****
Ini sudah seminggu berlalu dan keadaan Taehyung semakin parah bahkan setelah kejadian seminggu yang lalu yang menyebabkan Jimin buta itu semakin membuat keadaan Taehyung parah.
"Jimin-ah...."
"Yoongi hyung." Lirih Jimin sembari mencoba meraba dimana keberadaan Yoongi.
Tangan Yoongi langsung terulur memegang tangan Jimin, Jimin langsung tersenyum.
"Kau sudah makan siang?" tanya Yoongi.
"Belum hyung, hyung tidak ke rumah sakit?" tanya Jimin.
"Aku istirahat sebentar lalu aku pulang." Ucap Yoongi.
"Baiklah, makanlah. Jin hyung sudah menyiapkan makanan." Ucap Jimin.
"Dimana Jungkook?" tanya Yoongi.
"Sedang belajar bersama Han ssaem di atas." Ucap Jimin sembari berjalan ke meja makan dan dibantu oleh Yoongi.
"Han ssaem belum pulang?" tanya Yoongi.
"Han ssaem datang terlambat karena anaknya tadi sakit." Ucap Jimin, Yoongi hanya ber'oh'ria.
*****
Taehyung keluar dari kamarnya lalu ia menatap Yoongi yang keluar dari kamar Jimin, Taehyung pun melangkah menuju kamar Jimin dan ia menatap Jimin yang menatap lurus kedepan jendela.
"Jimin-ah." Jimin langsung menoleh ke belakang.
"Ada apa kau kesini?" tanya Jimin datar.
"Aku hanya ingin mengatakan maaf." Ucap Taehyung, Jimin menatap Taehyung tajam dari balik mata kosongnya itu.
"Maaf? Apa kata maaf mu bisa mengembalikan semuanya, mengembalikan kebahagiaan ku dan mengembalikan ketenangan keluarga ini begitupun juga mata ku?" tanya Jimin sarkatis, Taehyung tersenyum.
"Akan aku lakukan." Ucap Taehyung.
"Bisa aku tahu apa yang sangat kau benci?" tanya Taehyung.
"Kau ingin tahu apa yang sangat aku benci?" ucap Jimin sembari tersenyum miring.
"Menyelamatkan mu, kau itu pembawa sial Kim Taehyung." Ucap Jimin, Taehyung hanya tersenyum miris.
"Dan saat melihat kalian terluka apalagi dirimu itu adalah hal yang sangat aku benci Jimin-ah." Ucap Taehyung.
"Harusnya saat itu aku diam, harusnya saat itu aku tidak lari maka yang mengalami ini semua adalah kamu bukan aku." Ucap Jimin marah.
"Bahkan saat itu adalah waktu yang tepat untuk kematian mu." Ucap Jimin sembari melempar vas ke tembok.
Taehyung terkejuut, Jimin terlihat sangat marah. Ia benar benar meluapkan emosinya.
"ARGHHHH....."
"Tenanglah Jim atau kau akan terluka." Ucap Taehyung mencoba menenangkan Jimin.
"ARGHHH BIADAB....."
PRANG
Sekali lagi Jimin melempari setiap barang disana hingga Jin dan Namjoon masuk dengan kawatir.
"Jimin-ah, ini hyung. Tenanglah, hyung disini." Ucap Jin sembari mencoba menenangkan Jimin.
"Jimin-ah, aku dan Jin hyung ada disini jadi berhenti, ne?" ucap Namjoon, saat Jimin mulai diam Jin memberikan isyarat pada Namjoon lalu Jin berlalu menuju Jimin yang diam sembari terduduk.
****
BRAK
Tubuh kurus Taehyung terhantam ke tembok dengan keras sehingga membuatnya meringis dan menahan rasa sakit di area punggungnya itu.
"Berhenti membuat masalah, brengsek." Ucap Namjoon.
"Dan berhenti untuk melukainya Namjoon-ah." Hoseok tiba tiba datang dengan wajah yang menahan amarah.
"Dia membuat Jimin mengamuk Hoseok-ah." Ucap Namjoon.
"Tapi itu tidak sepenuhnya salah Taehyung." Ucap Hoseok sembari menatap Namjoon lekat.
"Kau membela yang salah Hoseok-ah." Ucap Namjoon.
"Dan aku tidak akan menyesali hal itu Namjoon-ah..."
Hoseok langsung duduk membantu Taehyung berdiri dan membawanya pergi dari sana tapi langkahnya terhenti.
"Dan jika terjadi sesuatu pada anak ini aku akan marah." Ucap Hoseok tanpa menoleh kearah Namjoon, lalu ia melangkah pergi bersama Taehyung.
"Arrghhhh Kim Taehyung sialan...." Namjoon menendang tembok dengan kakinya.
*****
Hoseok membawa Taehyung ke halaman belakang rumah, ia menatap Taehyung lekat.
"Kita harus ke rumah sakit Tae."
"Tidak hyung, cukup seperti ini saja." Ucap Taehyung sembari tersenyum.
"Kenapa kau tidak melawan?" tanya Hoseok, Taehyung langsung terdiam.
"Tae, harusnya...." Ucapan Hoseok terhenti saat ia melihat Taehyung terduduk.
Bruk
Taehyung terjatuh terduduk dan Hoseok terdiam karena terkejut Taehyung tiba tiba terjatuh.
"Taehyung-ah...." Lirih Hoseok, Taehyung hanya diam hingga tangannya mulai sibuk memberhentikan darah yang keluar dari hidungnya.
"Hyung...." Taehyung menatap tangannya yang penuh darah dengan mata yang berkaca kaca.
"Aku akan mengambil obat." Hoseok langsung berlari masuk kedalam menuju kamar Taehyung sedangkan Taehyung masih sibuk membersihkan darah yang keluar dari hidung Taehyung.
Saat darah mulai berhenti Taehyung terdiam saat ia merasakan sakit pada punggungnya, Taehyung mencengkram kuat baju belakangnya karena menahan sakit dan Taehyung menangis saat ia tidak dapat merasakan kakinya lagi.
"Aku takut hyung...." Lirih Taehyung hingga akhirnya ia jatuh pingsan.
*****
Hoseok masih berusaha mencoba mencari obat Taehyung, ia mengobrak abrik kamar Taehyung.
"Aish Kim Taehyung dimana kau menyembunyikan obat mu." Kesal Hoseok, ia masih berusaha mencari hingga akhirnya ia melihat kain putih di bawah meja samping ranjang tidurnya.
"Aish dasar alien, pintar sekali dia." Hoseok langsung mengambil kain itu dan membukanya lalu membawa obat itu ke Taehyung sekarang.
Hoseok berlari dengan cemas menuju halaman belakang
"Hoseok-ah, wae?" tanya Yoongi yang ada di depannya, Hoseok berhenti dan menatap Yoongi kesal.
"Tolong jangan bertanya dulu hyung." Ucap Hoseok, setelah itu ia pergi meninggalkan Yoongi yang kesal.
Sesampainya Hoseok di halaman belakang, ia terdiam karena melihat Taehyung sudah tak sadarkan diri.
"Taehyung-ah." Hoseok langsung berlari menghampiri Taehyung dan mengguncang tubuh Taehyung tapi tetap tak ada perlawanan, tanpa berfikir panjang Hoseok langsung menggedong tubuh Taehyung menuju rumah sakit saat dirasanya juga detak jantung Taehyung melemah.
*****
.
.
TBC.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Last Gift to Brother
FanfictionCover By: SugaVAuthor 😍💜😍 ------- Senyuman dan canda tawa yang dulu selalu tergambar di keluarga itu dengan seketika menghilang. Cahaya mentari yang selalu menghangatkan keluarga itu dengan seketika berubah menjadi musim yang dingin. Akankah caha...