REVENGE (2)

2K 258 17
                                    

Jihoon terbangun di kasurnya.
Soonyoung masih tidur terlelap menghadapnya dengan keadaan topless. Ya, kemarin malam mereka melakukan hal terlarang itu lagi.

Jihoon mengusap wajah Soonyoung. Dari pipi, hidung lalu turun ke bibir Soonyoung. Laki-laki itu sedikit memajukan wajahnya dan mengecup pelan benda kenyal itu.

Merasakan ada yang menciumnya, Soonyoung membuka matanya dan mendapatkan Jihoon sedang tersenyum ke arahnya.

"Bahkan senyummu lebih indah dari sinar matahari di pagi hari" gumam Soonyoung dengan suara serak.

Laki-laki mungil itu tersenyum malu mendengar perkataan Soonyoung.
Jihoon kembali mengeksplor wajah Soonyoung, dan sang pemiliknya tak keberatan, bahkan merasa sangat nyaman karena sentuhan Jihoon.

"Apa ini yang selalu dilakukan Ara saat kalian terbangun berdua?" tanya Jihoon tiba-tiba. Sontak Soonyoung membuka matanya lagi.

Ia menggeleng. Senyum Jihoon merekah.

Tangan Jihoon semakin turun ke leher Soonyoung, lalu ke perpotongan selangkanya. Mengusap pelan jejak tipis yang ia tinggalkan kemarin malam.

"Apa Ara pernah mempunyai kesempatan untuk meninggalkan jejaknya lebih banyak dari milikku disini?"

Jihoon menatap Soonyoung dalam, begitu juga Soonyoung.

Soonyoung menggeleng. Senyum Jihoon terukir jelas di wajahnya.

Tangan laki-laki itu kembali turun mengelus perut seksi dan turun ke milik Soonyoung.

Sang pemiliknya menatap Jihoon heran, menunggu pertanyaan yang akan dilontarkan oleh laki-laki mungil itu.

Tangan Jihoon mengelus pelan dan tersenyum. Ia menarik tangannya untuk melingkar ke pinggang Soonyoung. Menempelkan wajahnya ke dada Soonyoung.

"Aku yakin Ara tidak akan punya kesempatan seperti diriku"

Tubuh Soonyoung menegang. Otaknya mengulang kembali memori yang ia lakukan saat di Jepang tempo hari.

Ia merasa sangat bersalah pada Jihoon. Otaknya berkata untuk mengatakan hal yang sejujurnya, tapi tidak dengan hatinya.

Bagaimana ia bisa menyakiti laki-laki semanis Jihoon? Apalagi sekarang ia seperti anak kucing yang mencari kehangatan di pelukannya.

Soonyoung memeluk Jihoon erat. Berharap laki-lakinya tak mengetahui fakta pahit itu.

--------------------

"Baru pulang?" pertanyaan sinis dari Ara menjadi penyambut Soonyoung saat sampai istananya.

Soonyoung hanya mengangguk, menampilkan wajah lelahnya.

Rasa cinta Ara pada Soonyoung membuat semua yang dilakukan laki-laki itu mampu menghipnotisnya.

Gadis itu tahu kalau Soonyoung bermalam di apartemen laki-laki brengsek itu. Entah apa yang mereka lakukan, Ara tak ingin mengetahuinya.

Ingin rasanya Ara melempar semua bukti foto itu kedepan wajah Soonyoung, dan mengungkapkan segala rencana yang sudah ia susun bersama seorang perempuan dari masa lalu suaminya itu. Tapi ia tak mungkin melakukannya. Rencana harus berjalan halus.

Gadis itu menghela nafasnya, ia membawakan Soonyoung roti bakar dengan susu ke kamar mereka.

Soonyoung terlihat sibuk dengan ponselnya dan terkadang tersenyum. Ara kesal, sungguh. Ingin rasanya menangis di depan Soonyoung berkata kalau sekarang ia sakit hati.

Ara tahu kalau Soonyoung tak mencintainya, tapi hal ini terlalu menyakitkan baginya.

"Kau akan ke kantor?" ucap Ara menatap suaminya. Soonyoung hanya mengangguk. Gadis itu menunduk, dadanya sesak melihat bagaimana Soonyoung mengabaikannya.

Laki-laki itu balik menatap Ara yang seperti ingin menangis.

"Ara?" Soonyoung menangkup pipi Ara mengarahkan wajahnya agar tidak menunduk. Mata dan hidung gadis itu sudah memerah, siap mengeluarkan tangisannya.

"Kau kenapa?"

"Aku benci padamu, Kwon Soonyoung. Aku tahu kau tidak mencintaiku, kau tidak menerimaku menjadi istrimu, tapi tak bisakah kau menjaga perasaanku sebagai seorang wanita? Kau sudah berbohong padaku. Dan asal kau tahu, nyawa Jihoon berada di genggamanku sekarang"

Ara menggeleng. Ia tak mungkin mengatakan apa isi otaknya sekarang.

Soonyoung melepas tangannya dan menatap istrinya itu.

"Apa kau ada pergi hari ini?" tanya Soonyoung.

Ara mengangguk lemah.

"Baiklah, kalau begitu aku akan siap-siap pergi ke kantor" Soonyoung berdiri dari duduknya berjalan ke kamar mandi.

"Soonyoungie!" pekik Ara menghentikan langkah Soonyoung.

"Aku mencintaimu, dan aku tidak akan pernah melepaskanmu untuk siapapun. Bahkan jika dewa pencabut nyawa ingin mengambil nyawamu, aku akan berdiri di depanmu"

"Aku akan segera memusnahkan Lee Jihoon"

--------------------

Guys, aku rindu.....

Kebiasaan nih, bablas gak nulis jadi gak ada mood lagi😂

Ohya, part selanjutnya aku rencana mau bongkar siapa sih perempuan dari masa lalu Soonyoung ituhhh....

Kemungkin bakal cerita flashback, dan semoga kalian gak bosen sama cerita yang entah kemana ini lari endingnya:(

See u~~~~~~~~~~

Btw aku mau ganti cast nya Ara jadi ceweknya ini




Jadi Ara yang sebelumnya di apus aja hehehehee😚

SYNDROME (SoonHoon)✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang