LITTLE KWON?

3.2K 391 40
                                    

Jihoon membelalakan matanya lalu menghembuskan nafasnya, Soonyoung yang melihat reaksi asisten manisnya itu tersenyum lebar.

Jihoon mundur selangkah, karena posisi mereka benar-benar dekat.

"bagaimana? Kau terima hukumannya?"

"Te-tentu saja, Tuan Kwon"

"baguslah"

Soonyoung berjalan lagi ke mejanya dan duduk.

"aku sudah menyuruh OB untuk membeli bahan-bahannya, buat 2 porsi ya. Kita makan siang bersama"

Soonyoung tersenyum ke arah Jihoon.

Jihoon mengerinyitkan dahinya dan menunjuk dirinya sendiri.

"saya?"

Soonyoung mengangguk mantap.

Melihat jawaban bisu Soonyoung, Jihoon membungkuk dan pergi ke dapur untuk menjalankan hukumannya.

"kalau hukumannya ini, setiap hari aku akan bersedia melakukannya" bisik Jihoon.

------------

Soonyoung tak hentinya tersenyum berhasil menjahili Jihoon. Ia selalu teringat bagaimana kakunya tubuh asistennya itu saat Soonyoung merangkul pinggangnya.

Soonyoung menggigit jari kukunya dan terus terkikik geli, teringat wajah polos Jihoon. Laki-laki sipit itu terus melihat jamnya, ia tak sabar makan siang bersama dengan Jihoon

"laki-laki itu bisa membuatku gila."

Handphone Soonyoung berbunyi,

Panggilan dari istrinya.

"yeoboseyo"

"Soonyoungiiee~"

"ada apa, Ara?"

"eum, eommaku mengajak kita berdua makan siang bersama, dan tempatnya sudah dipesan jadi tidak ada penolakan"

Soonyoung diam sebentar.

"Bagaimana dengan Jihoon?" batinnya.

"Soonyoungiee, are u still there?"

"Ah, ne. Aku akan kesana"

"baiklah, see u and love u, Soonyoungie"

Bip. Soonyoung mematikan sambungan telpon terlebih dulu.

Ia bingung, Soonyoung sudah berjanji akan makan siang bersama Jihoon, tapi mertuanya sudah memesan tempat di restoran mahal, tak mungkin Soonyoung mengecewakannya.

Soonyoung mengetik nomer Jihoon dan hendak memberitahunya, tapi ia kurungkan niatnya.

Soonyoung merapikan pakaiannya, dan beranjak keluar.

"aku janji, ini tidak akan lama, Jihoonie"

-----------------

"Ara benar-benar nakal saat kecil dulu, Soonyoung-ah"

Suara canda tawa memenuhi ruang VIP di restoran mahal di Korea Selatan.

"Appa, aku minta tolong jangan terlalu menyibukkan Soonyoung dengan tugas-tugas kantornya"

Rengek Ara sambil memeluk lengan Soonyoung.

"Soonyoung sering meninggalkanku dan pulang malam hari hanya untuk mengerjakan laporan-laporan sialan itu" sambungnya.

"Ey, itulah resiko menikah dengan workholic seperti Soonyoung, sayang"

Balas eomma Ara.
Mendengar jawaban Eommanya, Ara mengerucutkan bibirnya dan semua tertawa melihat reaksi Ara.

SYNDROME (SoonHoon)✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang