Suara canda tawa dan dentingan sendok memenuhi ruang makan kediaman keluarga Kwon.
Keluarga Soonyoung dan Ara sedang mengadakan makan malam bersama.
"eomma, aku mempunyai satu permintaan"
Ucapan Ara mampu menarik perhatian semua orang di meja makan termasuk Kwon Soonyoung.
Ia menarik nafas,
"biarkan aku dan Soonyoung memiliki rumah sendiri"
Orang tua Soonyoung dan orang tua Ara saling menatap.
"tapi sayang...Soonyoung sedang sibuk tentang bisnisnya. Eomma takut tidak ada yang menunggumu nanti"
Mendengar jawaban Nyonya Jung, Ara memngerucutkan bibirnya dan menunduk.
Soonyoung yang melihat tingkah manis istri barunya itu tersenyum dan mengusap pelan punggung Ara.
Ara menengok dan merubah ekspresinya seketika.
"jika memang itu permintaannya, kita bisa mencari apartemen dekat dengan rumahmu, Nyonya Jung"
Ucap Soonyoung memberikan saran dan juga jalan keluar untuk permintaan Ara.
Mendengar ucapan suaminya, Ara tersenyum sumringah dan melompat memberikan pelukan kepada Soonyoung
"Wah~ terimakasih Soonyoungiee. You're the best"
Soonyoung tersenyum dan menepuk kedua lengan Ara yang melingkar di lehernya.
Sedangkan, kedua orang tua mereka hanya tersenyum dan mengangguk menyetujui saran dari pewaris tunggal KWON GROUP itu.
---------------
"Wah, lelahnya"
Ara menjatuhkan tubuh indahnya ke kasur ukuran king size.
Mengurus tempat tinggal untuk pasangan baru ini menghabiskan waktu sekitar 1 hari, jadi malam ini Ara dan Soonyoung menginap di rumah kediaman Kwon, lebih tepatnya di kamar seorang Kwon Soonyoung.
Ara membuka sosial media twitternya, melihat berita dan notifikasi yang ia dapat perihal pernikahannya dengan sang idola.
"astaga, Jung Ara cantik dan Kwon Soonyoung tampan! Mereka berdua serasi"
"bagaimana cara bertukar kehidupan dengan Jung Ara bahkan sehari saja? Aku sangat iri T.T"
Gadis itu terkikik geli membaca segala tweet tentang dirinya dengan Soonyoung.
"berita ini menjijikkan, bagaimana bisa Soonyoungie-ku mau menikah dengan boneka plastik seperti Jung Ara?"
"aku rasa Soonyoung menikahi Jung Ara karena terpaksa, kasihan"
"aku harap pernikahan mereka hanya sekedar pernikahan kontrak, hahaha"
Ara tidak ambil pusing dengan tweet yang mencemoohnya. Hanya tinggal pencet tombol block, dan semuanya beres.
Gadis itu mengambil posisi duduk saat Soonyoung masuk ke kamar membawa koper pink milik Ara.
Soonyoung terkekeh pelan melihat istri mudanya memasang wajah cemberut dengan menatap layar ponselnya.
"apa ada masalah, hm?"
Ara tampak terkejut dan dengan cepat mematikan layar ponselnya.
Gadis itu menggeleng, namun ekspresinya tidak berubah. Menatap mata sipit Soonyoung dengan tatapan berbinar.
Mereka saling menatap satu sama lain. Ara menunduk setelah merasakan pipinya memanas karena malu.
Soonyoung yang melihat tingkah istrinya itu mengusap surai panjang Ara pelan.
"tidurlah, ini sudah malam"
"mwo?"
Ara mendongakkan kepalanya, mengikuti Soonyoung yang berjalan ke arah pintu kamar.
Mengenggam lengan suaminya.
"apa kau akan tidur di kamar lain?"
Soonyoung terdiam sebentar, dan berbalik menghadap Ara.
"kenapa kita tidak tidur bersama disini, aku tidak masalah jika harus ada pemisah bantal, asalkan-"
Satu kecupan kilat dari Soonyoung berhasil membungkam bibir Ara.
"tidurlah, aku akan kembali saat kau sudah terlelap"
Ara hanya mengerjapkan matanya tak percaya, Soonyoung sudah pergi dari kamar, namun ia masih mematung di depan pintu.
Sepersekian detik, Ara naik ke kasur dan berlompat kegirangan dan menyebut nama Soonyoung beberapa kali.
"Dia menciumku! Soonyoungie menciumku!"
Karena kelelahan, Ara terlelap dengan keadaan kasur yang tentunya sangat berantakan.
------------
Suara burung menjadi alarm terindah yang terdengar di telinga Ara.
Gadis itu meregangkan badannya dan membalikkannya ke samping.
Ia mendapati Soonyoung masih terlelap dengan rambut hitam pekatnya yang menutupi dahinya.
Mata sipitnya yang tertutup rapat, dan jangan lupa bibirnya yang terbuka sedikit.
"Lucu sekali"
Tangan Ara tanpa aba-aba mengelus pipi gembul Soonyoung lembut, takut sang empunya terbangun.
Jam sudah menunjukkan pukul 07.30
Ara tidak tahu seberapa bahagia dirinya sekarang.
Seorang fans, yang biasanya hanya bisa melihatnya di layar hp atau layar tv, sekarang berada di depan matanya. Tepat di sampingnya, tidur bersama, dan saling mengucap janji suci beberapa hari lalu.
Ara turun dari kasur, dan membersihkan dirinya, saat keluar dari kamar mandi. Kasur mereka sudah kosong.
"Baiklah, maafkan saya. Saya akan tiba di kantor 15 menit lagi"
Punggung tegap Soonyoung tampak membelakangi Ara yang sedang berdiri di balkon.
Soonyoung tampak sedang berbicara dengan seseorang lewat telepon.
Apa dia bilang? Tiba dikantor 15 menit lagi?
Jangan bilang sekarang dia akan-
"Ara, maafkan aku, kita tak bisa sarapan bersama kali ini"
Gadis itu hanya diam menatap suaminya yang terlihat bingung.
"Kau bisa ke kantorku dan kita makan siang bersama"
Tanpa mengucapkan apa-apa lagi, Soonyoung langsung masuk ke kamar mandi dan bergegas pergi ke kantor.
-------------
Anyeong, ketemu lagi di part 2 ini hehehe..
Don't forget to vote and comment yaaa..
Gomawooo❤❤
KAMU SEDANG MEMBACA
SYNDROME (SoonHoon)✔
Fanfiction25/05/18 #1 - howoo 💛 27/05/18 #217 - Fanfiction💛 YOU'RE MY HEALER AND KILLER. WHICH ONE SHOULD I CHOOSE? •Sembuh dengan cara menjauh? "Tapi dia obatku" •Sembuh dengan cara mendekat? "tapi dia adalah penyebab penyakitku" ~SYNDR...