SYNDROME (SoonHoon)✔

HONEYMOON⚠

Soonyoung dan Jihoon sedang makan siang bersama di kantor.

Dengan berbagai macam aegyo, akhirnya Soonyoung berhasil merayu asisten mini nya itu untuk memasakannya nasi goreng kimchi yang paling Soonyoung suka.

Tapi, hari ini Jihoon terlihat sedih dan tidak bersemangat. Bahkan Soonyoung tidak melihat senyum di wajah manis asistennya ini.

"Jihoon-ah"

"hm?"

Soonyoung berhenti mengunyah makanannya dan menghembuskan nafasnya.

"Kau terlihat sedih, apa ada sesuatu?"

Jihoon menggeleng menjawab pertanyaan Soonyoung, tapi laki-laki itu tahu pasti ada masalah.

"Apa kau sudah baca headline news berita hari ini?" tanya Jihoon.

"Belum"

"Bacalah"

Soonyoung dengan sigap membuka ponselnya dan terkesiap.

"Pasangan muda Soon-Ara akan berlibur ke negeri Sakura?"

Artikel dengan judul yang menyangkut namanya menarik perhatian Soonyoung untuk membacanya.

"Jadi ini yang membuatmu diam seharian" ucap Soonyoung menatap Jihoon yang masih memakan nasi gorengnya.

"Apa kau cemburu, Jihoon-ah?" Soonyoung menggoda Jihoon sambil mencolek dagu laki-laki mungil.

"ck, diamlah" decak kesal Jihoon.

"Baiklah"

Mendengar pernyataan Soonyoung, Jihoon menoleh dengan wajah datarnya.

"Apa artikel itu benar?"

"Bisa saja"

Jihoon mendengus kesal dan melipat kedua tangannya.

Soonyoung hanya tersenyum geli melihat tingkah laki-laki manis satu ini.

"Hilangkanlah sifat tsunderemu itu, Jihoonie"

Soonyoung mengacak-acak rambut Jihoon yang makin memberengut kesal.

"Kajja! Kita pergi" Soonyoung menarik tangan Jihoon.

"Yak! Kita pergi kemana, Soonyoung?"
Teriak Jihoon.

"Honeymoon" senyum sumringah Soonyoung.

--------------------

"Whoaa" Jihoon mengedarkan pandangannya pada villa milik Soonyoung yang terletak jauh dari hiruk pikuk perkotaan.

Hampir sebagian dindingnya terbuat dari kaca yang menampilkan pemandangan bukit yang asri.

Soonyoung berjalan di belakang Jihoon dan tak hentinya menatap Jihoon.

"Apa yang akan kita lakukan disini?"

"Honeymoon" Soonyoung meneguk segelas air.

"cih,honeymoon apa? Bahkan kita belum terikat hubungan apa-apa"

Ucapan Jihoon membuat Soonyoung merasa tersindir.

Boss bermata sipit itu berjalan mendekat ke arah Jihoon yang melihat pemandangan perbukitan.

"Kalau honeymoon lebih awal, tidak masalah, bukan?"

Sebuah tangan melingkar di pinggang Jihoon yang membuat sontak menoleh.

Soonyoung menaruh dagunya di pundak Jihoon.

Nafas Soonyoung menggelitik leher mulus Jihoon

"Hentikan Soonyoung"