COMEBACK

2K 252 28
                                    

Soonyoung menggenggam erat tangan Jihoon yang tertidur lemas di ranjang rumah sakit.

Jihoon harus segera dilarikan ke rumah sakit karena mengalami dehidrasi berat dan trauma akut akibat kejadian penculikan itu.

Soonyoung tak hentinya mencium punggung tangan Jihoon yang terasa dingin. Ia ingin menghabiskan waktunya bersama Jihoon sebelum meninggalkannya untuk memenuhi keingin Ara tempo hari.

Hal itu akan sulit untuknya dan juga Jihoon. Soonyoung takut Jihoon akan meninggalkannya dan melupakannya karena janji itu. Tapi bagaimana pun juga, cintanya untuk laki-laki manis ini tak akan berubah.

Wonwoo masuk membawa salad buah dan menaruhnya di meja.

"Apa dia belum bangun?" tanya Wonwoo dan berdiri di samping Soonyoung. Laki-laki sipit itu menggeleng.

"Soonyoung" panggil Wonwoo pada sodara sepupunya.

"hm"

"kurasa Soonhae benar ibu kandungmu" ucap Wonwoo menepuk pundak Soonyoung.

"Lalu? Apa dengan menerimanya menjadi ibu kandungku bisa mengembalikan situasi ini menjadi lebih baik?" pandangan Soonyoung sendu menatap Jihoon.

Wonwoo tak dapat melanjutkan kalimatnya, melihat Soonyoung sangat terpukul dengan apa yang terjadi pada Jihoon sangat menyedihkan baginya.

Jari-jari mungil Jihoon bergerak, membuat Soonyoung sontak berdiri.

Jihoon mengerjapkan matanya, cahaya yang datang dari jendela menyilaukan matanya.
Soonyoung. Laki-laki itu berdiri di depannya sekarang, jangan lupakan senyumnya yang begitu lucu hingga matanya tertutup tak terlihat.

"Kau sudah bangun" Soonyoung mengambil air dan menuntun tubuh Jihoon untuk minum. Wonwoo juga membantu menaikkan ranjangnya.

Entah kenapa, disaat seperti ini Jihoon merasa bak tuan putri  memiliki dua prajurit yang selalu setia padanya. Jihoon menampilkan senyum lemahnya.

"terima kasih" ucapnya serak.

Jihoon menatap manik mata Soonyoung, begitu juga sebaliknya. Hal yang paling mereka rindukan satu sama lain.

Soonyoung sudah tak tahan lagi, ia benar-benar merindukan Jihoon. Ingin kembali merengkuh tubuh kecil itu ke pelukannya.

Soonyoung mendekatkan wajahnya dan mencium pelan bibir Jihoon yang sudah kembali mendapatkan warna pink alaminya.

Sepertinya Jihoon merasakan hal yang sama dan membalas ciuman Soonyoung dengan senyuman.

"Ya!Ya! Aku masih disini" Wonwoo menepuk-nepuk tangannya menyadarkan dua sejoli ini agar tidak melakukan hal melewati batas.

Jihoon dan Soonyoung mengentikan kegiatan mereka dan hanya tertawa malu.

"Kau mau makan?" Tanya Soonyoung lembut membawakan satu mangkuk bubur dan sup rumput laut.

Jihoon mengangguk menatap bubur dengan lapar. Soonyoung hanya bisa terkekeh sambil mencubit pipi Jihoon.

"Wah, manis sekali" ucap Wonwoo sarkastik dan pergi menjauh.

"Aku akan pergi ke kantin sebentar. Nikmati waktu kalian berdua semasih ada" Wonwoo menghilang di balik pintu.

Tangan Soonyoung terhenti di tengah jalan saat ingin menyuapi Jihoon karena melihat kepergian Wonwoo.

"Soonyoung" panggil Jihoon. Sang empunya menoleh. Laki-laki manisnya menunjuk ke arah mulutnya ingin disuapi.

Soonyoung tersenyum. Bukannya menyuapi Jihoon, ia malah memasukkan satu sendok bubur ke mulutnya.

Jihoon tampak kecewa dan cemberut. Bibirnya menekuk kebawah dan menunduk.

Soonyoung mengambil dagu Jihoon, mengarahkan wajah manis itu menatapnya.

Soonyoung meraup bibir Jihoon. Laki-laki itu berusaha membuka mulut Jihoon dan berhasil. Ia memberikan bubur yang ada di mulutnya ke dalam mulut Jihoon.

Setelah semua bubur di rasa habis dari mulutnya, Soonyoung tak ingin mengakhiri ciuman panas mereka. Malah ia semakin liar menggoda lidah Jihoon untuk bermain.

"Eumh" Jihoon meremas pundak Soonyoung saat lidah Soonyoung memporak-porandakan isi mulutnya.

Jihoon menghentikan tautan bibir mereka. Air liur membasahi di sekeliling bibir mereka.

Soonyoung tersenyum senang dan mengusap sisa salivanya yang berada di bibir Jihoon.

"Manis" ujarnya dan berhasil membuat Jihoon bersemu merah. Jihoon memukul lengan Soonyoung.

"cepat berikan buburnya, aku lapar" ucapnya menutupi rasa senang sekaligus malu karena ucapan sederhana dari seorang Kwon Soonyoung.

Laki-laki dengan mata 10:10 itu kembali menyuapi Jihoon. Tak ada obrolan diantara mereka sampai mangkuk itu kosong. Soonyoung menaruh mangkuk itu di meja nakas dan kembali duduk di samping ranjang Jihoon.

"Soonyoung"

"hm?"

Jihoon menggigit bibir bawahnya sebelum melanjutkan kalimat.

"Masalah perjanjianmu dengan Ara"

Deg!

Jantung Soonyoung merasa berhenti berdetak untuk sepersekian detik mendengan perkataan Jihoon.

"Aku tidak masalah dengan hal itu" Jihoon menunduk. Memainkan jari-jarinya.

Soonyoung tak tega, membiarkan belahan jiwanya sedih seperti ini.

"Jihoon, tatap aku" Soonyoung menangkup wajah Jihoon dan menciumnya pelan.

"Aku tidak akan membiarkanmu mengingat janji busuk itu"

"Aku akan membuatmu hanya mengingatku di hidupmu, mengerti?"

Tatapan Soonyoung menusuk kehatinya dan membuat hati Jihoon menghangat. Ia mengangguk kan kepalanya dan tersenyum. Lalu mengalungkan kedua tangannya memberikan momen pada Soonyoung untuk kembali melumat bibir manis kesukaan Soonyoung.

Tanpa menunggu lebih lama lagi, Soonyoung melumat bibir Jihoon, mengecap rasa manis dan menyalurkan cintanya dalam bentuk ciuman.

Seharusnya Wonwoo tidak pergi dari kamar Jihoon karena hal itu menyebabkan munculnya desahan nikmat yang dihasilkan oleh Soonyoung maupun Jihoon di kamar rumah sakit.

------------------

Naena tidak mengenal waktu & tempat -ksy2k18

Di twitter pada ribut tentang "Fansite drama"

Di line pada ribut besok isi acara coret2 + konvoi apa enggak

Sedangkan w disini bingung ini cerita mau di tamatin kapan😂

Dont forget to vote and comment!!

See u~~~~~~~~

SYNDROME (SoonHoon)✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang