part 24

37.6K 1.4K 28
                                    

🌹Happy Reading🌹


"Kalian gak pengen balik." Tanya Vino yang sudah berapa kali dia tanyakan pada dua sohibnya yang asik sedang menunggu padahal makanan mereka sudah habis dari tadi.

"Bentar Vin."

"Paling kalian cuma salah liat doang."

"Gak Vin gue bener-bener liat itu sendiri pake mata kepala gue sendiri." Seru Rio penuh keyakinan ya sebelum kekantin Atarik dan Rio sempat menceritakan apa yang telah mereka lihat kemarin dan Rio lah yang lebih menceritakannya karena mulutnya kayak rombengan itu pada Vino.

" 1 2 3 4 5..." gumah Atarik sambil melirik kepintu kantin atau mungkin Atarik yang duduk menghadap pintu kantin.

"Lo ngapain." Seru Rio namun diabaikan Atarik.

"Lagi ngitung dia." Timpal Vino melihat Atarik didepannya yang duduk dengan angkuhnya. Dan pada hitungan ke-10 nya bukan cewek yang dilihat melainkan Aya dan Prisil yang masuk kantin.

"Sial." Gumannya.

"Kenapa Rik."

"Padal gue udah yakin itungan ke-10 gue pasti tu cewek ada tpi yang masuk malah itu cewek cupu." Tunjuk Atarik kesal dengan dagunya sontak membuat Rio dan Vino disana berbalik sesaat karena mereka duduk didepan Atarik dan meledaklah tawa mereka.

"Buahahahahaha." Tawa Rio dan Vino sedangkan Atarik memasang wajah sedatar mungkin yang membuat keduanya langsung menghentikan tawanya.

"Aelah babang Atarik ngambek nih." Canda Rio. Vino disampingnya hanya cekikikan.

"Kak boleh gabung gak." Atarik, Rio, Vino yang mendengar itu langsung menolehkan kesumber suara. Dan seketika membuat Rio mengangkat bibirnya dan yang lain menunjukan wajah b aja.

"Boleh." Lalu Rio melirik Vino yang menyadari itu mendengus lalu pindah kesamping Atarik.

"Disini aja Kan." Ucap Vino pada Kanaya.

"Makasih ka Vin." Kanaya lalu duduk disamping Rio.

"Sendirian aja na." Basa-basi Rio.

"Iya ketinggalan akunya." Ucap Kanaya lalu makan makanannya.

"Kak Atarik perasaan kok natap pintu kantin. Emang ada apa." Tanya Kanaya.

Atarik yang mendengar itu lalu, "gak ada apa-apa."

"Perasaan tuh cewek kok gak ada ya." Ucap tiba-tiba Rio. Kanaya yang mendengar itu memberanikan diri bergabung dengan ucapan mereka. Mungkin dia merasa sepi kali ya.

Belum sempat Atarik berucap suara Kanaya berdenging, "maaf ya kak emang cewek siapa." Mereka yang mendengar itu lalu menoleh keKanaya sesaat.

Rio menatap Atarik dan Vino sesaat lalu, "itu cewek pirang."

"Cewek pirang?"

"Cewek rambut pirang. Dia sekolah disini tau gak"

"Cewek rambut pirang." Pikir Kanaya. "Perasaan disini gak ada yang rambut pirang deh kak. Kalo setau aku cewek disini rambutnya pada omberenan deh." Ucapnya.

"Lah itu dia. Makanya kita cari."

"Emang ada urusan apa?" Tanya Kanaya.

"Kepo." Seru Atarik tiba-tiba. Rio yang mendengar itu mendengus sebal dia merasa tidak suka jika cewek yang selama ini dia suka diketusi atau apalah.

"Em aku kekelas dulu ya." Ucap Kanaya lalu berdiri dan tak lupa membawa mangkuk basko yang tinggal kuahnya saja.

"Ye Atarika mah gitu." Sedangkan Atarik hanya menautkan alisnya jengah.

Brugg

"Eh, sorry sorry ya." Ucap Kanaya. "Eh, Aya." Lanjutnya lagi setelah melihat siapa yang menabraknya.

"Kanaya." Ucap Aya juga setelah melihatnya.

"Yah baju kamu kenah kuah aku Ya sorry ya." Ucap Kanaya lalu mencoba membersihkan baju dengan tisu dan tiba-tiba menuangkan segelas air yang baru saja diambil meja didekatnya.

Sedangkan Aya melotot karena Kanaya barusaja menuangkan air berwarna hijau kehijauan itu. Atau bisa dibilang jus lah ya.

"Eh gue kira air putih sorry banget gak maksud gue." Ucap Kanaya minta maaf lagi. "Niat gue bersihin aduh gimana nih." Lanjutnya dengan nada dibuat perihatin namun sebenarnya hatinya sedang bersorak-sorak.

"Eh iya gak papa kok gak papa." Ucap Aya namun batinnya sebenarnya pengen ngamuk-ngamuk. "Ya udah na gue lebih baik ketoilet dulu ya. Bye." Ucap Aya lalu pergi diikuti Prisil sedangkan Kanaya menatap punggung Aya yang telah menghilang dari pintu kantin lalu menarik sedikit sudut bibirnya. Hingga suara seseorang menyadarkan Kanaya pada dunianya sekarang.

"Kamu gak papa Na." Tanya Rio Kawatir tiba disampingnya.

"Aku gak papa ka tapi mangkuknya."

"Udah gak papa yang penting kamu gak kenapa-napa."

"Makasih ka aku kekelas dulu." Yang balas senyum tulus Rio dan anggukan. Lalu Kanaya pergi dari sana.




Tbc....

Sorry typo-nya

Vote + commend-nya

Sorry ya kalo ceritanya gak nyambung hehehe

See you😚

The Nerd Badgirl ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang