🎀Happy Reading🎀
"Kalian mau kemana?" Ucap orang itu sekarang berdiri tepat didepan dua anak remaja yang masih dengan posisi tubuh membelakangi orang yang diperkirakan berusia 60 tahunan dengan kepala tetap menengok kearah belakang dan berkata,
"Opa." Ucap Arsa dan Aya bersamaan. Sedangkan yang dipanggil hanya menatap tanpa ekspesi dua anak manusia didepannya.
"Apa kepala kalian terus seperti itu." Ucap Marco.
"Mampus mati lo." Ucap Arsa membalikkan kepalanya seperti semula diikuti Aya.
"Opa kok disini." Seru Aya lirih.
"Mana gue tau."
"Ikut opa." Ucap Marco membuar dua manusia itu berbalik dan menunduk takut. "Iya opa." Ucap mereka takut-takut karena ketahuan oleh opa mereka sang pemimpin tertinggi keluarga mereka.
Kemudian Marco yang disana berbalik dan memanggil anak buahnya dan memberi tau sesuatu entah apa.
"Masuk." Ya sekarang mereka masuk dalam satu mobil dengan Marco yang mengemudi Arsa dijok samping dan Aya dijok belakang. Lalu kemana mobil Arsa tentunya sudah dibereskan Marco dengan menyuruh anak buahnya tadi.
"Ngapain kalian disana?" Tanya Marco sambil mengemudikan mobilnya yang sedang membelah malamnya jalan raya.
Sedangkan Arsa melirik Aya dijok belakang yang tengah melotot padanya entah disini yang patut disalahkan siapa Arsa yang tak berniat mengajak Aya atau Aya yang merengek pengen ikut setelah melihat barusan Aya melototinya seolah dirinya bersalah.
Dengan berani Arsa, "ne..nemuin teman opa." Namun itu tak mendapat balasan ucapan Marco hingga keheningan menjelajahi mereka.
"Opa kita tadi itu gak punya niat apa kita tadi cuma niat nemuin temen aja opa bener." Ucap Aya memecah keheningan namun lagi-lagi tak mendapar sahutan dari Marco membuat dua anak itu menundukkan kepala dan diam.
"Kalian mau keclub?" Ucap Marco tiba-tiba membuat Aya dan Arsa disana kaget. Bagaimana tidak liat saja tadi opanya itu berbicara dingin dan tegas seolah melarang cucunya ini masuk club dan sekarang tiba-tiba mengajaknya keclub.. apa otak opanya sudak terbalik..eh
"Emm maksud opa?" Ucap Aya dibelakang lalu mendekat diantara jok depan.
"Iya kalian mau ikut opa keclub tidak?" Sedangkan Aya sudah saling pandang dengan Arsa.
"Bukannya tadi opa kayak gak ngijinin kita masuk club?"
"Bukan itu." Membuat Arsa maupun Aya mengernyitkan dahi mereka tanda bingung.
"Lalu?"
"Ikut clubnya opa." Membuat Wajah Aya dan Arsa tambah syok. Ternyata opa punya club pantes aja. Pikir Aya dan Arsa.
"Iya clubnya opa CECAN AND COGAN disitu banyak temen opa." Perkataan itu tentu langsung membuat cengo bagi dua remaja itu dipikirnya opanya itu punya club beneran buat ajeb-ajeb tapi oh tapi hanya club dengan kumpulan berbagai jenis opa opa berumur.
"Tidak." Seru Aya dihatinya.
Sedangkan Marco sudah tersenyum miring mengerjai dua cucunya itu huh dipikir dia tidak tau apa isi otak dua anak muda itu apalagi tadi saat dia sempat meliat dua cucunya itu dijalan xxx dimana disana banyak kumpulan anak muda yang pasti berkemungkinan ada tempat yang sesuatu.
"Sekarang kita pulang sudah malam dan besok opa akan bicara dengan papi kalian berdua." Membuat dua remaja membola matanya sempurnya.
"Lah ngalamat mobil gue." Batin Arsa.
"Ngalat uang saku gue huaaaa." Batin Aya.
***
"Udah jam 11.00. Pulang yok." Yang diangguki Kanaya lalu berdiri dari kursi taman.
"Kak rio makasih ya buat malam ini."
"Kamu gak perlu ucapin terima kasih karena aku yang harusnya bilang gitu. Makasih karena kamu mau jalan sama aku malam ini." Ucap Rio sambil tersenyum tulus. Yang dibalas senyum juga.
"Nih helmnya kamu pake."
"Makasi." Lalu motor sport itu melaju pergi.
"Huh makasi ya kak udah dianterin."
"Gak usah bilang makasih harusnya aku itu." Sedangkan Kanaya lagi-lagi hanya memberikan senyumnya.
"Yaudah aku masuk kak." Namun sesaat tiba-tiba Rio menghentikan langkah Kanaya.
"Kanaya."
"Iya ada apa." Ucap Kanaya berbalik.
"Apa kamu masih belum bisa buka hati ka buat aku." Sedangakan Kanaya hanya diam mendengar lagi terlontar untuk kedua kalianya. Yang pertama pada saat dirinya melakukan kelulusan smpnya waktu itu tiba-tiba Rio yang sudah Sma mendatangi sekolahnya untuk melihat kelulusannya dan saat sudah selesai dia menghampiri Kayana yang sedang sendiri duduk dibangku penonton dan menyatakan perasannya namun itu harus membuat hati Rio sakit saat Kanaya menolaknya dengan alasan bahwa Kanaya mencintai teman sebayanya.
"Aku cinta sama kamu ka." Ucap rio membuat bibir Kanaya berbentuk lurus.
"Maaf kak sudah malam sebaiknya kaka pulang." Ucap Kanaya lalu menutup pintu gerbangnya lalu masuk kedalam rumanya sedangkan Rio masih memandang pinggung Kanaya yang sudah hilang ditelan pintu lalu tersenyum miris.
TBC...
Sorry typo-nya
Absurd
Jangan lupa
Vote+commend-nya
See you😉
KAMU SEDANG MEMBACA
The Nerd Badgirl ✔
Teen FictionSatu kata NERD? Apasih NERD itu? Yap NERD gadis cupu atau gak gadis culun. Cupu atau gak culun pasti identik dengan yang namanya penakut orang yang takut sama orang lain yang merasa mereka lebih dari dia si cupu terus pendiem gak berani ngelawan. Ta...