Ara turun dari kamar Soonyoung setelah suaminya itu meninggalkannya sendiri dikamar tadi.
Menyebalkan.
Para pelayan tempat kediaman keluarga Kwon berjumlah lebih dari 10 orang.
Ada yang mendapat tugas memasak, mencuci, bersih-bersih dan juga menjaga kebun.
Tidak heran keluarga Kwon membutuhkan jasa seorang pelayan untuk mengurusi istana megah ini.
Ara melangkah kan kakinya ke arah dapur dimana para pelayan memasak dan membuat kegaduhan di pagi hari.
Saat melihat Ara masuk dapur, semua pelayan tiba-tiba terdiam dan mengerjakan pekerjaan mereka dengan serius.
Karena mood gadis itu sudah hancur karena suaminya sendiri, ia hanya melipat tangannya dan memutar bola matanya.
"Aku ingin sarapan sup sayur, cepat buatkan"
Perintah Jung Ara dan dibalas dengan anggukan para pelayan.
Tak perlu waktu lama, sup sayur permintaan Ara sudah terhidang di hadapannya.
Gadis itu makan dengan lesu sendiri.
Semua anggota keluarga Kwon sudah sibuk dengan setumpukan pekerjaan yang ada di masing-masing kantor mereka.Ara hampir tersedak makanannya sendiri mengingat kalau tadi Soonyoung mengajaknya makan siang bersama.
Tanpa basa-basi ia melesat pergi ke kamar untuk berdandan secantik mungkin menuju gedung pencakar langit milik suami tercintanya.
-------------
Ara turun dari mobil mewah milik keluarga Kwon dan berjalan anggun ke arah lobby, semua mata tertuju padanya.
Rambut hitam yang diikat satu, dengan dress merah diatas lutut dan sepatu berhak 7cm itu berhasil menarik semua perhatian
Wajah milik Ara begitu bersinar ketika memasuki gedung. Mata belo dan bibir pinknya mampu membuat laki-laki maupin perempuan di gedung ini dibuat mabuk oleh kecantikannya.
"Ruangan Kwon Soonyoung?"
Tanya Ara dengan receptionis yang masih menatapnya kagum bak bidadari.
Setelah beberapa detik, kesadarannya kembali.
"Akan saya telpon Tuan Kwon terlebih dahulu"
"Tunggu! Tak usah, aku akan memberikannya sedikit kejutan. Beri tahu aku dimana ruangan kerjanya"
"Dilantai paling atas, Nona. Lantai 17"
Tanpa mengucap sepatah katapun, Ara melangkahkan kakinya ke lift dan memencet tombol angka 17 untuk menemui si super sibuk Kwon Soonyoung.
Di lift, tanpa ia sadari senyumnya tersungging manis di wajahnya. Membayangkan makan siang berdua hanya dengan seorang Kwon Soonyoung.
Itu rasanya seperti mendapat Jackpot di acara undian.
Tidak begitu sulit untuk mencari ruangan Soonyoung, karena hanya ada ruangannya di lantai ini.
Ara sengaja tidak mengetuk pintu sebelum masuk, berniat memberikan kejutan untuk suaminya.
Seorang wanita, dengan pakaian yang super minim seperti kekurangan bahan sedang berdiri mencondongkan dadanya ke arah Soonyoung yang tampak tak tertarik dengan pemandangan didepannya.
Rok yang digunakan juga sangat ketat dan hampir menunjukkan celana dalam yang perempuan itu kenakan.
"KWON SOONYOUNGG!!"
----------------
Disinilah Jung Ara, Kwon Soonyoung dan gadis yang disebut "jalang" oleh Ara duduk.
Di ruangan rapat eksklusif milik KWON GROUP.
Jung Ara menatap tajam ke arah wanita jalang yang katanya memiliki nama Yoon Ina itu.
Soonyoung yang memahami situasi ini, membuka topik.
"Ara, aku-"
"Pecat dia atau aku akan membicarakan ini dengan eomma"
Jawaban Ara tentu membuat Ina dan Soonyoung terkejut setengah hidup.
Tatapan Ara masih tertuju ke Ina, tangannya yang dilipat di dada dan rahangnya yang terlihat kaku.
Jika tidak ada Soonyoung disini, mungkin sudah terjadi perang cakar-cakaran antara Ara dan Ina
"Kau tidak mau melakukannya? Baiklah, aku akan bilang pada eomma"
Ara mengambil ponselnya dari tas kecil yang ia bawa.
"Tunggu!" Soonyoung mengusap wajahnya kasar.
"Ara, beri aku waktu untuk menjelaskannya padamu dulu"
Laki-laki itu menatap manik mata Ara dan tentu saja itu berhasil membuat Ara melunak.
"Yoon Ina adalah assisten pribadiku sudah sejak 3 tahun yang lalu. Aku tidak mungkin bisa memecatnya begitu saja, Ara"
Ucap Soonyoung lembut.
"Tapi apakah assinten pribadi mempunyai tugas sebagai pekerja striptease di kantor ini juga?"
Ucapan Ara benar-benar menyiutkan nyali Ina untuk berbicara.
"Apakah gaji sebagai assisten pribadi suamiku tidak cukup untuk membeli baju yang lebih sopan,huh?
Ara menekankan ucapannya saat menyebut "suami"
"Jika memang belum, mungkin bekerja di club malam bisa membuatmu merasa berkecukupan"
Sungguh, Soonyoung tak menyangka istrinya memiliki mulut yang begitu pedas. Ia tak berusaha menahan amarah istrinya, karena apa yang ia lakukan adalah hal wajar.
Ara berdiri dari duduknya setelah puas mencaci maki gadis jalang itu.
"Pecat dia atau masalah ini akan terus bergulir"
Ara menghentakkan heelsnya saat berjalan, menunjukkan kalau ia masih sangat terbakar emosi.
Soonyoung dan Ina saling menatap.
"Maafkan aku Ina, aku tidak bisa berbuat apa-apa"
-------------
Soonyoungie suami-suami takut istrii hmm ....
Maafkan aku updatenya suka malem2 hehehe😁😁
Yang udh gak sabar ketemu sama uri Vobo siapa nih? :)))
Mana dulu dong Vote and Commentnyaaa
Uji bakal show up di next chap😉😉
See u~
KAMU SEDANG MEMBACA
SYNDROME (SoonHoon)✔
Fanfiction25/05/18 #1 - howoo 💛 27/05/18 #217 - Fanfiction💛 YOU'RE MY HEALER AND KILLER. WHICH ONE SHOULD I CHOOSE? •Sembuh dengan cara menjauh? "Tapi dia obatku" •Sembuh dengan cara mendekat? "tapi dia adalah penyebab penyakitku" ~SYNDR...