SORRY (2)

2.1K 303 39
                                    

"Kau berhasil?"

Sunyi.

"Apa kau berhasil menyiksa si laki-laki brengsek itu, hah?!" teriak seorang perempuan mematikan rokoknya di asbak mewah sebelah kanannya.

Para preman dengan setelan jas lengkap tampak gemetar.

"Y-yang kami tahu, Jihoon sekarang di rumah sakit dan mengalami keretakan tengkorak ringan karena terbentur aspal"

Ucap salah satu preman terbata-bata.

Wanita paruh baya itu tampak tersenyum miring. Ia mengambil ponselnya dan mengetik beberapa nomer.

"Ah, Yuki-sshi"

"...."

"Tidak, aku hanya perlu kau mengirimkan foto-foto mereka ke ponselku sekarang, apa kau tidak keberatan?"

"...."

"Ah, baiklah, terimakasih"

Sambungan telepon terputus.

"Laki-laki brengsek, Lee Jihoon. Kau akan menderita karena ulahmu sendiri"

Tawa sinis menggema diruangan serba putih itu.

-------------

2 hari sudah dilewati Soonyoung bersama Ara.

Istrinya itu terlihat begitu gembira dan tidak bisa melepaskan genggamannya dari Soonyoung.

"Soonyoungie, lihat!" Ara menunjuk bunga sakura yang bermekaran di sampingnya. Ia menundukkan kepalanya dan mensejajarkan wajahnya dengan bunga itu.

"Mana yang lebih indah? Aku atau bunga ini?"

Soonyoung memandang Ara dan bunga sakura itu bergantian.

"Jihoon" bisik Soonyoung.

"Siapa?" Ara berdiri di depan Soonyoung, menyadarkan imajinasi Soonyoung.

"m-maksudku, kau tidak bisa dibandingkan oleh bunga. Kau berbeda" senyum manis Soonyoung.

Mereka berdua berjalan-jalan dari pagi hingga larut malam. Berbelanja ini-itu, dan mencoba segala makanan.

Hati Soonyoung tidak bisa tenang. Di otaknya hanya ada satu nama yang setia berputar-putar.

Lee Jihoon.

Seseorang yang sudah berjanji pada dirinya untuk menjaga diri untuknya. 

Tapi ternyata apa? Dia mencelakai dirinya sendiri. Hal itu membuat Soonyoung merasa bersalah sekaligus menyesal karena sudah mempercayai Jihoon.

Ia ingin cepat-cepat kembali pulang, menemui Jihoon dan memeluk tubuh mungilnya.

Tanpa Soonyoung sadari, ia sudah sampai di kamar hotelnya bersama Ara.
Menaruh barang-barang belanjaan mereka.

"Ah, lelahnya" Soonyoung merebahkan dirinya di kasur king size.

Menutup matanya, membiarkan otak dan hatinya membayangkan Jihoon berada disini sekarang, berpelukan dengannya dan tertidur bersama. Itu pasti benar-benar menyenangkan.

Tiba-tiba Soonyoung merasakan sesuatu menindih perut bagian bawahnya.

Ara sedang menatapnya intens, Soonyoung sempat terkesiap karena ternyata Ara yang melakukan hal itu.

"A-apa" Soonyoung tidak sempat melanjutkan ucapannya. Tangan lentik Ara mulai menyentuh tubuh Soonyoung erotis. Bahkan wajahnya sudah memerah seperti kepiting rebus.

Ara mendekatkan wajahnya dengan Soonyoung.

"I want a baby, Soonyoungie" bisik Ara sedikit mendesah. Mata Soonyoung membulat, tubuhnya kaku seketika.


Rasanya benar-benar sulit menggerakkan anggota tubuhnya. Padahal Ara sudah mulai bergerak menggeliat diatas tubuhnya, mencium leher Soonyoung dan membuka bajunya satu persatu.

Entah mengapa rasanya benar-benar tersiksa, tapi laki-laki itu tidak bisa melakukan apa-apa.

Dan ia menyumpah serapahi tubuhnya yang bereaksi karena sentuhan-sentuhan yang Ara berikan.






































Rasanya sekarang Soonyoung ingin menangis, menangis berlutut dibawah kaki Jihoon dan memohon maaf karena berhasil meloloskan benihnya di dalam rahim Ara.

----------------

"Semakin hari keadaannya memburuk, biasanya pasien yang mengalami keretakan tengkorak ringan akan sadar sekitar 2-3 hari. Tapi, tuan Jihoon tidak menampilkan gejala-gejala akan siuman" Dokter dengan nada putus asa dan bingung menjelaskan pada seorang laki-laki dengan perawakan tinggi dan dingin.

"Lakukan rontgen sekali lagi, dan tolong pastikan bahwa Jihoon hanya mengalami keretakan tengkorak ringan"

Dokter itu mengangguk paham.

"Baiklah, tuan Jeon Wonwoo. Kami akan melakukan yang terbaik untuk tuan Jihoon" dokter itu membungkuk dan pamit.

Wonwoo menatap tubuh lemah Jihoon yang terbaring dengan selang yang ada di hidung dan punggung tangannya. Laki-laki dingin itu menghembuskan nafasnya.

"Sialan kau Kwon Soonyoung" wonwoo mengetik beberapa nomor lalu menelpon seseorang dan berjalan menjauh.

-----------------

FIX AKU SENDIRI KESEL SAMA UNYONG DISINI

I know kalian pada gaksuka part ini karena Ara sama unyong gituan:((

Tpi gak aku deskripsiin jelas kannnnnn

Mianhaeee:((

Dont forget to vote and commentnyaaa see u~~~~~~❤❤

SYNDROME (SoonHoon)✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang