*****
Jungkook terus mendengarkan semuanya, air mata itu mengalir tanpa komandanya. Dadanya sesak tapi dengan sekuat tenaga ia menahannya, ia merasa menjadi adik yang buruk karena tidak tahu jika hyungnya juga menderita bahkan lebih dalam daripada dirinya.
"Tae-ngie hyung...." Lirih Jungkook.
Cklek
Dengan keberanian Jungkook membuka pintu kamar Taehyung dan membuatnya menatap Taehyung sedih saat mendapati Taehyung duduk diatas kursi roda.
"Hyung...." Lirih Jungkook, dengan terkejut Taehyung menoleh kearah Jungkook.
"Kookie...." Lirih Taehyung.
"Tae-ngie hyung...." Taehyung terkejut panggilan itu kembali menyapu gendang telinganya.
BRUK
Jungkook langsung ambruk tak sadarkan diri setelah memegang dadanya yang sejak tadi berdenyut nyeri.
"JUNGKOOK-AH...."
"HYUNG, HYUNG CEPATLAH KESINI...." Taehyung terus berteriak hingga Jin dan Hoseok yang belum berangkat kerja langsung berlari kawatir.
"Omo, Jungkook-ah..." Jin langsung menepuk pelan kedua pipi Jungkook sedangkan Hoseok masih memeriksa Jungkook.
"Hyung, kita harus segera membawanya ke rumah sakit. Kau ke mobil lah bersama Jungkook aku akan segera kesana." Ucap Hoseok.
Jin dengan cepat langsung menggendong Jungkook dan langsung buru buru untuk turun kebawah dan langsung menuju mobil.
*****
Semua menunggu dengan cemas di depan pintu UGD, mereka benar benar kalut saat ini. mereka masih menunggu Hoseok kelua dari ruangan itu.
"YA Kim Taehyung..." Namjoon memanggil Taehyung dengan penuh penekanan, Taehyung langsung menundukkan kepalanya takut.
"Apa yang kau lakukan?" tanya Namjoon.
"Aku... aku tak melakukan apapun hyung." Ucap Taehyung takut.
"Aishh kenapa kau tak lenyap saja..." kesal Jin.
"Harusnya dua hari itu kau sudah pergi, kau sudah lenyap dari dunia ini." ucap Yoongi, Taehyung langsung mendongakkan kepalanya menatap kakak kakaknya.
"Kenapa kau selalu mengusik kehidupan kami?" tanya Jimin tanpa menatap Taehyung.
"Berhenti mengganggu kami dan lenyaplah." Ucap Namjoon sembari mendorong kursi roda Taehyung hingga membentur tembok.
*****
Cukup lama mereka menunggu di depan akhirnya Hoseok keluar dari ruangan itu dengan ekspresi yang sulit di artikan.
"Bagaimana keadaan Jungkook, Hoseok-ah?" tanya Jin.
"Maaf hyung, Jungkook kritis." Ucap Hoseok, semua langsung terdiam.
"YA Hoseok-ah jangan berbohong." Ucap Yoongi.
"Aku tidak berbohong hyung." Ucap Hoseok.
"Jelaskan." Ucap Namjoon.
"Paru paru sudah tidak berfungsi sejak pingsan awalnya waktu itu dan sekarang ginjalnya mengalami kerusakan yang parah hyung jadi Jungkook harus segera mendapatkan pendonor ginjal yang cocok untuknya." Jelas Hoseok, Jin langsung terduduk di kursi tunggu.
Ia tidak kuat mendengar semuanya, semuanya tampak tak nyata bagi Seokjin. Dia harus melihat adiknya itu menderita.
"Aku dan Yoongi hyung akan menempatkan Jungkook pada nomor satu pembutuh Ginjal hyung." Ucap Hoseok.
"Terimakasih Hoseok-ah." Ucap Namjoon.
"Ini juga tugas ku, Namjoon-ah..." ucap Hoseok.
"Aku harus pergi, hyung tugas Jungkook aku berikan padamu." Ucap Hoseok pada Yoongi.
"Hmm..." jawaban Yoongi, Hoseok langsung melangkah pergi meninggalkan ruangan itu.
*****
Taehyung mendorong kursi rodanya hingga keluar pekarangan rumah sakit, ia hanya berfikir untuk sampai di rumah karena saat ini tubuhnya membutuhkan obat itu.
Taehyung memegang punggunggnya yang tiba tiba sakit, ia mengerang sakit yang tertahan. Dia terus menahan sembari menungggu taksi yang lewat.
"Ini sangat sakit eomma...." Lirih Taehyung.
Taehyung terus berada di trotoar sembari menunggu taksi lewat tapi tanpa sengaja ada orang yang saling kejar lalu menyenggol kursi roda Taehyung sehingga kursi roda itu maju dengan sendirinya.
Taehyung terkejut dan dia tidak bisa berbuat apa apalagi sedangkan kedua orang itu terdiam terkejut sembari berusaha menangkap pegangan kursi roda tapi sudah terlambat.
"Ahjussiii...." Keduanya memenggil Taehyung untuk sadar.
Tapi semuanya terlambat, semuanya terjadi begitu saja. Kedua pemuda itu langsung melebarkan matanya terkejut, keduanya merasa bersalah.
*****
Hoseok terdiam saat tiba tiba dadanya berdenyut sakit disaat gendang telinganya menangkap suara bising di depan rumah sakit, semua orang bahkan para ganosha mencoba mendorong brankar itu dengan tergesa gesa.
Hoseok terdiam saat brankar itu melewati dirinya, namja yang tergeletak lemas itu mampu membuat Hoseok meneteskan air matanya.
"Taehyung-ah...."
Hoseok langsung terduduk, ia tak kuat melihat semua itu. Taehyung tergeletak disana dengan banyak darah di kepalanya bahkan Taehyung sudah menutup matanya.
******
Yoongi menatap Jungkook yang tertidur dengan pulas, wajah itu tampak berbeda bahkan ini belum sehari.
Yoongi menggenggam tangan Jungkook dengan lembut, ia menatap wajah damai nan menyakitkan iitu.
"Hyung janji akan melakukan apapun agar kau bisa kembali lagi meskipun hyung harus mengorbankan nyawa hyung sendiri." Ucap Yoongi.
'kenapa tuhan tak berbaik hati untuk memberikan setidaknya ginjal yang cocok untuk mu ataupun paru paru yang cocok untuk mu.' Batin Yoongi.
Dia merasa menjadi hyung yang buruk tanpa disadari dia dan semuanya sudah menjadi saudara yang buruk untuk Kim Taehyung, bahkan namja itu juga sedang berjuang.
"Lewatilah masa kritisnya dan bukalah matamu dengan segera Jungkook-ah..." lirih Yoongi.
****
Hoseok menunggu dengan cemas di depan ruang UGD, Taehyung masih berada di dalam.
'jangan menyerah Tae, hyung mohon berjuanglah.' Batin Hoseok sembari menyatukan tangannya berdoa.
Srek
Lee uisa membuka pintu sembari menghembuskan nafasnya kasar sembari menatap Hoseok.
"Lee uisa bagaimana keadaan Taehyung?" tanya Hoseok.
"Syukur tidak ada luka serius di kepala Taehyung bahkan sangat luar biasa karena tidak ada pendarahan apapun pada kepala Taehyung dan tidak ada benturan keras pada kepala itu padahal darah itu mengalir cukup banyak." Jelas Lee Uisa, Hoseok bernafas lega.
"Dan untuk penyakitnya itu..." Nafas Hoseok kembali tercekat lagi.
"Itu cukup buruk, kakinya sudah tidak berfungsi lagi dan kemungkinan besar dengan adanya kecelakaan ini tangannya tak akan bisa merasakan apapun atau bisa dibilang mati rasa." Jelas Lee Uisa, Hoseok langsung terdiam lagi.
"Taehyung-ah...." Lirih Hoseok sembari terduduk.
*****
.
.
TBC.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Last Gift to Brother
FanficCover By: SugaVAuthor 😍💜😍 ------- Senyuman dan canda tawa yang dulu selalu tergambar di keluarga itu dengan seketika menghilang. Cahaya mentari yang selalu menghangatkan keluarga itu dengan seketika berubah menjadi musim yang dingin. Akankah caha...