Yang sebenarnya

106 7 2
                                    

Bukankah aku hanya ilusi bagimu, lantas mengapa kau masih ingin mempertahankan aku?

Rara melepas helmnya lalu memberikannya pada Ali. Ia tersenyum tipis melihat Ali yang membenarkan rambutnya sembari melihat spion.

"Udah ganteng kok," celetuk Rara gemas.

Ali menolehkan kepalanya, sembari menaikkan satu alisnya, "Beneran udah ganteng?"

"Kapan sih Alinya Rara gak ganteng?" ucap Rara yang mampu merekahkan lengkungan bibir di tampan Ali.

"Bisa aja sih kamu," Ali mencubit pipi Rara pelan, ia meraih jemari Rara lalu mengaitkannya.

Rara melirik tangannya dengan mengulum senyum. Mereka melangkahkan kakinya perlahan sembari berbincang-bincang. Namun semua itu memudar saat ia melewati koridor.

Manik mata indahnya tak sengaja menemukan sosok seperti perempuan yang memeluk Gaga kemarin saat di taman.

Perempuan itu berjalan tergesa-gesa dengan wajah yang siap menerkam siapa saja yang mengganggunya. Ia berhenti berjalan tepat di depan Rara dan menatapnya tajam.

Plak...

Satu tamparan berhasil mendarat di pipi mulus Rara. Rara sedikit terlonjak dengan kelakuan perempuan di depannya itu.

Rara tersenyum tipis, "Ada apa ya Le?" tanya Rara kalem, mengingat Alea adalah anak terhitz seangkatannya. Bukannya tidak berani cuma ia tidak ingin membuat masalah dengan orang di depannya ini.

"Berani beraninya lo ngerebut Gaga, lo pikir lo siapa ha?! Muka pas pasan aja sok banget lo! Dasar perebut pacar orang!!!"

"Jaga mulut lo!" ucap Ali tak terima dengan apa yang Alea ucapkan.

"Udah Li biarin aja" bisik Rara, ia sungguh tak mau ada pertengkaran di pagi hari yang ceria ini.

Alea maju selangkah, ia menatap tajam Ali. tangannya terulur mencengkram kerah baju Ali dengan sangat kasar. "Berani lo sama gue!..." Alea melepaskan cengkramannya "Eh cupu! Lo itu bukan siapa siapa! Kutu buku aja sok sok'an belain cewek ini!" ucapnya sembari menunjuk nunjuk muka Ali.

Ali menatap Alea dengan tatapan meremehkan, ia menarik satu sudut bibirnya, "Lo pikir, lo siapa?"

"Gue Alea! Tanya seantero sekolah ini siapa sih yang gak kenal gue?! Setiap cowok bakalan nunduk ke gue, asal lo tau itu!"

"Tapi sayang ya, mulut lo suka nyinyir...," Ali menutup mulutnya dengan satu tangannya, "nuduh orang tanpa bukti, misalnya" ucap Ali penuh penekanan di kata terakhirnya.

"Apa lo bilang tadi?...," Alea mendekatkan telinganya, berniat mengece. "Tanya tuh sama perempuan lo! Gue nyiduk dia pas jalan berduaan sama Gaga, dan gak lama kemudian sikap Gaga berubah! Pasti karena elo kan!" Alea menunjuk Rara yang sedari tadi diam.

"Gue tau kalau cewek ini penyebabnya! Dasar Pho lo!" ucap Alea.

"Maaf ya, coba lo tanyain itu semua ke Gaga, kalau gue tau dia udah punya elo gue gak akan mau jalan sama dia," jelas Rara dengan nada sehalus mungkin agar Alea lebih tenang.

Rara mengembuskan nafasnya, ia menunduk kaku, kini semua pasang mata sedang tertuju kearah mereka.

"Lo udah dengerkan? Salahin pujaan hati lo tuh,"

I'm not DestroyerTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang