Sinar matahari mengganggu tidur lelap Soonyoung.
Ia mengerjapkan matanya beberapa kali, dan menangkap sosok laki-laki manis tertidur lelap di sampingnya.
Dengan matanya yang tertutup, rambutnya yang berantakan dan jangan lupa tanda-tanda kepemilikan yang Soonyoung ukir di tubuh mulus Jihoon. Membuat moodnya di pagi hari menjadi sangat baik.
Ia mendekatkan wajahnya, sehingga hidung mereka saling bertemu. Menggeseknya pelan dan tak ingin Jihoon bangun.
Jihoon mengusap hidungnya yang terasa geli namun masih dalam tidurnya. Soonyoung tersenyum geli melihat tingkah laku sederhana dari Jihoon.
Soonyoung mencium bibir, pipi dan pundak polos Jihoon sebelum beranjak dari kasur, memungut pakaiannya dan pergi ke kamar mandi.
Saat Soonyoung keluar, tubuh Jihoon masih setia meringkuk di balik selimut.
Jihoon pasti kelelahan karena aktivitas panas mereka berdua semalam.
Soonyoung memasang wajah takutnya, berharap Jihoon tidak akan mengamuk saat mengetahui perbuatan Soonyoung kemarin.
---------------
Jihoon mondar-mandir di depan Soonyoung yang duduk santai sambil menyesap kopinya.
Laki-laki mungil itu mengigit ujung kuku jarinya. Ia takut, dan sedikit ada rasa penyesalan karena sudah melakukan hubungan intim dengan boss dan sekaligus suami temannya!
"Apa Ara tidak ada menghubungimu?" tanya Jihoon khawatir.
Soonyoung menggeleng. Jihoon berfikir keras kenapa Ara tidak menghubungi Soonyoung ataupun dirinya.
Seteleh berfikir beberapa kemungkinan, ia menatap Soonyoung tajam.
"Apa yang kau katakan pada Ara?" intimidasi Jihoon pada Soonyoung.
Soonyoung menampakkan senyum bodohnya dan menggaruk kepalanya.
"Aku bilang padanya kalau kita ada pekerjaan diluar kota, dan pulang besok pagi"
Satu pukulan jatuh di atas kepala Soonyoung. Ia meringis kesakitan dan memasang wajah memelasnya.
Jihoon melipat tangannya di depan dada.
"Maafkan aku"
"Aku hanya ingin bersamamu, tanpa ada alasan pekerjaan, Jihoonie" ucap Soonyoung dengan nada imut.
Melihat tingkah Soonyoung, sebenarnya Jihoon ingin muntah. Laki-laki itu menghembuskan nafasnya dan berjalan duduk di pangkuan Soonyoung, melingkarkan tanganya di leher Soonyoung.
Tubuh Soonyoung tiba-tiba menegang akibat perlakuan Jihoon, ia meneguk salivanya, menatap Jihoon dari ujung rambut hingga ujung kaki yang hanya tertutupi oleh kemeja putih milik Soonyoung.
"Apa yang kau katakan pada Ara sehingga ia menerima alasan bohongmu?" ucap Jihoon mengintimidasi Soonyoung.
Soonyoung mengecup bibir ranum Jihoon. Dan melingkarkan tangannya di pinggang ramping Jihoon.
"Kau yakin ingin mendengarnya?"
Jihoon mengangguk mantap. Soonyoung menarik nafasnya sebelum berbicara.
"Aku akan menerima pergi honeymoon bersamanya"
Jihoon diam, tidak merespon apa-apa.
"Ke Jepang" sambung Soonyoung.
Jihoon berusaha menahan rasa sakit dan kecewa di dalam hatinya, ia membalas dengan anggukan pelan.
Jihoon menarik tengkuk Soonyoung, mencium dan melumat benda kenyal yang menjadi bagian dari Soonyoung paling favoritnya.
Soonyoung mengerti apa yang dirasakan Jihoon sehingga ia berperilaku seperti ini. Jihoon cemburu, dan hal itu sangat menggemaskan.
Soonyoung menerima ciuman Jihoon, tangannya sudah bergerak keatas dua bongkahan kenyal milik Jihoon dan menamparnya.
"Eungh..."
Soonyoung melepaskan tautan mereka.
"Jangan memulai, Jihoonie"Jihoon tersenyum malu.
"Have fun for your honeymoon""Yah, kurasa aku perlu honeymoon sekali lagi denganmu"
Soonyoung mengangkat tubuh kecil Jihoon dan membawanya ke kamar atas.
"Ya! Dasar mesum!"
-------------------
"Lee Jihoon?"
Seorang wanita melempar beberapa foto seorang laki-laki mungil tersenyum dengan laki-laki bermata sipit di sampingnya.
"Dia...dia laki-laki yang mengganggu hidup Soonyoung saat ini?"
"y-yang saya tahu, Lee Jihoon menjabat sebagai asistennya" ucap gugup seorang laki-laki berjas.
"Aku sudah tahu, Bodoh!"
Ruangan putih itu bergema. 5 laki-laki berbadan kekar dengan jasnya tampak gemetar.
"Kwon Soonyoung, Lee Jihoon. Mereka pasangan yang dilarang. Aku minta pada kalian semua untuk menghancurkan mereka"
"Terserah kalian, anggap saja Lee Jihoon milik kalian sekarang, musnahkan laki-laki kecil brengsek ini. Mengerti?"
Kelima preman itu memberi hormat dan mengangguk.
----------------
"Soonyoungie, em...aku sudah mengurus semua barang, tiket dan tujuan wisata kita di Jepang" senyum Ara pada suaminya yang sedang membicarakan laporan dengan Jihoon.
Soonyoung menatap Jihoon yang memasang senyum palsunya.
"Ku-kudengar, kalian akan pergi honeymoon ke Jepang? Bersenang-senanglah."
"Ya! Jihoon-ah, bekerjalah dengan benar saat Soonyoungie berlibur ke Jepang."
Jihoon mengangguk paham. Mata Soonyoung tidak bisa lepas dari Jihoon. Laki-laki mungil itu tampak tersiksa berada diruangan ini.
"Ah ya, dan satu lagi."
Jihoon menoleh.
"Maafkan aku jika Soonyoung tak bisa membelikanmu oleh-oleh, Jihoon-ah. Karena kita pasti sibuk membawa barang-barang. Ya kan, Soonyoungie?"
Jihoon mengangguk paham. Dia bukan apa-apa disini, jadi Jihoon berusaha tidak berharap lebih.
"Lagipula, Soonyoungie mungkin tidak akan membiarkanku keluar dari kamar hotel" Ara menutupi kedua wajahnya karena memerah.
Soonyoung mengerutkan dahinya menatap istrinya itu lalu kembali menatap Jihoon.
Jihoon tampak menghembuskan nafasnya dan melihat ke arah lain, menyeka airmatanya.
"Kau boleh kembali ke ruanganmu." ucap datar Soonyoung.
"Nde? T-tapi laporan ini-"
"Kita lanjutkan setelah makan siang"
Jihoon mengangguk, lalu beranjak dari kursinya pergi ke kamar mandi untuk mengeluarkan rasa sesak yang ada didadanya mengetahui fakta kalau seorang Kwon Soonyoung, pewaris tunggal KWON GROUP harus menghasilkan keturunan dengan gadis bernama Jung Ara.
"Ini menyakitkan." lirihnya.
--------------
Aigoo~ mianhae aku hilang beberapa hari:(
Q tak dapat ide ini cerita mau dibawa kemana:( karena ketutupan sama USBN disekolah aku huhuhu:""
Mungkin bakal ngambil semi-hiatus minggu depan dan curi-curi waktu buat nulis next chapternyaa😁😁
Mianhae, sudah menggantungkan kalian:(
SEE U~~~~~~~~
KAMU SEDANG MEMBACA
SYNDROME (SoonHoon)✔
Fanfiction25/05/18 #1 - howoo 💛 27/05/18 #217 - Fanfiction💛 YOU'RE MY HEALER AND KILLER. WHICH ONE SHOULD I CHOOSE? •Sembuh dengan cara menjauh? "Tapi dia obatku" •Sembuh dengan cara mendekat? "tapi dia adalah penyebab penyakitku" ~SYNDR...