*****
Hoseok masih berada di ruang UGD sejak dua jam yang lalu sampai sekarang dia belum juga keluar, dia masih berusaha menyelamatkan pasien berharganya itu.
"Uisa, detak jantungnya menurun." Dengan gerakan cepat Hoseok memasang alat alat pada tubuh Taehyung lalu berusaha menormalkan detak jantung Taehyung lagi.
Dia terus berusaha menormalkan detak jantung Taehyung lagi terus berusaha hingga keringat becucuran turun dari pelipisnya.
'Tae, hyung mohon.' Bati Hoseok sembari trus berusaha menormalkan detak jantung Taehyung hingga suara dari monitor EKG membuat Hoseok tersenyum lega.
"Sudah stabil Uisa."
"Pindahkan dia ke ruang VIP dan jangan sampai ada dokter yang lain tau tentang dirinya." Ucap Hoseok.
"Ne Uisa." Hoseok langsung keluar dari ruang operasi, Hoseok mencuci tangannya lalu menuju ke ruangannya.
"Apa yang terjadi dengan mu Tae?" lirih Hoseok sembari duduk di kursi kerjanya, ia memijat pelipisnya karena kepalanya tiba tiba terasa berputar.
"Jangan terlalu berfikir, makanlah Jin hyung membawakan ini untuk mu dan Yoongi hyung." Ucap Jimin sembari meletakkan bekal makanan pada meja kerja Hoseok.
"Kau tidak menjaga Jungkook?" tanya Hoseok.
"Jin hyung sedang libur jadi dia berada di rumah." Ucap Jimin.
"Mana Yoongi hyung?" tanya Hoseok.
"Mungkin dia akan kesini." Ucap Jimin, Hoseok hanya berdehem lalu minum air putih.
*******
"Hyung aku lelah." ucap Jungkook.
"Kau istirahat saja Kookie." Ucap Jin.
"Bukan itu." Ucap Jungkook.
"Lalu?"
"Aku lelah hidup bergantung pada obat obat pahit itu." Ucap Jungkook.
"Hyung janji akan membuat semuanya kembali." Ucap Jin.
"Kapan hyung? Kapan?" tanya Jungkook.
"Hyung akan berusaha." Ucap Jin.
"Ah baiklah." Lirih Jungkook.
"Ah iya sebentar lagi ulang tahun Jimin, enaknya kita melakukan apa?" tanya Jin.
"Kita kerjain aja Jimin hyung." Ucap Jungkook.
"Caranya?" tanya Jin, Jungkook membisikkan sesuatu pada Jin, Jin pun langsung tersenyum senang.
"Baiklah, ayo sekarang kita istirahat dulu supaya kamu tidak terlalu lelah." ucap Jin.
"Ne hyung." Ucap Jungkook.
******
Taehyung masih setia menutup matanya sejak pingsan beberapa jam yang lalu bahkan sekarang sudah malam.
Dia masih terlelap tapi tanpa disadarinya seseorang sedang menahan amarah dalam dirinya karena tidak menemukan keberadaannya.
"Tae, kenapa kau tidak sadar juga?" lirih Hoseok.
"Hyung takut mereka akan marah jadi cepatlah sadar dan kita akan pulang." Hoseok masih menatap Taehyung.
Ia menyesal, menyesal karena lebih memilih mendengarkan hyung nya daripada hatinya.
"Maafkan hyung, hyung mohon jangan marah jadi bukalah mata mu Tae." Ucap Hoseok sembari menundukkan kepalanya.
Harusnya dia datang lebih awal, harusnya dia bisa mengikuti kata hatinya dan harusnya dia bisa melawan hyungnya pasti Taehyung tidak akan berakhir disini.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Last Gift to Brother
FanfictionCover By: SugaVAuthor 😍💜😍 ------- Senyuman dan canda tawa yang dulu selalu tergambar di keluarga itu dengan seketika menghilang. Cahaya mentari yang selalu menghangatkan keluarga itu dengan seketika berubah menjadi musim yang dingin. Akankah caha...