7

7.1K 798 49
                                    

******

Sore ini semuanya sudah berada di posisi masing masing, semua sudah mempersiapkan ulangtahun Jimin untuk nanti malam.

Yoongi dan Namjoon pun pergi untuk membeli kue, Jin masih sibuk memasak untuk nanti malam sedangkan Hoseok membersihkan rumah.

Jungkook sendiri sedang jalan jalan bersama Jimin, sedangkan Taehyung? Ia hanya duduk di kasurnya dan berfikir apakah nanti malam dia harus turun kebawah lalu ikut bergabung atau dia hanya berdiam diri di kamar.

Cklek

Suara pintu terdengar, Taehyung dengan cepat langsung menoleh kearah suara.

"Ada apa hyung?" tanya Taehyung.

"Jangan mengacaukan acara." Datar Namjoon, Taehyung terdiam.

"Namjoon-ah ayo cepat, jangan berbicara dengan anak itu." Teriak Yoongi sembari sibuk mempersiapkan semuanya.

"Jangan turun atau aku akan memukul mu." Datar Namjoon sembari menutup pintu lalu pergi.

Taehyung menghembuskan nafasnya lalu ia menundukkan kepalanya, menatap kosong lantai putihnya itu. Menerawang semua masa lalu yang indah bersama saudara saudaranya.

"Aku tidak akan mengacaukan acara kalian." Lirih Taehyung.

*****

"Kookie apa kau tidak lelah?" tanya Jimin.

"Tidak hyung, jangan kawatirkan aku." Ucap Jungkook.

"Kau yakin?"

"Iya hyung, ayo kita kembali pulang." Ucap Jungkook.

"Baiklah ayo."

"Hyung aku menyanyangi mu." Ucap Jungkook sembari memeluk Jimin, Jimin hanya tersenyum.

"Hyung juga sangat menyanyangi mu Kookie, jadi jangan pernah berfikir untuk menyerah, ne?" ucap Jimin, Jungkook mengangguk lalu melepas pelukannya.

"Kajja." Ucap Jimin sembari menggenggam tangan Jungkook dan menuntunnya menuju ke mobil.

******

Semua sudah selesai, acara akan segera di mulai jika Jungkook dan Jimin pulang. Mereka masih beristirahat, terlihat di wajah mereka jika mereka lelah.

Tin tin.

Suara klakson mobil membuat Yoongi mendengus kesal, semuanya pun langsung berdiri dan bersiap siap.

"Aishh aku baru saja duduk." Gerutu Yoongi, Jin yang disampingnya hanya menepuk pelan bahu Yoongi sembari tersenyum lembut.

Jimin dan Jungkook masuk kedalam, karena ini sudah malam hingga keadaan di dalam rumah sangat gelap karena lampu tak dinyalakan.

"Kookie apa semuanya sedang pergi?" tanya Jimin.

"Entahlah." Ucap Jungkook.

"Hyung, sakit.... Appo... ap...po...." Jungkook mulai merintih kesakit, ia mencengkram kuat dada kirinya.

"Hy...ung... se..sak...."

"Kookie gwenchana? YA Jungkook-ah kau kenapa?" Jimin mulai kawatir.

"Hyung, Hyung kalian dimana? Aish mereka kemana." Kesal Jimin karena semuanya tidak ada yang menjawab.

"Hy...ung... da...da.. ku...."

"YA Jungkook jangan membuat ku takut, bertahan lah aku akan menelfon Jin hyung." Ucap Jimin.

"Hyung..." lirih Jungkook setelah itu tidak ada suara lagi.

"Jungkook, Jungkook-ah... YA KIM JUNGKOOK..." Jimin semakin takut saat tidak mendengar suara Jungkook.

The Last Gift to BrotherTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang