5bulan kemudian.
Sebuah lengkungan bibir yang sangat indah menghiasi bibir Rara, ia menatap pujaan hatinya itu dengan rindu yang tak dapat lagi ia sembunyikan.
Rara berlari kearah Ali yang sudah membuka tangannya bersiap untuk dipeluk. Rara tertawa lepas saat tubuhnya menabrak tubuh Ali. Ia menenggelamkan wajahnya di tengkuk leher Ali.
"Aku kangen bangettt..." ucap Rara yang masih memeluk Ali erat.
"Aku juga. Btw gimana ada nama kamu kan di papan kelulusan?" tanya Ali.
Rara melepaskan pelukannya, "Ada dong," ucapnya
"Yok lah kita pergi! Itung itung melepas rindu," ajak Ali sembari menoel pipi Rara menggoda. Ia meraih tangan Rara yang berada di bawah. Ia menggenggamnya dan mereka berjalan beriringan menuju gerbang utama.
"Ra..." Rara sontak berhenti dan menoleh, terlihat wajah Alea yang tersenyum manis kearahnya.
"Iya Le?"
Alea melangkahkan kakinya maju kedepan, "Maafin gue kalau selama ini selalu buat masalah, dan makasih karena udah bantuin gue deket sama Gaga lagi, sebenernya dari kemarin gue mau ngomong ini tapi, gue gengsi hehehh," kekeh Alea.
Sejak kejadian Alea mengungkapkan perasaannya Rara menjadi iba dan memutuskan untuk membantu Alea untuk dekat dengan Gaga, memang awalnya sulit karena Alea yang masih membenci Rara, namun seiring berjalannya waktu rasa benci itu mulai memudar dan Alea mulai ada perubahan, dan perlu kalian ketahui sekarang Alea telah memutuskan untuk berteman baik dengan Rara.
"Iya Le sans kayak sama siapa aja sih" ujar Rara.
"Ayo Ra" ajak Ali menarik tangan Rara menjauh dari Alea, sedangkan Rara yang ditarik hanya dapat tersenyum tidak enak sebagai tanda pamitan.
"Kamu gak boleh gitu ih," ujar Rara yang tidak suka kelakuan Ali tadi.
"Aku gak suka kamu deket sama dia" ucap Ali lalu membawa Rara pergi dari lingkungan sekolah.
I'm not destroyer
"Kita masak aja kalau emang gak ada makanan," putus Rara saat melihat Ali yang kebingungan mencari makanan di meja makan dan dapur.
Ali menoleh, "Jangan nanti kamu capek," tolaknya.
"Yaudah delivery order aja?" saran Rara.
Ali nampak berpikir, beberapa saat kemudian ia mengambil ponselnya memilih makanan yang akan mereka pesan "Mau makan apa?"
"Terserah"
"Yaudah, awas protes!" Ali memilih berjalan sembari memesankan makanan diikuti oleh Rara.
Ali menaruh ponselnya, ia duduk di sofa ruang keluarga. Ia memandang Rara yang berdiri diam melihat ponselnya. Ali menarik Rara duduk di sebelahnya membuat Rara kaget.
"Ali!" protes Rara, ia memasang muka tidak sukanya, Rara menggesernya tubuhnya jauh dari Ali.
"Ra, kamu mau gak?" tanya Ali menggantung, ia terlalu merasa tidak enak melanjutkan pertanyaannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
I'm not Destroyer
RomanceMencintai sahabat sendiri? Mungkin sudah biasa, namun siapa sangka jika mencintai sahabat sendiri membuat rasa sakit yang teramat, apalagi saat kau tau jika ia sudah mempunyai pacar. Jika sudah seperti itu, kau hanya mempunyai 2 pilihan, tetap berta...