27

9.4K 739 29
                                    

*****

Taehyung, Jimin dan Jungkook secara bersamaan mereka kejang kejang tak karuan.

Yoongi sedang memeriksa Jimin sedangkan Min Uisa memeriksa Jungkook, tapi Hoseok hanya diam di depan ruang ICU tempat Taehyung berada.

Dokter Lee masih berusaha membuat Taehyung tidak kejang kejang.

Min uisa akhirnya keluar dari ruangan Jungkook sembari tersenyum senang.

"Bagaimana keadaan Jungkook uisa?" tanya Jin.

"Dia sudah melewati masa kritisnya." Ucap Min Uisa.

"Syukurlah..."

"Dia namja yang kuat." Ucap Min Uisa, Jin hanya tersenyum.

"Terimakasih uisa."

"Ini sudah tugas saya, kalau begitu saya permisi dulu." Ucap Min uisa sembari melangkah pergi meninggalkan ruangan.

*****

Yoongi keluar dari ruangan Jimin, ia menatap Namjoon dengan perasaan lega.

"Hyung, bagaimana keadaan Jimin?" tanya Namjoon.

"Jangan kawatir, dia baik baik saja. Mungkin sebentar lagi dia akan segera sadar." Ucap Yoongi.

"Syukurlah." Ucap Namjoon.

"Kau jaga Jimin dulu, aku harus memeriksa Jungkook sebentar." Ucap Yoongi, Namjoon hanya menganggukkan kepalanya.

*****

Lee Uisa masih terus berusaha untuk menyelamatkan Taehyung, frekuensi yang semakin menurun membuat Lee uisa semakin panik.

"Uisa-nim nadinya melemah." Lee uisa langsung menyuruh para suster untuk menyiapkan defibrillator.

"Ayo semua siapkan semuanya." Setelah sudah siap Lee uisa langsung mengoleskan sedikit gel kemudian menggosokkan keduanya lalu menempelkan pada dada Taehyung.

"150 joule, clear."

"Detak jantungnya semakin lemah uisa."

"200 joule, celar."

"Detak jantungnya meningkat uisa." Lee uisa menghembuskan nafasnya lega tapi tidak berselang lama detak jantungnya turun dengan drastis.

bipbipbipbipbipibipbipibip

"Uisa menurun semakin melemah." Lee uisa melebarkan matanya terkejut dan langsung melakukan lagi.

"Tetap awasi dan jika perlu tambahkan cairan obatnya." Ucap Lee Uisa.

"Ne uisa."

"250 joule, clear."

"Uisa hentikan, semakin menurun."

Lee uisa langsung meletakkan alat itu kemudian ia naik keatas brankar dan menekan dada Taehyung menggunakan kedua tangannya.

"Hana...dul...set....... " "Hana...dul....set...."

'jangan menyerah Tae, kasihan Hoseok menunggu mu.' Batin Lee uisa.

Lee uisa terus saja berusaha membantu Taehyung untuk sadar dan mengembalikan detak jantungnya kebatas normal.

Sedangkan Hoseok tidak bisa duduk dengan tenang, ia terus menggigiti kuku jarinya. Ia semakin cemas karena Lee uisa tidak kunjung keluar.

"Tae, hyung mohon bertahanlah. Buka mata mu sekali saja meski kau tidak bisa melihatnya tapi sekali saja sebelum hyung benar benar melepas mu pergi." Lirih Hoseok sembari menautkan kedua tangannya dan terus berdoa.

Lee uisa terus berusaha meski para suster sudah memberitahukan bahkan mereka harus menyerah.

"Uisa-nim detak jantungnya benar benar melemah jadi hentikan." Lee uisa tidak mau mendengarnya.

TIIIIIITTTTTTTTTTTT~

Suara EKG yang nyaring itu membuat dokter Lee berhenti lalu menatap nanar tubuh Taehyung.

