part 32 ^2^

34.8K 1.3K 15
                                    

🌻🍁Happy Reading🍁🌻


"Ka kita mau kemana." Ucap Aya setelah masuk mobil berlabel BMW Raka dan melesat entah kemana.

"Emmm taman gimana." Yang kemudian diangguki Raka. "Sampai."

Merasa sudah sampai yang dimaksud Raka Aya langsung melepas sabuk pengamannya dan turun dan itu juga lepas dari pandangan Raka. Aya yang telah selesai melepas sabuk pengaman akan turun namun dicegak Raka dengan mencekal pergelangan tangannya.

"Ada apa ka." Ucap Aya berhasil melepaskan pergelangan tangannya dari Raka sesaat kemudian tanpa Aya sadari Raka perlahan-lahan tapi pasti memajukan dirinya agar lebih dekat dengan Aya namun sesaat Aya menyadari itu dan tiba-tiba memukul lengan Raka dengan tasnya hingga membuat Raka sedikit meringis menerima pukulan tas.

"Issss. Ya lo kok pukul gue."

"Jangan macem-macem ya ka." Ucap Aya dengan nada dingin lalu keluar dari mobil.

Brukk

"Aduh." Ucap Aya spontan setelah menubruk montor sport entah milik siapa hingga terjatuh ditanah begitupun dirinya. Sedang Raka yang masih dimobil mendengar suara itu langsung saja keluar dan melihatnya.

"Ya lo gak papa." Tanya Raka lalu ikut berjongkok melihat Aya yang jatuh ditanah.

"Ka tolongin gue sakit." Keluhnya yang diangguki Raka lalu membantu Aya berdiri lalu berjalan kearah mobil Raka hingga suara seseorang menghentikan mereka.

"Hah siapa juga naroh motor deket mobil gue." Gumah Raka.

"Heh cupu."

"Eh perasaan gue kenal suara itu." Batin Aya sambil meringis menahan sakit lalu menengok kebelakang sambil Raka masih memeluk pinggang Aya guna membantu Aya berjalan.

"Kak Tarik. Eh kak Atarik." Ucap Aya setelah melihat orangnya yang tidak lain tidak bukan adalah Atarik yang entah muncul dari sudut mana.

"Eh cupu ganti lo, lecet nih." Ucap Atarik dengan nada dingin. Belum sempat Aya membuka suara, suara Raka berhasil keluar lebih dulu setelah ikut menengok kebelakang dengan memindahkan tanganny satunya untuk menopang Aya.

"Eh jangan gitu dong lo gak liat cewek gue lagi kesakitan gara-gara motor sialan lo yang parkir sembarangan itu." Ucap Raka membuat Aya menengok kearahnya dan sedikit melotot. Sedang Atarik hanya tersenyum miring. Pacar eh. Pikirnya.

"Raka." Seru Aya pelan.

"Udah ya gak papa."

"Gak papa pala lo. Kalo dia ngadu oma gimana satu kali ketemu aja oma kayaknya seneng banget sama cucu temennya. Huft. Gimana kalo ketemu lagi belum lagi motornya itu wah abis gue." Batin Aya.

"Udah-udah." Lerai Aya setelah melihat sorot tajam Atarik berasa ngeri sendiri dia. "Ok kak aku ganti ya." Lanjutnya sambil menggapai tasnya dan mengambil uang didalamnya namun belum sempat uang itu keluar dari dompetnya suara Atarik kembali terdengar.

"Gue maunya gantinya langsung bukan kek gini." Ucap Atarik. "Lo pikir gue apaan." Raka yang mendengar itu ingin membuka mulutnya namun harus berhenti ketika suara Aya berhasil masuk gendang telinganya.

"Eh undah mending dikasih uang malah gak terima nih cowok nyeselin banget." Batin Aya lalu membuang nafas berat. "Terus mau lo apa." Ucap Aya.

Atarik menghadap Aya dengan senyum tipisnya lalu, "ganti langsung, bengkelnya." Membuat Aya mendengus kemudian mengangguk.

"Udah ka lepas gue mau ikut dia nih kebengkel."

"Gue anter ya." Membuat Aya melihat kearah Atarik lalu menggeleng.

"Gak usah ka."

"Tapi kaki lo masih sakit."

"Gak papa ka gue strong kok." Lalu Raka melepas tangannya dipinggang Aya. Sedangkan Atarik sudah berbalik menuju motornya yang tidur ditanah dan membangunkannya. Lalu Aya menghampiri Atarik yang sudah menaiki motornya dengan menyeret kakinya.

"Lo beran gak papa." Tanya Raka membuat Aya menoleh kepadanya dan mengangguk.

"Gue harus gimana kak." Ucap Aya setelah berhasil menghampiri Ataik dan motornya.

"Naik tuh roda motor gue." Aya yang mendengar melotot minta digetok itu palanya itu. Dasar sedeng. Pikirnya.

"Cepet naik lambat banget sih."

"Gak bisa ini sakit." Keluh Aya.

"Yaelah lo cupu. Sini tangan lo." Mau tak mau Aya menyerahkan satu tangannya dan mencoba naik tapi kesusahan.

"Mau gue bantu Ya."

"Eh gak perlu gak, nak udah nih. Mending lo pulang gih men.." belum sempat Aya menyelesaikan ucapannya motor Atarik sudah melaju meninggalkan Raka dan mobilnya.

Sedang Raka disana sudah menahan rasa marahnya bukan, bukan karena Aya yang meninggalkanya sendiri disana melainkan pada Atarik sikakak kelas walau bukan disekolahnya tapi dia kan musuhnya musuh yang biasanya suka balap motor liat dengannya. Dan Raka yakin sebelum pergi Atarik tersenyum miring dibalik helm full face nya.

TBC...

Sambil nunggu buka up satu part nih hehehehe

Jangan lupa vote plus commend-nya

See you😊

The Nerd Badgirl ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang