My Feeling (Two)

263 17 0
                                    

Gagasayangjelek: Rara jelek tapi gue sayang

Rara memutar bola matanya malas, untuk apa juga Gaga mengiriminya pesan, bukankah tadi Gaga sudah membentaknya?.

Zhadira: Hm?!

Gagasayangjelek: Marah ya sama Gaga. Maaf ya tadi gue gak bermaksud bentak lo

Rara membaca pesan itu dan pikirannya teringat pada beberapa jam yang lalu saat Gaga membentaknya didepan teman temannya. Lama tidak membalas akhirnya Gaga mengirimkannya pesan lagi.

Gagasayangjelek: Oi Ra lo masih hidupkan sayang?

Rara tersenyum miris kadang Gaga memperlakukannya dengan manis tapi kadang Gaga juga memperlakukannya seperti orang yang tidak dikenal.

Zhadira: Masih kok Ga. Masa karena bentakan lo aja gue bisa mati :v

Gagasayangjelek: Haha bisa aja Ra. Oiya Ra telefonan yok!

Hanya berselang beberapa detik ponsel Rara berdering tertera nama Gaga sepertinya Gaga tidak berbohong. Rara menggeser tombol hijau lalu memasang earphone.

"Ra? Temenin gue sampe beberapa jam kedepan ya sebagai tanda permintaan maaf gue"  Pinta Gaga yang terdengar dari earphonenya.

"Hmm..." guman Rara

Mereka sangat asyik menelpon sambil bercanda gurau. Rasanya Rara sudah lupa dengan kejadian tadi di sekolah.

Iam not Bitch

"Dia dari tadi gak ngabarin gue kemana ya?" tanya Gaga kepada Rara.

"Gak tau dan gak mau tau!" Jawab Rara cuek, mengapa juga Gaga harus bertanya tentang Ifi pada dirinya. Rara mengambil es teh yang tadi dibelikan oleh Gaga.

Mereka sekarang sedang berada di kedai kopi free wifi di dekat rumah Gaga. Tadi Gaga mengajak Rara keluar. Rara kira ia akan diajak ke taman tapi malah nongkrong di kedai yang rame seperti ini.

Sedari tadi Rara mengercutkan bibirnya karena kesal pada Gaga tapi, entah kenapa Gaga tidak menyadarinya.

"Lo ngapain sih ngajak gue kesini?" tanya Rara dengan nada kesal.

"Refresing dan berburu wifi" jawab Gaga dengan nada sok manis yang minta ditampol

"Refresing tai iya. Lo gak tau gue diliatin sekumpulan cowok itu dari tadi! Dasar cowok gak peka!" Rara membuka tasnya mengambil ponselnya lalu menyambungkan ponselnya dengan wifi yang tersedia.

"Ifi kok berubah ya? Dari kemarin kayaknya dia agak beda dari tingkah lakunya, bales chatnya dan semuanya berubah kenapa ya?" tanya lagi Gaga namun  Rara tak acuh dengan pertanyaan Gaga.

Rara lebih memilih sibuk mencari drama korea terbaru. Lumayankan memanfaatkan Wifi gratis di kedai ini toh kan yang bayar Gaga.

Sebenarnya Rara mendengarkan ocehan Gaga tapi ia memilih untuk diam.

"Ra lo dengerin gue ngomong gak sih?"

Gaga yang terlihat kesal merampas ponsel Rara "Ih Gaga lo ngapain sih!!!" teriak Rara yang membuat semua mata tertuju padanya. Ia menutup mulutnya malu selalu saja Gaga membuatnya malu di depan banyak orang.

"Lo sih gue ngomong gak di dengerin,"

"Gue dengerin lo bilang kalo Ifi berubah kan? Sini balikin" ucap Rara dengan nada berbisik bisik.

Gaga menaruh ponsel Rara di meja lalu menatap Rara dengan sedikit memajukan wajahnya "Lo denger tapi pura-pura gak denger, apa jangan-jangan lo cemburu?"

"Gila gue cemburu sama lo? Ih gak level" Rara menjauhkan wajah Gaga. Setelah itu mereka terdiam bergelut dengan pikirannya masing-masing.

Sekitar 20 menit mereka terdiam akhirnya Rara bosan juga. "Ga pulang yok gue udah download 3 drama korea dan gue rasa ini udah cukup jadi ayo pulang gue ngantuk!" Ajak Rara.

"Yaudah ayo" ucap Gaga.

I'm Not Bitch

"Ayolah sebentar aja. Ya ya," Gaga memasang wajah sok imutnya untuk membujuk Sabrin agar pindah ke bangkunya.

Sabrin menggepuk lengan Gaga pelan "Dasar gundul!" oloknya  berjalan menuju bangku Gaga.

Gaga melihat Sabrin berjalan sembari memegang rambutnya "Perasaan gue gak gundul" omongnya pada dirinya sendiri.

Gaga beralih melihat Fira yang sedang asik mengerjakan tugas dengan sangat berkonsentrasi. "Hai Ra!" sapa Gaga dengan senyum manisnya.

"Ngapain lo di sini?" tanya Rara tanpa melihat Gaga.

Gaga mengeluarkan gantungan kunci dan kalung berbentuk setengah hati, ia mengangkatnya tepat di depan wajah Rara. Rara melihat itu menjadi sedikit deg deg'an dan ge'er secara bersamaan.

"Ini hadiah buat 3 years aniversery persahabatan kita gue harap kita makin langgeng gak ada pho dan gak bertengkar lagi" ucap Gaga.

Rara tersenyum dan buru buru mengambil gantungan kunci itu dari tangan Gaga "Thanks ya bagus banget" ucap Rara

"Eeets jangan dipegang ini punya Ifi. Gue tadi cuma latihan ngasih ini nanti ke Ifi" ucapan Gaga membuat Rara mematung.

Ucapan Gaga langsung menclos dihatinya. Ia merasa sakit hati dan malu secara bersamaan.Rara rasa ia akan menangis pada saat itu juga tapi ia berusaha menahannya dipikiran Rara sekarang adalah bagaimana bisa ia menganggap Gaga mempunyai rasa yang sama.

"Nih!! GUE GAK BUTUH GANTUNGAN KUNCI INI b*n*s*t!!!" Rara menyodorkan gantungan kunci itu lalu berlari pergi.

"Oi Ra!! jangan ngambek lah jangan kayak anak kecil" ucap Gaga sembari mengejar Rara.

Rara berhenti berlari tepat di dalam toilet perempuan. Ia mengatur nafasnya agar tidak menangis saat ini juga. Ia membasuh wajahnya dengan air.

Rara melihat dirinya dalam pantulan cermin, betapa bodohnya dirinya saat ini. Terdengar langkah kaki yang semakin mendekat. Rara membalikkan badannya, terlihatlah siswi yang sedang tersenyum melihat dirinya.

"Ra lo gak papa kan?" tanya Siswi itu memastikan.

Rara tersenyum manis "Gue gak papa kok Nic"

"Gue tau semuanya meskipun kita udah gak sekelas lagi dan gue juga liat waktu lo sama Gaga tadi" ucap Nica

"Kok bisa tau?" tanya Rara.

"Bisalah orang gue tadi di kelas lo dan malah ada di samping lo tapi lo gak nyadarkan? Karena lo keasikan sama tuh si buaya darat" jelas Nica.

Nica atau Nicas ini adalah sahabat Rara. Mereka terpaksa dipisah karena Rara dan Gaga dipindah ke kelas sebelah, tapi itu tak membuat mereka jauh karena Nica dan Rara selalu bertukar cerita. Oiya dan perlu kalian tau Nica adalah mantan pacar Gaga.

"Owh jadi gitu" ucap Rara

"Dia pasti bakalan dapat karma jadi sabar aja" kata Nica

Rara mengangguk "Ayo balik" ajak Rara

"Ayo"

Iam not Bitch

"Enak ya Ra, Ifi yang baru kenal beberapa bulan sama Gaga langsung pacaran. Kok lo bisa tau duluan kalo mereka jadian?" tanya Khofifah.

Rara yang merasa dirinya dipanggil akhirnya ikut berbicara "Gue tau waktu nembaknya karena gue dikasih screen shoot annya sama sih Gaga. Udah sih ngapain bahas itu, toh Ifi juga cantik jadi gak masalah kan"

"Iya juga sih, tapi menurut gue dia beruntung benget, dia baru deketin aja jadian, malah lo yang sibuk berjuang gak dapat-dapat" kata Khofifah yang disetujui oleh semua temannya.

Rara mengangkat bahunya tidak perduli, membahas Gaga malah membuatnya tidak bersemangat.

Hai semua jan lupa vote and comment atau saran bye!

Gatau mau gimana lagi :') udah mentok disini

Ini juga belum direvisi ya, yang part part 5 keatas revisinya nunggu hehehe terimakasih

I'm not DestroyerTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang