25

10.3K 818 84
                                    

******

Yoongi duduk di salah satu bangku taman, ia menatap lurus kedepan dengan pandangan datarnya. Ia merasa sangat bodoh untuk menjadi seorang kakak.

'Paraplegia Parsial, motoriknya tidak berfungsi lagi hyung.'

Ucapan Hoseok beberapa lalu terngiang di telinganya, ia menerawang kejadian yang lalu. Kejadian dimana Taehyung sering terjatuh, Taehyung sering disiksa.

"Sakit itu biasanya terjadi karena cidera tulang belakang." Gumam Yoongi.

'HEI ANAK IDIOT.'

'HEI ANAK SIALAN.'

BUK

BRAK

Suara suara itu terngiang di telinga Yoongi hingga membuat sang empu menutup telinganya.

'hyung.. maaf...'

'BODOH.'

BRAK

Setetes air mata turun dari pelupuk mata Yoongi, ia masih menundukkan kepalanya sembari menutup telinganya.

"Mianhae, jeomal mianhae." Lirih Yoongi, suara suara itu masih terus terdengar.

"Hyung, Yoongi hyung." Yoongi langsung menatap Namjoon dengan mata merahnya.

"Gwenchana?" tanya Namjoon.

"Dia terluka Namjoon-ah, dia terluka, dia terluka...." Hanya kata kata itu yang terus Yoongi ucapkan hingga akhirnya ia jatuh pingsan.

"Hyung, hyung bangun." Namjoon langsung memanggil suster, ia benar benar kawatir.

*****

Lima jam sudah Jin dan Hoseok menunggu operasi selesai, merasa benar benar sangat kawatir.

"Shit, kenapa sangat lama apa mereka tidak bisa mengerjakannya dengan benar?" kesal Hoseok sembari memukul tembok rumah sakit.

"Hoseok-ah tenanglah." Ucap Jin.

"Tenang? Bagaimana aku bisa diam jika saja Taehyung masih didalam, dia masih sekarat hyung jadi bagaimana dia baik baik saja saat semua yang ada dalam dirinya akan diambil." Ucap Hoseok.

"Hoseok-ah...." Lirih Jin.

"Dia belum mati hyung, dia masih hidup dan aku fikir kau tidak bodoh untuk mengetahui apa syarat untuk pendonor mata." Datar Hoseok.

"Berhenti disini dan urus kedua adik kesayangan mu itu." lanjut Hoseok sembari menatap Jin tajam.

Tatapan yang baru dia temui dalam sosok Jung Hoseok, tatapan yang tidak pernah Hoseok perlihatkan pada siapapun.

SREK

Suara pintu terbuka membuat kedua pemuda itu menoleh dan langsung menghampiri Lee uisa.

"Uisanim bagaimana keadaan Adikku?" tanya Jin kawatir.

"Mereka baik baik saja, Jimin akan segera sadar jika pengaruh obatnya sudah hilang tapi jika Jungkook tunggu sampai semuanya dalam tubuh itu membaik." Ucap Lee Uisa.

Lalu tatapan Lee Uisa langsung bertemu dengan mata Hoseok, Lee Uisa langsung menundukkan kepalanya.

"Maafkan aku Jung Uisa." Ucap Lee ssaem.

"Ikut aku." Datar Hoseok.

"Hoseok-ah..." Jin berusaha menghentikan Hoseok tapi Hoseok terus saja berjalan, Lee uisa pun mengikuti langkah Hoseok.

Hoseok berhenti di danau belakang rumah sakit, Hoseok menatap Lee uisa tajam.

"Apa yang kau lakukan?" tanya Hoseok.

The Last Gift to BrotherTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang