2

9.2K 855 25
                                    

*****

Taehyung duduk di rooftop dan menatap lurus di lapangan basket, ia menatap Jimin yang sedang bermain basket bersama dan bayangan masa lalu tiba tiba kembali terekam di dalam memory nya.

“Kau masih terlihat sangat keren Jimin-ah.” Lirih Taehyung.

“Untuk apa kau ada disini idiot?”tanya seorang namja di belakang Taehyung.

“Aku sedang melihat Chimmy ku.” Ucap Taehyung, kedua namja itu hanya tersenyum miring.

“Chimmy? Masih pantaskah kau memanggilku seperti itu?” Jimin yang tiba tiba datang berucap dengan nada dinginnya.

Taehyung menatap Jimin dengan terkejut sedangkan kedua temannya tersenyum menatap sahabatnya itu.

“Hei kawan akhirnya kau bergabung juga.” Ucap Kai.

“Anak idiot ini enaknya kita apakan?” tanya Taemin.

“Jimin-ah, bukankah kau tadi bermain basket?” tanya Taehyung.

“Berhenti memanggil nama ku Kim Idoit, aku tidak menyukai suara mu.” Ucap Jimin, Taehyung hanya menunduk dan tersenyum miris.

BYUR

Tanpa di duga oleh Taehyung ternyata Taemin mengguyurnya dengan air bekas pel dari kamar mandi, badan Taehyung telah basah dan kotor sedangkan Jimin dan yang lainnya hanya tertawa senang.

“Kau sama seperti sampah Kim idiot.” Ucap Jimin.

“Jimin-ah…” lirih Taehyung sembari tetap menunduk.

BUK

Tiba tiba pukulan mendarat di pipi Taehyung hingga membuatnya tersungkur, Jimin menatap Taehyung marah.

“Aku bilang jangan memanggil nama ku…” ucap Jimin penuh amarah.

“Aku tidak suka pembunuh seperti mu memanggil nama ku.” Lanjut Jimin dengan suara yang tercekat.

“Aku sudah tidak mood lagi, ayo pergi.” Datar Jimin sembari melangkah pergi bersama teman temannya meninggalkan Taehyung yang masih terduduk.

****

Jungkook duduk termenung di balkon rumahnya sembari menunggu gurunya datang, ia menatap lurus kedepan. Memandang langit yang cerah tapi tidak dengan hidupnya.

‘Taehyung..’

Nama itu tiba tiba terngiang di kepala Jungkook, tiba tiba tangannya mengepal kuat. Mata teduh itu kini berubah menjadi tatapan yang sangat menyeramkan.

“Apa aku salah pernah menyanyanginya?” lirih Jungkook.

“Tidak…” Jungkook langsung menoleh kearah suara.

“Hyung…?” Jin langsung duduk disamping Taehyung.

“Kita tidak pernah salah menyanyanginya tapi kita salah pernah menganggapnya keluarga.” Ucap Jin.

Jungkook tiba tiba menundukkan kepalanya dan tanpa disadari setetes air mata turun dari pelupuk mata indahnya.

“Kookie-ah…”

The Last Gift to BrotherTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang