Kecewa?

178 14 0
                                    

"Perubahanku muncul karena sifatmu. Jika saja sifatmu tak berubah maka sifatku jua. Aku mencintaimu dalam diam dan kau menjauhiku secara terang terangan"

-I'm not bitch-

"Apa-apaan lo ikut campur!" Aira yang tak terima membalas mendorong Nica.

"Dasar cabe! Lo itu teman makan teman sok cantik sok hitz padahal lo itu cuma upil gue!" Aira memasukan satu jarinya mengambil upil yang bersembunyi di lubang hidungnya lalu mendoletkannya ke Nica membuat Nica bergidik jijik.

"Mampus!"

"Jorok banget sih lo!" ucap Nica histeris sembari menyebul upil yang ada di lengannya.

"Lo bodo atau gimana sih? Itu upil gak akan pergi kalau lu tiup" Aira melirik Nica sengan lirikan sinis. 

Gaga mengalihkan perhatiannya dari mereka, secara tidak sengaja ia melihat sosok perempuan yang familiar di matanya.

Buku buku jarinya kini mulai memutih kala melihat Rara duduk dengan banyak lelaki di sekelilingnya. Gaga berjalan menghampiri Rara lalu menarik tangannya menjauh dari segerombolan cowok tadi.

"Kok lo pakai baju kayak gini? Mana perempuan sendiri lagi, kayak cabe tau gak?!"

"Emang gue cabe jadi lepasin gue!" Rara mencubit tangan Gaga sampai dia melepaskan cekalan tangannya.

Rara membalikkan badannya dan melangkah kembali ke tempat duduknya tadi. Ia tersenyum tipis pada laki laki yang duduk disampingnya.

Laki laki itu adalah teman Aic, ia menyelempangkan tangannya di bahu Rara sembari memajukan wajahnya berniat berbisik, terlihat eksperi tidak nyaman tergambar jelas di wajah Rara namun ia tutupi dengan senyum tipis.

"Siapa cowok itu?" tanya lelaki bernama Sharon itu.

"Gak tau gak penting" jawab Rara.

Ditempat lain Gaga mengepalkan tangannya entah kenapa ia tak rela melihat Rara bermesraan dengan cowok lain.

Aic dan Aira yang melihat kepalan tangan Gaga lalu tersenyum kemenangan. "Kita berhasil" ucap mereka berdua.

I'm not bitch

"Gaga lo..." ucapan Rara terhenti karena tidak bisa menahan isak tangisnya sendiri.

"Gak seharusnya dia kurang ajar sama lo!" ujar Gaga.

Dengan berhati hati Fira membantu Sharon berdiri "Lo gak papakan?" tanya Rara khawatir.

Sharon hanya mengangguk sembari memegangi sudut bibirnya yang mengeluarkan cairan merah karena tonjokan Gaga yang terlalu keras.

"Udah Ra gak usah nangis gue gak papa. Kuy balik" Sharon mengajak teman temannya pergi dari sana.

"Maafin gue ya" Sharon mengusap pipi Rara yang sudah basah karena air mata, "udah gak papa, kita pamit"

Selepas Sharon pergi. Rara beralih menatap Gaga dengan tatapan membunuh. Mata merahnya kini mengisyaratkan kekecewaan terhadap apa yang Gaga lakukan tadi.

"Apa gue pernah marah saat lo deket sama Nica? Apa gue juga pernah marah saat lo deket sama Ifi? Gak gue gak pernah marah bahkan gue ngedukung-ngedukung aja meskipun hati gue sakit. Apa lo tau setiap kali lo bentak gue berasa kayak lo itu nusuk hati gue terus menerus!  Apa gue pernah bentak elo? Apa pernah gue nampar atau bahkan nonjok orang yang deket sama elo? Enggak kan terus kenapa lo lakuin ini ke gue"

"Kenapa Ga? Gue lelah dengan semua tentang elo!! Di sini!..." tangan Rara terulur untuk menunjuk dada Gaga.

"Gak ada nama gue" ucap Rara lirih.

I'm not DestroyerTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang