Radit menghela napas panjang, mencoba menetralkan degub jantungnya yang berdetak liar, sesekali mengelap keningnyanya yang berpeluh. Ia berdiri ketika orang yang ditunggunya telah tiba.
"Siang Pa, Ma. Silahkan duduk." Ujar Radit setelah menyalami keduanya.
"Tumben ingin ketemu tanpa Hara. Mau buat kejutan ya?" Mama Hara duduk diseberang Radit, melihat sekeliling, tidak terlalu ramai.
Radit tersenyum. Ia ingin menjelaskan semuanya pada orang tua Hara. Memang belum ada ikatan resmi diantara Hara dan dirinya. Namun ia pernah berjanji kepada orang tua Hara untuk menikahi putri mereka, semua itu tinggal rencana setelah apa yang terjadi.
"Saya ingin membatalkan janji yang pernah saya ucapkan." Tangannya kebas, kakinya lemas, juka tidak duduk mungkin ia sudah terjatuh. Jangan tanykan bagaimana nasib jantungnya.
"Janji?" Ulang papa Hara.
"Saya pernah berjanji untuk menikahi putri anda."
Papa Hara mengagguk-anggukkan kepala, tahu kemana arah pembicaraan ini.
"Apa kalian memutuskan ini bersama?"
Radit menggeleng. "Saya yang telah memutuskan Hara. Dia menerima namun akhir-akhir ini dia ingin kembali dengan saya."
"Kenapa kalian tidak bersama lagi saja?" Kini mama Hara bertanya.
Radit meneguk salivanya yang terasa pekat. "Karena saya sudah menikah dengan wanita lain."
Hening.
"Sepertinya saya telah kehilangan calon menantu. Beruntungnya orang itu telah memiliki mantu sepertimu."
Radit memandangi papa Hara. "Papa tidak marah?"
Suara menggelegar tawa terdengar dari pria paruh baya itu. "Kenapa harus marah? Yang menjalankan pernikahan adalah kalian. Kami sebagai orang tua hanya memberikan restu. Saya akan marah jika kita sudah menikah dan memutuskan bercerai."
Radit merasa lega. Satu persoalannya sudah selesai, hanya dengan Hara.
"Saya akan bicara dengan Hara pelan-pelan. Dia keras kepala jika telah membuat sebuah keputusan."
"Terima kasih, Ma." Radit menghela napas lega, ternyata tidak sesulit yang ia bayangkan.
♡♡♡♡♡
Hana melihat Raja yang duduk dengan santai disofa sambil menopang toples makanan ringan dipangkuannya.
"Kapan kak Raja akan kembali bekerja?" Hana berkacak pinggang, menghalangi Raja yang sedang menonton tv.
"Bukannya kamu yang bilang untuk istirahat ya, Hana?" Raja melambaikan tangan untuk Hana menyingkir.
"Kak Raja sudah sembuh tiga minggu lalu!"
"Astaga, apa kamu tidak lihat luka kakakmu ini masih basah?" Raja melihatkan luka satu-satunya yang masih basah.
Hana menggeleng. "Terserah kak Raja
saja!" Ia sudah tak sanggup melihat pekerjaan kakaknya itu yang setiap hari hanya makan, tidur, makan dan tidur."Seminggu ini kamu sensitif banget sama kakak, kamu lagi datang bulan ya?" Raja berdecak mengetahui jika cemilannya sudah habis.
"Aku..." Hana tertegun. Akhir-akhir ini Hana memang selalu sensitif, mual tak jelas bahkan sering menyuruh Radit langsung mandi setelah melakukan hubungan badan walaupun jam satu pagi.
Sudah dua minggu sejak insiden dirumah sakit, Hana dan Radit belum membahas masalah mereka lagi. Namun akhir-akhir ini juga Radit sering lebih manja pada Hana.
KAMU SEDANG MEMBACA
Hanara
Romance"Hanara, will you marry me?" Sebuah kalimat yang akan menjungkir balikkan kehidupan seorang Hanara. Raditya, sahabat yang dicintainya selama bertahun-tahun akhirnya mengatakan kalimat yang pernah dia mimpikan *longlist wattys 2018*