Setiap apa yang kamu bilang aku percaya tapi setiap aku percaya sama kamu, setiap itu juga kamu kecewain aku.
Bahkan seribu kalipun kamu bohongi aku, aku tetep percaya bangsat ya kamu atau akunya yang terlalu bodoh
-I'm not bitch-Matahari telah tenggelam digantikan oleh bulan. semilir angin sore hari yang begitu dingin dan juga aroma tanah yang basah karena hujan tak menjadi penghalang Rara pergi ke rumah Aic.
"Lama banget sih Aira" keluh Rara karena Aira yang tak kunjung menjemputnya.
"Zhadira!!!" terdengar suara teriakan Aira dari luar yang membuat Rara langsung bergegas keluar.
"Lama banget sih!"
"Yaelah cuma telat berapa menit aja loh!" elak Aira yang tak terima.
"Gue itu gabut di rumah!"
"Yaudahlah" Aira menstater sepeda motornya menunggu Rara naik. "Udah?" terlihat dari kaca spionnya Rara yang sudah menaiki motornya. Tidak lama motor itupun berjalan menyusuri gang gang menuju runah Aic.
I'm Not Bitch
"Lo ngapain sih Ra?" tanya Aic
Rara melirik Aic sekilas dengan mencebikkan bibirnya kesal, "Lo tau gak sih, dari tadi tuh gue nelponin semua kontak di WA gue tapi gak ada satupun yang ngangkat" curhatnya.
"Gue bunuh boleh gak sih Ic?" tanya Aira igit igitan melihat kebiasaan orang disebelahnya ini.
Aira menepuk dahi Rara dengan keras "Lo itu gak penting makanya gak diangkat bego!" sudahlah memang sifat sahabatnya ini tidak pernah berubah.
"Tapi ada 2 kontak yang belum gue telepon. Sebentar" Rara menyeringai penuh misteri lalu mengotak atik ponselnya berniat menelpon target berikutnya.
"Adaapa Ra?"
"Gak papa. Gue gabut heheh"
"Yaelah Ra lo bikin gue kaget"
"Haha maap yak. Yaudahlah gue akhirin yak"
"hmm, lo itu gue kira penting!" tak lama Ifi mematikan sambungan telepon itu.
Rara tertawa terbahak bahak bersama Aic dan Aira. Ia ingin menelpon satu kontak lagi yaitu Gaga tapi ada sedikit keraguan di hatinya.
"Kurang satu lagi. Gaga" ucap Rara tak bersemangat
"Coba telepon" saran Aira.
Rara menghela napas panjang, ia sangat tidak minat untuk menelpon Gaga, meskipun sudah baikan namun rasa kesal masih menjalar di hatinya.
Rara mengetuk fitur telepon di aplikasi Whatsaap lalu melihat layar yang masih bertuliskan status berdering menunggu diangkat oleh penerima.
"Hallo Ra ada apa?"
Seketika Aic dan Aira menyenggol lengan Rara mencoba menggoda namun yang terjadi malah Rara hanya memperlihatkan wajah datarnya.
"Hmm... Lo ada di mana?"
"Di rumah gue yang ada di Sidoarjo kenapa?"
"Gak papasih hehe" Rara diam melihat Aic dan Aira yang menempel padanya berniat menguping.
Rara menjauhkan ponselnya dari mulutnya "Apasih?" Aic dan Aira hanya menyengir tak berdosa, lalu berpencar mencari ponselnya sendiri sendiri.
"Lo tau rumahnya Hally gak? Tadi dia minjem buku gue katanya mau dibalikin sore tadi tapi sampe sekarang belum kesini?"
"Kayaknya tadi Hally abis kecelakaan deh Ra, gue tadi liat dia dianter pulang sama Ali pake sepeda motor Ali soalnya kalo gak salah motornya langsung dibawa ke bengkel" jelas Gaga.
"Kasian banget dia. Yaudah deh Ga gue matiin ya" hampir saja Rara memencet tombol merah terdengar suara Gaga yang sepertinya tidak ingin mengakhiri telepon.
"Yah, gitu doang? Kita udah jarang telponan dahal" suara Gaga terdengar memelas. Rara tidak merubah pikirannya, setelah Gaga berbicara, ia langsung mematikan teleponnya secara sepihak.
I'm not bitch
Rara membaringkan tubuhnya di spring bed kesayangannya. Matahari sudah menampakkan dirinya tetapi gadis ini masih saja bermalas malasan karena libur panjangnya.
Rara membuka aplikasi Instagram di ponsel pintarnya. Terlihatlah beberapa status yang baru saja followersnya upload.
Terlihat Gaga memposting sebuah foto yang bercaption '2 hari di malang dan banyak banyak cerita yang terjadi di sini'.Pikiran Rara langsung melayang pada kemarin malam, dimana Gaga mengatakan jika ia sedang berada di Sidoarjo. Ia tersenyum miris, bisa bisanya Gaga membohonginya sekali lagi.
Bertepatan dengan itu Aira mengechatnya.
Aira: Rara! Penting woi.
Rara: paan?
Aira: kemarin Gaga bilangnya dia di mana?
Rara: Sidoarjo
Rara: Lo tau? dia abis posting di ig pake caption '2 hari di malang dan banyak banyak cerita yang terjadi di sini' Gila tuh dia!
Rara: Gue udah tau.
Aira: Eh anjing terus lo diem aja?!!! Bego banget lo! Tapi masih begoan dia yang ngebullshit! Ish gue sebel deh dasar laki-laki tai sukanya bullshit!
Rara: yang sabar napa, gue aja sans. Emang laki laki sekarang kayak gitu, bullshit doang.
Rara kembali membuka aplikasi Instagram lalu menyentuh kolom komentar di postingan Gaga. Ia tampak mengetikkan sesuatu.
Ifiputri: Gaya ya lu sekarang :)
Sabrinaa: Alay
Putraasek: Gak ngajak gak berkah
Zhadirara: Ngapain pake boong bang?
Galenmilo: Loh Rara :vRara menaruh ponselnya, ia sudah paham betul sifat Gaga. Sekali ia berbohong maka kapanpun ia bisa berbohong kembali.
Rara berdesis kemudian mendumel pelan "Bilangnya ke kota A nyatanya ke kota B"
"Ra bantuin Ibu masak!" perintah Ibunya dari bawah.
Rara mencebikkan bibirnya 'selalu saja ia yang disuruh' batinnya. Ia berjalan kearah dapur dengan langkah gontai, terlihat ibunya yang sedang sibuk mengupas bawang putih.
"Sini! Kamu iris semua bawang merah dan putih ini" perintah ibunya. Sembari menunjuk semangkuk yang penuh berisi bawang.
Rara mengambil pisau dan mulai mengiris bawang itu. Belum sampai 5 siung matanya sudah terasa perih, ia menatap keatas agar matanya rada membaik lalu kembali mengiris.
5 menit berlalu rasanya matanya sudah tidak tahan lagi bahkan sekarang hidungnyapun memerah. Setitik air mata jatuh mengenai telenan, memang sudah menjadi kebiasaannya saat mengiris bawang.
"Ngiris gini aja nangis" Ibunya mengambil alih semua bawang yang hanya tersisah beberapa siung.
"Ets tunggu nangis karena ngiris ini atau karena Gaga" goda Nia.
Rara melotot tak percaya, lalu memadang wajah tak suka jika Nia menggodanya "Apaan sih Bu" elak Rara
Nia tertawa kemenangan saat melihat Rara yang menatapnya kesal. Rara mendumel tak jelas sembari berjalan menuju kamarnya. Bisa bisanya ibunya berpikir ia akan kembali menangis karena Gaga, sudah cukup ia dulu disakiti sekarang ia tidak akan membiarkan Gaga membuatnya menangis lagi!.
Emangsih sekalinya lo boong bakalan boong terus sama kaya lo nyakitin gue! Sekalinya lo nyakitin gue, lo bakalan sakitin gue terus!.
Maaf kalau ada typo, jika kalian berkenan mohon tinggalkan jejak tema kasih
KAMU SEDANG MEMBACA
I'm not Destroyer
RomanceMencintai sahabat sendiri? Mungkin sudah biasa, namun siapa sangka jika mencintai sahabat sendiri membuat rasa sakit yang teramat, apalagi saat kau tau jika ia sudah mempunyai pacar. Jika sudah seperti itu, kau hanya mempunyai 2 pilihan, tetap berta...