19

6.2K 694 6
                                    

******

Siang ini Taehyung sudah di perbolehkan untuk pulang, Hoseok mengantar Taehyung ke rumah.

"Kau senang?" tanya Hoseok, ia melihat Taehyung terus saja tersenyum. Hanya anggukan sebagai jawaban dari Taehyung.

"Hyung juga bahagia jika kau senang Tae." Ucap Hoseok.

"Hyung tau, hal yang paling aku inginkan di dunia ini hanya beberapa dan ada keinginan berharga ku paling atas dalam daftar keinginan ku." Ucap Taehyung sembari menatap luar jendela.

"Boleh hyung tahu salah satu dalam daftar keinginan mu itu, meski bukan yang berharga?" tanya Hoseok.

"Hmmm, dan salah satunya adalah senyuman tulus kalian dan kebahagiaan kalian setelah aku pergi." Ucap Taehyung, Hoseok langsung terdiam. Seketika ia tidak fokus menyertir.

BWOAAHHHHHH

"Hyung jangan seperti itu, mian...." Taehyung tertawa dengan kencang membuat Hoseok mendengus kesal.

"Dasar babylion nakal." Kesal Hoseok.

"YA hyung aku bukan baby." Ucap Taehyung, Hoseok hanya diam.

"Mianhae hyung, jangan marah. Aku hanya bercanda." Ucap Taehyung sembari menatap Hoseok sendu.

"Geureh, hyung maafkan jadi jangan berbicara omong kosong lagi." Ucap Hoseok, Taehyung langsung tersenyum senang.

"Gomawo hyung." Ucap Taehyung sembari memeluk lengan Hoseok dengan senang, Hoseok hanya tersenyum tipis.

'maaf hyung, dalam daftar keinginan ku yang sangat aku wujudkan adalah kebahagiaan kalian dengan kepergian ku. Mianhae.....' batin Taehyung.

*****

Keluarga Kim berkumpul di ruang keluarga, mereka berusaha menghibur Jimin agar ia tidak terlalu memikirkan kekurangan dirinya saat ini.

"YA bunny nakal, kau itu tidak lain hanya anak kelinci yang sayangnya sangat kami sayangi." Ucap Namjoon, Jimin tersenyum tipis.

"YA hyung aku bukan kelinci." Ucap Jungkook.

"Baiklah uri bunny sekarang minum obat mu atau suntikan hyung akan menancap pada tubuh mu itu." Ucap Yoongi.

"Arasseo." Ucap Jungkook pasrah.

"Sudah hyung jangan menjahili Jungkook terus, kasihan kelinci kita nanti ngambek." Ucap Jimin sembari terkekeh.

"Hyungg...." Rengek Jungkook, Jin tersenyum tipis.

'setidaknya salah satu dari kalian tidak ada yang terluka, setidaknya kalian berdua tetap selamat meski Jimin harus kehilangan pengeliatannya.' Batin Jin.

CKLEK

Semuanya menoleh kearah suara, mereka menunggu siapa yang datang dan ekspresi mereka berubah selain Jin.

"Apa ini kebiasaan baru mu Kim Taehyung." Ucap Namjoon.

"Mwo?" tanya Taehyung.

"Selalu pergi setelah kau melakukan kesalahan." Ucap Namjoon.

"Ani, aku hanya...." Ucapan Taehyung terpotong.

"Dia harus ikut dengan ku hyung." Potong Hoseok.

"Mwoya...."

"Yang membuat Taehyung pergi itu aku Namjoon, yang membawa Taehyung pergi juga aku, begitupun juga yang membuat Taehyung menghilang, Itu aku..." ucap Hoseok.

"Hentikan hyung." Lirih Taehyung.

"Jung Hoseok..." geram Namjoon.

"Mwo?wae?" ucap Hoseok, Namjoon mengepalkan tangannya.

"Hentikan semuanya." Ucap Jimin sembari berusaha pergi dari tempar itu lalu Jungkook yang melihat itu langsung membantu Jimin pergi dari tempat itu.

"Kau tahu, aku akan membuat perhitungan padamu jika sesuatu terjadi lagi pada Jimin." Ucap Namjoon.

"Arasseo." Ucap Taehyung, Hoseok langsung menatap Taehyung.

"Taehyung-ah....." Taehyung langsung menggenggam tangan Hoseok.

Satu persatu keluarganya pergi meninggalkan ruangan itu keculi Jin yang masih berdiam diri.

"Berhenti membuat masalah Tae." Ucap Jin, setelah itu ia melangkah pergi meninggalkan Hoseok dan Taehyung.

******

Malam ini terasa sangat sunyi, Jimin berubah menjadi orang yang murung sekarang. Jimin duduk di balkon kamarnya sembari menatap bintang yang ada di langit malam ini meski dia tak data melihat sinarnya lagi.

Jin masuk membawa nampan berisi makanan untuk Jimin, karena sejak tadi siang Jimin tidak mau keluar dari kamar.

"Jimin-ah...." Jin menepuk pelan bahu Jimin.

"Hyung?"

"Ayo makan, waktunya makan malam dan aku yakin kau tak akan mau turun kebawah." Ucap Jin, Jimin tersenyum tipis.

"Hyung, aku ingin...." Ucapan Jimin terpotong.

"Tidak Jimin-ah, kau harus makan atau aku akan marah dan pergi dari rumah lalu aku akan marah pada mu dan yang lainnya." Ucap Jin.

"Andwe, jangan pergi kau akan tinggal dimana dan jangan marah ataupun membenci kami terlebih lagi yang lain mereka tidak tahu apa apa." Ucap Jimin, Jin tersenyum senang.

"Salah sendiri tidak mau makan, kalau begitu hyung pergi." Ucap Jin.

"Hyung jangan tinggalkan kami, aku bahkan yang lain sangat menyanyangi mu." Ucap Jimin, Jin tersenyum menang lalu mengusap rambut Jimin dengan lembut.

"Jja, aku akan menyuapi mu." Ucap Jin, Jimin langsung tersenyum.

"Gomawo hyung." Ucap Jimin, Jin hanya tersenyum lalu menyuapkan sesendok nasi ke mulut Jimin.

******

Taehyung termenung di balkonnya, ia mendengar semuanya, ia mengetahui semuanya bahkan ia mencerna semuanya dengan baik.

Karena kamar Jimin dan Taehyung bersebelahan terlebih lagi Jimin berada di balkon kamarnya sedangkan Taehyung duduk di dekat jendela.

"Jika itu aku, jika aku yang meminta mu untuk tetap tinggal apa kau akan mengabulaknnya hyung?" gumam Taehyung sembari membaringkan tubuhnya.

Ia menatap cahaya bintang bintang yang bersinar sangar terang membuat Taehyung tersenyum miris.

"Atau kau akan memilih untuk aku yang pergi dan kau yang tinggal?" lanjut Taehyung.

****

.

.

TBC.


The Last Gift to BrotherTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang