnya udah ada yang diubah ya dadah.
KAMU SEDANG MEMBACA
I'm not Destroyer
RomanceMencintai sahabat sendiri? Mungkin sudah biasa, namun siapa sangka jika mencintai sahabat sendiri membuat rasa sakit yang teramat, apalagi saat kau tau jika ia sudah mempunyai pacar. Jika sudah seperti itu, kau hanya mempunyai 2 pilihan, tetap berta...