"Dia ada disini." gumah Aya sedari tadi yang tak henti-hentinya ia rapalkan rasa keterkajutannya akan orang ini benar-benar masih sedikit menghantuinya. Hingga sesuatu menghentikannya
Brukk
"Eh kalo jalan liat-liat cupu." Ucap seseorang yang ditabrak Aya. Yap sekarang Aya telah kembali berpenampilan seperti semula dandangan ala-ala cupunya.
"Maaf maaf." Lalu Aya menyingkir memberi akses untuk melanjutkan berjalannya. Dan tak lama bel masuk terdengar digendang telinga Aya segera menuju kekelasnya.
Aya yang baru masuk tiba-tiba mendengar kerasak kerusuk. "Eh lo tau gak katanya disini bakal ada murit baru loh."
"Masa sih cowok apa cewek."
"Belum tau sih kita liat aja nanti." Namun Aya hanya bersifat acuh dan segera duduk dibangkunya.
"Ya pinjem dong pr lo." Ucap Maudy yang tiba nimbrung disampingnya. "Soalnya Prisil juga belum." Ucap Maudy asal.
"Eh tumben Prisil belum biasanya dia yang paling full bukunya." Seru Aya sambil menyerahkan buku tulisnya yang langsung diterima Maudy.
"Eh Dy si Prisilnya kemana tumben jam segini belum dateng." Tanya Aya ketika menyadari ternyata salah sahabatnya itu tidak ada.
"Oh iya gue lupa lagi sakit si dia hahaha." Balas Maudy menyadari itu dan tanpa mengalihkan dari kegiatan menulisnya. Yang dibalas gelengan kepala Aya entah dilihat atau tidak.
Tak lama kemudian datang guru yang mengajar dikelas Aya masuk dengan seseorang dibelakangnya dengan ramput coklat sebahunya.
"Anak-anak tolong perhatiannya sebentar ibuk disini membawa seseorang yang akan menjadi teman baru kalian." Ucap Santi yang selaku guru mereka. "Silakan nak perkenalkan diri." Yang diangguki seseorang itu.
"Perkenalkan saya Kanaya Hilery dan semoga kita semua bisa berteman baik." Ucap Kanaya singkat yang tak lama pandangannya bertemu dengan Aya yang ada dibelakang namun tak lama Aya lebih memilih mengambil buku dan pura-pura membaca padahal iya sedikit kaget karena Kanaya lah yang dimaksud murid baru itu dan masuk dikelasnya. Namun sepertinya Kanaya yang ada didepan menyadari sesuatu.
"Mungkin ada yang ditanyakan tentang saya." Ucap Kanaya lagi namun pandangannya sekilas ke Aya.
"No telefon lo berapa?"
"Udah ada pacar pa belom."
"kontak line lo apa."
Kurang lebih begitulah pertanyaannya yang dilontarkan oleh siswa terutama yang cowok sontak mendapat gelengan kepala bu Santi.
"Mending kamu langsung duduk aja silakan kamu pilih bangku manapun yang kosong." Yang kemudian dibalas anggukan Kanaya. Dan berjalan menuju salah satu tempat duduk yang kosong tapi tiba-tiba pandangannya terkunci pada salah satu bangku yang diduduki Aya dan mendekat kearahnya.
Namun Aya yang menyadari itu berkata "maaf tapi meja ini sudah ada orangnya.""Oh ya tapi saya melihat kamu duduk sendiri." Ucap Kanaya dengan songongnya.
Sedangkan Aya hanya mendengus sebal lalu akan berkata kembali namun suara Santi berhasil mengintruksi keduanya untuk menoleh.
"Loh kok masih berdiri ayo duduk." Interuksi Santi yang membuat Kanaya mengangguk dan menatap Aya sambil tersenyum tipis.
"Gue duduk disini." Sedangkan Aya hanya pasrah dan kembali menatap kedepan.
"Aya." Panggil Kanaya. Aya yang merasa dipanggil kemudian menoleh dan berkata "kamu manggil saya." Ucap Aya dengan tenang.
Yang dibalas "menurut lo." Dengan nada sedikit berbisik. Sedangkan Aya hanya menatap sekilas dan kembali menatap depan.
Teng Teng
"Huft akhirnya." Seru Aya sambil membereskan alat-alat tulisnya.
"Kantin Ya." Ucap Maudy didepannya yang diangguki Aya.
"Mau kekantin Ya." Tanya Kanaya yang menyerupai pernyataan. Yang dibalas anggukan Maudy dan berkata "mau ikut sekalian." Kemudian Kanaya menatap Aya yang diam saja tak menanggapi dan mengangguk.
Dikantin
Dan disinilah mereka duduk dikantin bertiga tanpa Prisil. Yap mereka Aya, Maudy, dan Kanaya. Mereka duduk dalam keheningan yang dibilang cukup lama hingga Maudy memecah keheningan itu.
"Naya ngomong ngomong kenapa lo mau pindah kesini secarakan disana em gimana ya."
"Sebenernya sih gue gak mau tapi gimana lagi bokap lagi tugas sih." Yang diangguki Maudy tanda bahwa dia mengerti namun sesaat menyadari hanya mereka berdua yang dicara.
"Aya lo kok diem aja sih." Sahut Maudy.
"Eh hehehe lagi males aja." Seru Aya sekenaknya.
Yang diangguki Maudy dan dia berkata "eh bentar ya gue ngebelet ke KM dulu bye.""Gak mau dianterin." Seru Aya yang mendapat gelengan. Dan sekarang disinilah tinggal mereka berdua Aya dan Kanaya.
"Ya temenin gue keliling sekolahan dong soalnya kemarin gak sempet." Ucap Kanaya sesaat yang kemudian dibalas tatapan mata Aya lalu berkata
"Sorry gue nungguin Maudy." Ucap Aya yang entah kapan jadi lo-gue. Yang dibalas'oh' kemudian tanpa disangka Kanaya mengambil ponsel milik Aya begitu saja. Yang sesaat mendapat protes Aya "eh lo apa apaan sih." Yang dibalas Kanaya sambil meletakkan kembali ponsel Aya dan mengangkat satu alisnya seolah berkata 'kenapa.'
"Kenapa Ya kita kan temen Ya kan." Ucap Kanaya spontan lalu berdiri dan menarik Aya dari kantin entah kemana yang kemudian mendapat protes "eh lo apa-apaan sih main tarik aja." Yang kemudian Kanaya berhenti berjalan tepat dikoridor sekolah yang agak sepi dan berkata
"Emmm sebelumnya gue pengen ngomong." Seru Kanaya. Sedangkan Aya hanya mengangkat sebelah alisnya.
"Penampilan lo." Jeda Kanaya meneliti Aya dari bawah sampai atas "ternyata wow juga ya berubah 180 derajat gak kayak lo kemaren kemaren." Ucap Kanaya lagi sambil tersenyum miring kearah Aya.
"Tapi sayang penampilan lo gak akan ngerubah perbuatan lo." Bisik Kanaya tiba-tiba.
Namun Aya yang merasa tidak mengerti akan ucapan Kanaya lalu berkata "maksud lo apaan sih."
Sedangkan Kanaya yang mendapat tanggapan pura-pura tidak mengerti menurutnya dari Aya hanya tersenyum tipis lalu ingin berkata tapi seseorang tiba-tiba saja memanggilnya."Kanaya." Panggil seseorang membuat Kanaya membalikkan posisi badannya kesumber suara.
Tbc.....
Sampai sini dulu ya readers
Next part nya dilanjut dilain waktu hehehe😊
Sorry typo-nya and Gj-nya
See you againJangan lupa tinggalkan jejaknya
Vote+commend
KAMU SEDANG MEMBACA
The Nerd Badgirl ✔
Roman pour AdolescentsSatu kata NERD? Apasih NERD itu? Yap NERD gadis cupu atau gak gadis culun. Cupu atau gak culun pasti identik dengan yang namanya penakut orang yang takut sama orang lain yang merasa mereka lebih dari dia si cupu terus pendiem gak berani ngelawan. Ta...