****

Yoongi berhenti tepat di depan ruangan Jungkook, ia memegang dadanya yang tiba tiba berdenyut nyeri. Ia terduduk saat merasakan air matanya turun tanpa komandannya.

"Taehyung-ah..."

Srek

"Yoongi-ah..." Jin langsung membantu Yoongi untuk berdiri, Jin mendudukkan Yoongi di kursi tunggu.

"Ada apa?" tanya Jin.

"Hyung, dada ku sakit." Ucap Yoongi.

"Wae? Kau kelelahan?" tanya Jin.

"Hyung, bisa tolong bantu aku ke kamar rawat Taehyung?" tanya Yoongi.

"Ah ayo hyung antar, hyung juga ingin melihat keadaannya dan meminta maaf." Ucap Jin, Yoongi hanya mengangguk dan keduanya berjalan menuju ruang ICU.

*****

Namjoon menatap senang Jimin yang sudah sadar, ia akan memencet tombol merah tapi dia urungkan mengingat bahwa Yoongi pasti masih memeriksa Jungkook.

"Hyung...."

"Eoh? Apa ada yang sakit?" tanya Namjoon.

"Tidak." Ucap Jimin.

"Kau tunggu sebentar, Yoongi hyung masih memeriksa keadaan Jungkook." Ucap Namjoon.

"Iya hyung."

"Kau mau apa?" tanya Namjoon.

"Aku haus hyung." Ucap Jimin, Namjoon langsung mengambil minuman di meja dan langsung memberikan pada Jimin.

"Terimakasih hyung." Ucap Jimin, Namjoon hanya berdehem sembari tersenyum tipis.

'apa yang akan terjadi jika kau tahu kalau mata itu adalah mata Taehyung?' batin Namjoon sembari menatap Jimin sendu.

*****

Yoongi dan Jin sudah sampai di ruang ICU tapi keadaan disana sangat gaduh dan ramai membuat keduanya bingung.

"Hyung...."

"Semua akan baik baik saja, kita kesana." Jin mencoba membuat Yoongi tenang meski dirinya selalu berfikir negative.

"YA Lee Myun Ho kau berbohongkan?"

"Maafkan aku Hoseok-ah...."

"Kau berbohong, kau berbohong Myun Ho-ah..." Hoseok memukul pelan dada Lee uisa seperti kekasih yang lemah. Hoseok menangis dengan histeris sedangkan Jin semakin tidak karuan.

"Taehyung sudah berusaha dengan baik Hoseok-ah, dia sudah berjuang hingga saat ini jadi biarkan dia menemukan kebahagiaannya yang lama hilang." Jelas Lee uisa, Hoseok semakin keras menangis. Lee uisa langsung menenangkan Hoseok, bagaimana pun mereka sudah bersahabat sejak masuk ke rumah sakit itu.

Yoongi dan Jin langsung terdiam di tempat, mereka mendengar penuturan itu. Mendengar dengan sangat jelas, tanpa disadari air mata mereka menetes.

Brankar Taehyung di dorong keluar dari ruang ICU, Hoseok semakin histeris di pelukan Lee Uisa.

"Myun Ho-ah, dia Taehyung ku? Benarkah dia Taehyung ku?" tanya Hoseok sembari melepas pelukannya kemudian menghampiri Taehyung sembari tersenyum tapi air mata it uterus mengalir.

"Myun Ho-ah, dia sangat damai. Apa dia benar benar bahagia disana? Myun Ho-ah tolong katakan padanya untuk membuka matanya sekali saja kemudian ucapkan selamat tinggal." Ucap Hoseok sembari memeluk tubuh Taehyung dengan sangat erat.

"TAEHYUNG-AH...." Hoseok kembali menangis histeris.

"Hoseok-ah...." Lee uisa memegang kedua bahu Hoseok dengan erat namun lembut.

BRUK

*****

.

.

TBC.

The Last Gift to BrotherTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang