part 13 (2)

50.8K 1.9K 9
                                    

Seseorang tiba-tiba membuka matanya ketika suaran getaran ponselnya yang berisikan notifikasi pesan masuk.

Gue tunggu lo ditempat biasa

Tanpa membalas pesan tersebut Atarik langsung beranjak dari tempatnya dan mengambil sebuah jaketnya. Lalu melesat menuju motornya.

"Mau kemana kamu." Tanya Devan keluar dari mobilnya.

"Tumben daddy pulang." Devan hanya menghela nafas mendengar pernyataan anaknya sungguh dikira dia kemana selama ini.

"Hehehe gue bercanda dad." Ucapnya sambil cengengesan.

Devan yang mendengar ucapan anaknya itu menatap sejenak dan sejak kapan Atarik bicara dengan menggunakan lo-gue sungguh anaknya itu. Atarik yang melihat itu segera pamit dan tanpa sadar tiba-tiba mencium pipi Devan sekilas hal yang tak pernah Atarik lakukan setelah menginjak remaja lalu segera pergi menggunakan motor sport-nya.

***

Disinilah sekarang tempat nongkrong yang biasanya hanya terdapat mereka bertiga namun sekarang lebih dari tiga orang disana. Yap mereka adalah Vino, Rangga, Candra, Dimas, dan Atarik yang baru saja datang dan mereka melakukan salam brother. Rio? You know-lah😄

"Tumben nih bertiga ikut." Ucap Atarik yang baru datang dan sebuah toyoran kepala mendarat dengan mulusnya. Hingga orang yang melakukannya berhasil mendapat tatapan tajam.

"Kenapa gak seneng lo kita disini." Sembur Dimas dan tak lupa cengirannya.

Sedangkan yang lain hanya geleng-geleng.

"Eh siRio kemana nih." Tanya Rangga membuka pembicaraan mereka.

"Gak tau." Balas Vino sambil menyesap minumannya.

"Can Candra." Panggil Dimas tiba-tiba sambil melihat akun sosial instagram.

"Apaan sih Dim." Balas Vino sedangkan yang lain hanya menatap sekilas dan orang yang dipanggil mengangkat sebelah alisnya dan mungkin berkata 'apa'.

"Nih lo liat pacar lo." Tunjuk Dimas menyerahkan ponselnya sedangkan Rangga dan Vino yang ada disana merasa 'kepo' ikut melirik kearah ponsel salah sahabat mereka. Atarik dia hanya memilih acuh kerena yang paling yang dibahas juga cewek jadi lebih baik dia membalas semua chat dari gebetan-gebetannya.

"Eh Candra lo mau kemana." Tanya Vino yang melihat Candra meninggalkan tempat duduknya namun sahabatnya itu memilih acuh. Atarik hanya memandang punggung salah sahabatnya itu dan menatap sahabatnya yang masih duduk manis didepannya sambil mengangkat sebelah alisnya mungkin berkata 'ada apa'

"Masalah cewek." Celetus Dimas yang sukses ditoyor Vino. "Apaan sih Vin." Namun diacuhkan temannya.

"Rik gue punya tantangan buat lo." Ucap Dimas dengan satu alis terangkat seolah menantang. Sedangkan Atarik balas mengangkat satu alisnya.

"Lo liat cewek yang disana." Tunjuk Dimas dan semua orang yang ada dimeja mereka mengikuti arah tunjuk Dimas yang menunjuk salah satu cewek yang membelakangi meja mereka dengan kemeja berwarna putih namun tak dimenggerti oleh mereka.

"Mana sih Dim." Ucap Rangga sambil celingak-celinguk. "Yang montok itu Dim." Lanjutnya namun orang yang disebut oleh rangga tiba-tiba menoleh kearah mereka sambil mengedipkan sebelah matanya yang membuat mereka bergidik ngeri.

"Njir lo Dim ogah gue." Ucap Atarik spontan lalu melihat kearah Dimas yang mendapatkan gelengan.

"Atau yang itu tuh tapi yang itu kok mirip tante tante girang ya iww." Sambung Vino sambil bergidik sendiri gimana gak ngeri bibirnya merah banget meluber lagi.

Dimas yang mulai kesal karena temannya yang tidak mengerti arah tunjuknya lalu berkata "buka oon." "Yang pakai kemeja putih itu lohhhh." Ucap Dimas gemas. Yang dibalas 'oh' ria.

"Eh lo ngatai kita oon." Namun diacuh yang digantikan suara Atarik.

"Kemeja putih." Seru Atarik yang diangguki.

"Gue penengen tau sebesar apa kharisma lo gue tadi liat tu cewek gak ngerespon waktu disamperin cowok."

"Terus lo nyuruh gue gitu." Ucap Atarik dengan senyim miringnya dan berkata "lo ngaraguin kharisma gue." Ucapnya lagi sambil menyender dikepala kursi dan menatap cewek yang membelakangi mereka.

Sedangkan Dimas hanya tertawa dan berkata "dan lo pada tau saat lo masuk cewek cewek pada liat ke elo tapi kayaknya cewek itu beda dan B aja jadi gue pikir." Jeda Dimas dan berkata "mungkin kharisma lo udah pudar." Atarik yang mendengar ucapan Dimas merasa tidak terima sebagai cowok dimana semua cewek tertarik padanya dan ini apa yang dibilangnya. Oh tidak Atarik merasa terjatuhkan.

Jatuh dari pohon kali ya😂

"Astaga Dim lo mau selingkuh hah mau lo kemana in siArin hah lama-lama gue tikung lo." Ucap Rangga yang sukses mendapat pelototan Dimas.

"Ok gue terima." "Terus kalo gue berhasil gimana." Ucap Atarik spontan Dimas melihat kearahnya.

"Ehmmmm gue traktir deh lo pada sepuasnya." Yang membuat mata kedua sahabatnya berbinar terang bagai lampu jalan. "Wis yaudah Rik sana lo cepet."

Duh kalo yang dibilangnya gratis-gratis suka cepet loadingnya hahaha😄

"Kurang asem lo pada." Ucap Atarik lalu berdiri menuju cewek dengan kemeja putih.

Tanpa basa basi lagi Atarik langsung duduk disampingnya yang mengagetkan orang yang duduk disitu siapa lagi kalo bukan Aya dengan penampilan normalnya rambut pirang tergerai tanpa kacamata bulatnya otomatis membuatnya membulatkan matanya namun seketika ia menyadari keterkejutannya dan mencoba bersikap biasa lalu mengangkat sebelah alisnya kearah Atarik. Namun entah mengapa Atarik tak jadi mengatakan sesuatu namun menatap gadis yang ada didepannya.

"Anda siapa." Ucap Aya dengan masih tetap mengangkat satu alianya. Namun tak direspon sama sekali. Merasa jengah dengan itu Aya bangun dari duduknya namun dicekal oleh Atarik lalu berkata

"Duduk." Ucap Atarik dengan senyum yang membuat Aya tiba-tiba merasa aneh karena pertama kalinya Aya melihat Atarik tersenyum.

"Maaf tapi saya harus pergi." Ucap Aya melepas cekalan tangan Atarik namun saat berbalik entah siapa yang dilihatnya membuat Aya sedikit tercengang.

Dan tanpa sadar Aya menggumahkan nama seseorang namun entah didengar Atarik atau tidak.

TBC...

Sorry ya reader kalo ceritanya gimana gitu.. hehehe

Jangan lupa vote and commend nya

See you!!😚

The Nerd Badgirl ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang