Mengapa aku terus membutuhkanmu ketika aku tau aku akan terluka
--I Need You-BTS--"Kok lo gak putus-putus sih!" Dengan kekuatan secepat kilat Rara menutup mulutnya. Bego banget sih Ra kenapa lo bisa keceplosan coba? Runtuk Rara dalam hati
"Gue udah putus kemarin, gue udah gak tahan sama dia, yaudah gue putusin aja" ucap Gaga yang seperti orang tidak bersemangat
Jleb...
Mendengar ucapan Gaga tadi membuat Rara begitu kaget, senang dan juga sedih entah kenapa perasaannya bercampur aduk "Kenapa?" tanya Rara berhati hati."Gak papa" jawab Gaga datar tanpa ekspresi.
"Lo gak cari cewek lain gitu. Maksud gue cari cewek lain yang lebih setia dari dia yang lebih baik contohnya gue" ucap Rara menyengir kuda, ia memandangi Gaga dengan penuh percaya diri.
Tangan Gaga terulur mengacak-acak kepala Rara tapi malah terkena hijabnya.
"Gila! Emang gue akuin gue suka sama lo, tapi ngapain gue harus pacaran sama lo, kalo gue lebih nyaman kita kayak gini" ucapan Gaga berhasil membuat Rara terdiam lalu Gaga bercerita panjang lebar pada mengenai hubungannya.
Rara hanya tersenyum dan meng'iya'i ucapan Gaga sembari berfikir "Jika ada Ifi ia akan dilupakan tapi jika tidak ada ia akan dinomer satukan apa ini yang dimaksud dengan pelampiasan atau pelarian"
Entah kenapa Rara terlihat gemas sendiri saat memikirkannya ia bahkan hampir saja melemparkan sedotan ke muka Gaga.
"Ra lo kenapa sih? hmm...." tanya Gaga
"Gak papa" jawab Rara tak lama bel pun berdering hingga membuat Rara dan Gaga kembali ke kelas.
I'm Not Bitch
Rara menahan tawanya susah payah. "Pa Delpa, besok besok kalau masuk ke kelas gak usah pakek helm kali. Iya iya gue tau lo mau selamet sampai kelas kan tapi gak gitu juga caranya" ucap Fira lalu tertawa terbahak-bahak.
Delpa menautkan alisnya bingung, lalu merabah rabah kepalanya. Matanya membelak sempurna. Ia menyengir tanpa dosa. "Lah gue lupa ngelepas" ucapnya. Kini pipinya sudah berubah menjadi merona. Pasti rasanya sangat malu menjadi dia.
"Dasar Delpa gak punya malu" olok Sabrin.
"Mana ada? Elo kali yang gak punya malu" balas Delpa tak terima.
"Elo gak punya malu"
"Elo yang gak punya malu"
"Elo lah"
"Udah udah sama sama gak punya kemaluan gak boleh saling hina" rerai Fira yang dibalas plototan dari mereka berdua.
"Maksud lo gak punya kemaluan itu apa ya?" tanya Sabrin mengontrogasi dengan kedua tangan di pinggang.
"Maksud gue gak punya malu bukan kemaluan, typo maap maap" ralat Fira
None
Gagasayangjelek: Ra bisa ke rumah gue gak?
Zhadira: Gak! Gue sibuk!
Rara menaruh ponselnya di meja makan, ia melanjutkan makannya dengan lahap. Tiba tiba ponselnya berdering kembali membuat aktivitas makannya terhenti.
Gagasayangjelek: Ra gue sakit. Gue beneran gak boong. Dada gue sesak.
Rara hampir saja tersedak membaca pesan itu rasa khawatir menyelimutinya. Rara meneguk minumannya dan bergegas ke rumah Gaga menggunakan ojek.
"Dira makannya dihabisin!!" perintah ibunya.
"Iya Bu nanti!" jawab Rara langsung menaiki ojek itu.
I'm not Bitch
Rara mengetuk pintu rumah Gaga berkali-kali rasa khawatir menjalar di pikirannya ia menggigit bawah bibirnya menandakan bahwa ia takut dan juga tegang. Tidak lama pintu coklat itu menampilkan wajah Gaga yang pucat.
Rara langsung memeluk Gaga meredakan rasa khawatirnya "Gue khawatir" ucap Rara yang membuat Gaga terdiam.
Rara melepaskan pelukannya, ia berjalan melewati Gaga menuju dapurnya membuatkan teh hangat untuk Gaga.
Setelah membuat ia langsung memberikannya pada Gaga dan duduk di sebelahnya.
"Kok bisa sesak?" tanya Rara sembari tangannya memijiti bahu Gaga agar Gaga sedikit lebih rileks.
"Gue tadi abis ngerokok eee tau-taunya sesak" jawab Gaga sok polos.
Rara menjendul kepala Gaga pelan "Makannya jangan ngerokok!!!!" larang Rara sebenarnya ia cukup gemas dengan Gaga, toh sudah beberapa kali Rara melarangnya tetapi Gaga tetap saja membandel membuat Rara ingin memakannya saat itu juga.
"Entahlah gue suka rokok dan sejenisnya" cerita Gaga yang malah membuat Rara kesal.
"Hih lo kok gak bisa dibilangin sih coba deh gausah ngelakuin itu sebulan aja! Masa setiap bulan gue kerumah lo dan selalu ngelakuin ini!" omel Rara.
Memang setiap bulan Rara selalu kerumah Gaga karena sesak, Rara selalu mengomel karena alasan Gaga selalu sama.
"Yakan lo perawat pribadi gue" jawab Gaga tersenyum lebar yang membuat Rara ingin menabok.
Rara mengambil remote tv yang ada di depannya dan menyalakannya. Ia menonton televisi tanpa peduli dengan Gaga.
"Ra!" panggil Gaga yang tak ada jawaban dari Rara.
"Zhadira Rara!!" panggilnya sekali lagi.
"Ra, sayang!" Gaga mematikan televisinya membuat Rara menoleh dengan wajah sebalnya.
"Lo itu ya!!" Rara mencoba mengambil remote yang berada di tangan Gaga tapi tidak bisa.
"Ra dengerin gue...," tangan kiri Gaga meraih tangan Rara dan menggenggamnya "tatap mata gue!" Gaga menaruh tangan kanannya di wajah Rara. Ia mengarahkan wajah Rara dengan lembut agar Rara menatapnya.
Tapi tetap saja Rara menolaknya, Gaga menghela napasnya kasar. Menurutnya Rara sangat keras kepala."Ra kali ini aja turutin apa mau gue!"
Rara akhirnya menatap manik mata Gaga dengan takut, yah Rara pernah melihat wajah Gaga yang sedang marah terakhir kali saat ia menampar pipi Gaga dengan keras padahal Gaga tidak tau apa-apa.
Jantungnya berdebar saat melihat mata Gaga yang indah itu sedang menatapnya dengan lekat bahkan sekarang bibir Gaga telah membentuk sebuah senyuman yang berhasil membuat Rara terpaku tapi masih tak menghilangkan rasa takutnya.
"Ra sebenernya....
Hallo sepi banget ya nih cerita gaada yang baca :(
Ada yang tanya lwt pc, "katanya di revisinya kok gaada yang berubah?"
Oke bkl aku jawab jd aku cuma perbaiki typo typo yang menyebar luas di mana mana sama memperbaiki tanda baca aja.Oke sekian terima kasih
KAMU SEDANG MEMBACA
I'm not Destroyer
RomanceMencintai sahabat sendiri? Mungkin sudah biasa, namun siapa sangka jika mencintai sahabat sendiri membuat rasa sakit yang teramat, apalagi saat kau tau jika ia sudah mempunyai pacar. Jika sudah seperti itu, kau hanya mempunyai 2 pilihan, tetap berta...