Weekend
Siapa yang tak suka dengan hari itu dimana semua orang akan melepas penat dari sekolah, kerja dan semua kegiatan yang melelahkan begitupun dengan orang yang satu ini yang asik dengan pacarnya yaitu bantal guling. Hingga waktu sudah menunjukkan jam 07.00 lebih dan jangan lupakan siempunya rumah yang sudah menggedor-gedor pintu kamar itu seperti orang kesetanan.
Tok tok tok
"Aya." Panggil Iren sambil terus mengetuk pintu kamar. "Aya sayang bangun nak." "Udah siang sayang bangun Aya."
"Ada apa ma?" Tanya Markus melihat istrinya tengah asik dengan pintu kamar salah satu anaknya.
Iren yang mendengar itu menoleh lalu "ini lo pa masa Aya dari tadi gak bukain pintu sih udah dipanggilin juga." Markus yang mendengar itu hanya menghela nafas dan mungkin berfikir anaknya sekarang pasti lagi ngebo.
"Dasar anak cewek." Gumah Markus sesaat. "Sini biar papa aja." Lanjutnya.
"Aya bangun nak." Panggil Markus.
"Tuh liatkan dipanggil gak nyaut. Ih kalo terjadi sesuatu gimana pah." Ucap Iren spontan yang mendapat teguran dari suaminya. "Hus mama ngomong apa sih."
"Ya udah sekarang cari kunci cadangnya sana." Yang diangguki Iren. "Nih pah nih." Ucap Iren menyerahkan kunci cadang.
Ceklek
Pintu terbuka menampilkan siempunya kamar yang tengah asik bergelut dengan kasur empuknya serta para pacarnya.
"Astaga anak ini udah mau jam 08.00 masih molor ya Allah." Ucap Iren akan membangunkan namun belum sempat, dicegah oleh suaminya.
"Udah ma biarin aja kayaknya dia lagi capek ma." Ucap Markus yang mendapat tatapan dan anggukan dari Iren lalu kembali melihat Aya yang masih lelap dalam tidur mungkin ini karena efek kemarin pulang terlalu sore tidak seperti biasanya.
"Yaudah yuk balik sayang." Tuntun Markus keluar kamar dan menutupnya kembali.
"Balik kemana?"
"Kekamar." Ucap Markus sambil cengengesan yang sukses mendapat cubitan tiba-tiba. "Aduhh."
"Ngelantur."
"Duh ma ini masih pagi lo mending balik tidur kayak Aya aja." Ajak Markus yang mendapat tatapan tajam Iren lalu, "gak, gak ada tidur balik."
"Lah si mama." Kesal Markus sambil terus turun dari anak tangga bersama Iren yang mendahuluinya.
"Mending sini nonton tv tuh." Ucap Iren sambil menyalakan tv berukuran 12 inc itu. setelah itu bunyi ponsel sesaat berhasil mengalihkan perhatian mereka.
"Bentar ma papa angkat telfon dulu." Ucap Markus lalu pergi dari sana karena takut menggangggu acara nonton Iren.
****
"Hmmmm." Gumah Aya sambil merentangkan kedua tangannya keatas.
"Jam berapa yaww." Seketika matanya melotot melihat jam weker diatas nakasnya yang telah menunjukan pukul 09.15 lalu tersenyum bangga.
"Widih gue bisa bangun jam segini yak, mama marah gak ya." Ucapnya duduk sambil bersenderan dikepala ranjang lalu mengedikan bahunya dan menyibak selimut yang menutupinya dan segera turun dari ranjangnya.
"Cuci muka dulu lah." gumahnya sambil masuk kekamar mandi dan selesai dia lalu mengecek ponselnya yang menerima banyak panggilan dan chit chat dari salah satu sepupunya.
From Arsa_spp
WoiFrom Arsa_spp
Woi bangun woi😲😲From Arsa_spp
Elah cewek kebo banget yakTo Arsa_spp
Dasar curut bawel banget dahFrom Arsa_spp
Aelah baru bangun loTo Arsa_spp
Ho'oh😪tpi masih ngatuk nihFrom Arsa_spp
Aelah punya sepupu kok kebo yak
Mau ikut gak lo?To Arsa_spp
Aelah bawel lo😪Btw, kemana nih?
From Arsa_spp
Tempat biasa ada tanding hari iniTo Arsa_spp
Ooo.. ok lo jemput gueFrom Arsa_spp
Ok..asal lo gak ileran😈To Arsa_spp
Sialan loDirasa tidak ada balasan Aya cepat menuju kamar mandi dan menyelesaikan ritual mandinya.
"Pakai apaan yah." Ucap Aya sambil memilih-milih pakaian yang akan dipakai. "Ah ini dia."
"Ok sip." Ucap Aya setelah melihat dirinya dari cermin dengan balutan celana jeans robek-robek dipaha dan kakinya dengan kaus oblong abu-abu polos yang dilapisi jaket kulit. Kemudian dia berjalan kearah nakas mengambil ponsel dan lainnya yang hanya diketahui Aya. Setelah itu ia berjalan kearah pintu kamarnya dan berjalan turun kearah tangga hingga suara berhasil masuk gendang telinganya.
"Udah bangun kamu." Tanya Iren ketika Aya sudah didasar tangga yang dibalas cengiran Aya.
sedangkan Iren hanya geleng-geleng kepala kemudian "sana makan dulu." Yang kemudian dibalas "gak ma Aya mau langsung pergi aja." Yang sukses mendapat jeweran dari Iren.
"Kamu tu ya bangun siang disuruh makan malah mau langsung pergi mau dimarahin papa kamu hah." Ucap Iren masih dengan tangan yang bertengger ditelinga Aya yang membuat Aya mengaduh.
"Ma temennya udah nungguin ini."
"Alah-alah alasan aja kamu sana makan atau gak usah pergi sekalian." Ancam Iren yang sukses membuat Aya melotot bisa gagal nih acara nonton tandingnya kalo gini mending dituruti aja biar aman pikir Aya.
"Udah ma Aya pergi ya." Ucap Aya sesaat kemudian saat melihat mamanya tengah membaca majalah dan menatap dirinya yang kemudian diangguki.
Merasa mendapat izin Aya segera keluar menuju pintu utama rumahnya dan tentunya untuk melihat apa sepupunya sudah datang atau belum namun belum sempat Aya melangkah keluar beberapa orang berdiri didepan pintu rumahnya dan senyuman terbit dari salah satunya.
"Aya." Ucap orang itu. Sedangkan Aya masih diam diposisinya lalu ikut tersenyum dan berkata.
"Oppa."
Tbc.......
Yeah bisa up...
Sampai sini ya....
Salam dari oppa, oppa exo, oppa Bts sama oppa oppa lainnya😆
Semoga para readers gak bosan akan cerita absurd ini hehehe...
Sorry typo-nya
Dan jangan lupa tinggalkan jejakmu...
Vote+comment-nya
See you😚
KAMU SEDANG MEMBACA
The Nerd Badgirl ✔
Teen FictionSatu kata NERD? Apasih NERD itu? Yap NERD gadis cupu atau gak gadis culun. Cupu atau gak culun pasti identik dengan yang namanya penakut orang yang takut sama orang lain yang merasa mereka lebih dari dia si cupu terus pendiem gak berani ngelawan. Ta...